DIFOME~13

115 31 1
                                    

"Sumpah! Tanganku mau copot gegara nyatat pelajaran Pak Eko tadi!" Keluhku sambil berjalan keluar kelas, Bersama Chilla.

"Lebay deh! Perasaan Nggak ada apa-apa tuh!" Chilla memutar bola matanya malas.

Aku memukul kepala Chilla dengan bukuku pelan "Kamu kan tidur! Ya jelas nggak kerasa apapun!"

Chillapun terkekeh "Heheh, aku kesekolahkan mengejar mimpi!" Ia dengan bangganya mengatakan itu.

"Mimpi didalam bobok ngences! Nggak usah bacot deh! Mending temenin aku ke locker!" Aku lalu menarik tangannya.

Seperti biasalah keadaan saat pulang sekolah. Semua unat bertebaran kayak semut keluar dari sarangnya.

Aku dab Chilla berjalan menuju lantai satu tempat dimana pusat locker semua kelas diletakan. Mempunyai locker ada senang dan ribetnya bagiku. Terutama buat anak kelas sembilan. Harus turun dari lantai tiga kelantai satu menjemput buku. Tapi aku sih fine fine aja. Terserah mau gimananya. Asal jangan belajar dikolong jembatan.

"Annyeonghaseo chingu!"

Belum juga sampai ke locker, datanglah seorang lelaki menghampiri kami.

"Nee Dika sarange!" Chillapun ikut mendekat kearah lelaki itu. Namanya Dika ya, mirip dengan mantanku. Hmm... Bego banget hari gini masih ngingat mantan!

"Oh no! Bukan Dika! Tapi Eko Oppa!" Dika membentuk jari telunjuk dan jempolnya love. Akupun berjalan kedekat mereka. Bikin penasaran deh dengan apa yang dibahasnya.

Kini, aku benaran berada didepan sang Dika itu. OMG! Aku nggak bisa berkata lagi. Dia kelihatan mirip Taehyung banget! Ditambah pakai headband dikepalanya. Apa jangan-jangan adeknya V terdampar kesini?

"Oh ya, Vasha, kenalin ini Dika. Dia fanboy, yang fans nya terbanyak disekolah ini!" Chilla dengan bersemangat mengatakan itu.

"Jelas dong! Namanya the power of Eko Oppa!" Dika mengelus rambutnya yang lumayan curly itu.

Jujur, aku ingin berteriak histeris melihat ketampanan anak ini. Posisi dia sekarang jelas banget kayak si Taehyung di MV DNA. Aduh! Nggak bosan-bosan deh natapnya.

"Siapa yang menghina saya dengan sebutan Eko Oppa?"

Kami terkejut melihat Pak Eko berada disamping Dika. Berarti, bapak ini udah dengar pembicaraan kami dari tadi dong! Mampus! Tamatlah riwayat!

Aku, Chilla, dan Dika terdiam kaku. Tak tau akan berkata apa lagi.

"Kenapa kalian diam? Mau saya cubit ya ginjalnya?" Pak Eko menurunkan kacamatanya kebawah, melirik kami tajam bertiga.

"Ah anu pak. Si... Si... Fano! Tuh dia lari kekamar mandi!" Dika masih sanggup berbohong ditengah situasi ini.

"Oo awas saja anak itu!"

Aku mengambil nafas lega ketika Pak Eko pergi kearah toilet pria. Ternyat aku masih diberi kesempatan hidup.

"Woi Dika! Kemane lu?"

Langkah Dika terhenti ketika Chilla memanggil dari balik tubuhnya.

"Keasrama lah! Masa pergi konser!" Dika lalu berjalan menjauhi kami.

Aku dan Chilla memakluminya. Mungkin dia capek setelah berhadapan dengan Pak Eko tadi. Apalagi aku dan Chilla. Serasa mau sakratul maut saja.

Tanpa menunda waktu kami bergegas menuju locker aku. Sesampai disana, aku membuka locker ku, dan menyusun buku yang lumayan berat itu. Lalu menguncinya dengan rapat.

Aku tak berpikir habis. Ketika keadaan disekitarku menjadi hening. Dan semua orang bubar diiringi datangnya segerombolan lelaki berjalan dengan belagu kearah kami. Banyak gaya banget nih mereka, tau-tau belanja dikantin masih nge bon.

"Gawat ada dia! Yuk Vasha cabut!" Chilla berusaha membalikan tubuhku. Aku hanya diam menuruti Chilla. Kami berjalan begitu cepat. Sebenarnya ada apaan sih?!

"Memang kenapa Chil?" Tanyaku disaat geng lelaki itu masih berjalan dibelakang kami.

"Itu gerombolan alhat! Katanya pasukan mereka sepuluh keturunan semua!" Chilla berbisik tepat ditelingaku.

Aku membesarkan mata tak percaya "Masa si?"

"Aduh! Iya tau! Alhat itu sebutan bagiku. Yang kependekan dari Aldric jahat!" Suara Chilla begitu kecil, hingga terdengar desas desus nafasnya.

"Dua ciwi-ciwi disana! Ngapain gosipin gua?!" Sorakan lelaki dari belakang sana begitu kuat, memenuhi isi ruangan.

"Hari ini nyawa kita bakal melayang Vasha!" Chilla menggelengkan kepalanya frustasi.

***

Terimakasih sudah menjadi pembaca setia DIFOME! SARANGHEO READERS!

By: Geochim💛


Different From Me [ENDING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang