Keberangkatan ayah ke airport membuatku bersedih. Pastinya ia akan meninggalkan kami, dan kembali keluar kota. Aku berharap semuanya baik-baik saja. Seperti beberapa hari yang lalu, aku ditinggal berangkat ke sekolah. Huh! Aku tak ingin itu terjadi, dan mengingatnya lagi.
Hari libur biasanya sangat membosankan. Tapi, kali ini tidak. Jane dan Jenie berkunjung kerumahku. Dua balita adik sepupuku. Yang nggak kalah imutnya dari Jimin. Maafkanlah pikiranku yang hanya Jimin mulu, heheh.
"Kak ini buat Jane aja yah?" Jane menyodorkan patung chimmy kepadaku. Aku membulatkan mata. Ni anak dapet dari mana?!
"Jangan sayang! Ini Chimmy kesayangan kakak!" Aku langsung merempas benda itu. Bisa gawat jika pecah nih.
"Namanya Chimmy ya kak?" Jenie duduk dihadapanku memasang wajah bingungnya. Aku menganggukan kepala sebegai jawaban.
Aku meletakan kembali patung itu rak pajangan. Dan membawa Jane Jenie keluar dari kamarku. Lama lama bisa robek sticker Jimin yang sudah memenuhi kamarku, oleh mereka. Gegara si Firsya dan Monica nih. Ngajakin aku malming ke Toko Palaroid kpop semalam. Habis deh uang tabunganku, selama ini. Nggak peduli lah ya. Demi Jimin aku akan melakukan apapun.
Aku menggiring kembaran ini menuju ruang keluarga. Niatnya sih mau nonton film kartun, yang cocok sama Jane Jenie. Ntah kenapa tanganku malah beralih menekan video BTS.
Aku beranjak dari duduk ketika music idol dimulai. Kelihatannya murah ditiru dance yang satu ini.
"Jane Jenie, tiru kakak! Begini!" Aku melambai-lambaikan tangan ketika bagian reff "Oouo oouo oouo".
Mereka melakukan seperti yang aku praktikan ini, bentar lagi Jane jenie bakal aku tuntun dah. Jadi kpopers.
"Jogetnya asyik kak!" Jane semakin bersemangat.
"Iya dong! Yang itu tu pacarnya kakak!" Aku menunjuk Jimin yang bentar lagi jadi suami kuh. NGAREP!
"Laki-lakinya kok lihat kita terus kak?" Jenie yang keheranan menatap tv itu.
Aku menggelengkan kepala mendengar pertanyaan konyol dari Jenie. Bukan hadap kita dek sayang, tapi mereka ngelihat ke camera. Ckckck, imut banget deh adek aku.
"Sumpah, kalian kayak orang gila semua!" Suara Kak Velisha membuatku menghentikan gerakan. Dan menatapnya masam. Apa sih ni kakak nyambung-nyambung aja.
"Sirik merajalela!" Aku mencibirkan lidahku.
"Huek! Sirik ke plastik? Ingat ya! Gua itu pacarnya Justin Bieber, mantannya Zayn Malik, jodohnya Shawn Mandes!" Kak Velisha mengeluarkan gaya angkuhnya.
Aku yang sangat drama. Memasang wajah pura-pura muntah. Idih JIJIQ pakai Q banget sama omongan kakakku yang halu kebangetan ini!
"BACOT PAKAI PELANGI!" Aku lalu menutup kedua telinga. Sementara Jane dan Jenie yang tak mengerti maksud perkataan kami. Diam membisu duduk disofa.
"VASHA! Kalau sama kakak itu yang sopan bicaranya!" Tiba-tiba bunda berteriak memenuhi isi ruangan dari tangga.
"Kakak yang duluan gangguin Vasha bun!" Aku menunjuk Kak Velisha yang memasang muka tanpa berdosa.
"Nggak penting siapa dulunya! Bunda nggak pernah ngajarin kamu berkata kotor! Dapat dari mana kamu hah?!" Bundapun menuruni anak tangga. Ia menghampiri kami.
"BUKAN URUSAN BUNDA!" Aku berteriak sekerasnya lalu pergi meninggalkan mereka.
Kenapa sih bunda ini selalu ngerusak suasana?! Udah pas banget tadi mood aku baik, malah diganggu. Ish aku benci dengan semua ini!
Aku mengambil keputusan mengurung diri dikamar. Mengambil laptop, mengunci pintu, dan nonton drakor. Masih ada beberapa episode lagi, film Descendants of the Sun. Kemarin dengan cerdiknya aku men donlowad drakor itu, nyolong wifi tetangga bentar.
>_<>_<>_<
Akibat keasikan nge drakor. Aku malah melupakan pr matematika. Akhirnya, aku suruh saja Kak Velisha yang ngerjain. Diakan pintar, apalagi yang kurang coba?
"Oah, kak masih lama nggak sih?" Aku yang gelisah menjuntaikan kaki dikasur Kak Velisha.
"Nggak sabaran banget jadi orang! Kalau mau instan kerjain sendiri!" Kak Velisha melemparkan buku itu dari balik tubuhnya, kearahku.
"Lah kak? Becanda doang kok! Please kerjain!" Rengeku diatas kasur.
Kak velisha dengan songong nya mengangkat telapak tangan seolah-olah menolak. Aku berlari menghampiri ke Kak Velisha dimeja belajarnya.
"Kak ayo dong bantuin! Kak! Kak!" Aku menggoyangkan tubuh Kak Velisha. Nihil sekali! Ia malah sok fokus pada kertas dimeja. Lama aku mengemis bantuan padanya, ia mengacangkanku.
"Lihat dulu baik-baik! Udah siap pr lu! Makanya jangan ngatain orang bacot, situ intropeksi diri dulu!" Barulah kak velisha meresponku. Sok banget deh gayanya.
Aku membuka halaman pr untuk memastikan. Ternyata gesit juga otaknya Kak velisha. Padahal baru beberapa menitku berikan buku itu padanya. Sekarang sudah siap saja menjawab soal. Yaiyalah, diakan pintar number one disekolahnya!
"Makasih kakak sayang!" Aku memeluk Kak Velisha dari samping.
"Itu doang?!" Katanya meliriku sesaat. Terus kakak mau aku bawain bucket bunga gituh?!
Aku melepaskan pelukan, lalu menatapa mata Kak velisha. Akhirnya, seudah lama bertatapan. Aku baru mengerti apa maksud Kak velisha.
"Thank you Kak Velisha pacarnya Justin Bieber, mantannya Zayn Malik, jodohnya Shawn Mandes!"
Kak Velisha tersenyum lebar mendengar perkataanku.
"TAPI BOONG!!!" Sambungku. Akupun berlari sekencangnya keluar kamar kakak. Maafkanlah aku yang jahil ini!
***
Terimakasih sudah menjadi pembaca setia DIFOME! SARANGHEO READERS!
By: Geochim💛
KAMU SEDANG MEMBACA
Different From Me [ENDING]
Teen Fiction{SUDAH TERBIT TERSEDIA DI ONLINE SHOP} Kisah seorang kpopers, bernama Vasha. Selalu merasa terbebani akan hidupnya. Dunia ini seakan kelam, saat keluarganya merendahkan. Sampai datang sosok lelaki, yang memuaskan hati Vasha Bersama oppa Koreanya. Mu...