Hari ini terasa begitu panjang, dan begitu banyak masalah yang datang. Aku nggak tau lagi harus berbuat dan berkata apa untuk menjalani hidup ini. Memang benar kata orang dulu, semakin dewasa, maka masalah akan semakin banyak.
Ntah lah, aku tak mengerti lagi. Aku nggak tau kapan kata "masalah" bisa dimusnahkan.
Aku merasa bosan, dan akhirnya terdampar di rooftop ini. Kuambil Portable player disaku rompiku. Ku juga pasangkan earphones kedaun telingaku. Kini saatnya waktuku untuk bersantai. Ku akan berusaha menerima semuanya secara perlahan.
Sambil menikmati angin kota, aku juga mendengar lagu The Truth Untold BTS. Pas banget timing nya lagi sedih karena kejadian tadi. Aku sempat kesal sih dengan rombongan bermuka dua itu. Tapi bodo amat lah, aku tak begitu memikirkannya.
"Vasha? Kamu marah sama akukan?" Sosok suara dari balik tubuhku sudah bisa kutebak, dia pasti si Azmi.
"Tinggalin gue sendiri!" Pintaku tanpa melirik kepadanya, dan hanya terfokus kedepan.
"Aku minta maaf deh!"
Dan sial banget! Sekarang Azmi malah duduk disampingku. Ini anak kenapa selalu ganggu aku sih?!
"Sana pergi!" Aku terus terang saja mengusirnya, dan tak peduli bagaimana perasaan Azmi.
"Hmm. Kalau gue nggak mau gimana?"
"TERSERAH!" Aku mengambil nafas dalam, memilih diri untuk mengalah. Tak kupedulikan apa yang akan dilakukan Azmi kemudian. Yang jelas, nyanyian BTS masih berputar begitu indahnya.
Pikiranku yang sempat teralihkan dari yang lain, langsung mengarah ke lagu The Truth Untold. Huh, kalau dengar lagu ini serasa kepikir seseorang deh.
"Coba dengar ya!" Tanpa seizinku Azmi langsung merenggut earphones dari telingaku, lalu ia memakai benda itu.
Aku tuh, nggak suka kalau lagi dengar suara bias alias suamiku diganggu!
"Lo tu lancang banget dah!" Aku meliriknya masam. Sedangkan Azmi ntah berpura-pura menikmati lagu itu atau apa, ia malah menggeleng-geleng kepalanya kekanan kiri.
"Mmm, pasti bukan lagu barat nih!" Nah lihat saja, betapa cuek dan juteknya anak ini. Perkataanku barusan tak dihiraukan sedikitpun. Minta ditampol nih!
"IIIHH!!!" Aku menggerutu kesal. Dasar lelaki nggak ada open nya!
Lalu kuelus dada mempertandakan aku masih sabar, menghadapi anak yang satu ini. Dan beberapa saat kemudian suasana menjadi hening. Diiringi bergantian music dan dimulainya irama I'm Fine. Baru deh aku bisa menikmati suasana ini.
Kalau aku personally sih sebagai kpopers bukannya katrok atau gimana ya, suka dengar lagu-lagu lama BTS. Cuman menurutku lagu sekitar dua tahun yang lalu dari BTS sangat menarik dan cocok didengar. Apalagi Save me dan I'm fine. Itu benar-benar lantunannya nggak bisa ditandingi lagi!
Kayaknya aku terlambat jadi army deh. Nyesal banget dulu pernah ngehina oppa Korea plastik.
Tetapi, bukan berarti aku menilai lagu keluaran terbaru BTS nggak berbobot. Semuanya lagu artis kpop lain bagus-bagus kok! Cuma sih aku milih nge stand nya di BTS. Karena udah terlanjur pandangan pertama ke Jimin.
"Kenapa lo nge bias dan suka lagu Korea?" Yang awalnya Azmi cuek dengan sekitar, tiba-tiba ia langsung melirik kearahku.
Aku membalas lirikkannya yang berada disampingku. Ketika kupandang... Wajahnya begitu mirip dengan Oppa Joshua. Apakah takdir yang mengirim Joshua kw ini? Ataukah aku harus sadar diri, bahwa Joshua real tak akan memilihku, makanya dikasih Joshua kw.
Argh!!! Aku bicara apa sih! Baper banget!!!
Aku mengambil nafas dalam sebelum berkata, "Azmi, aku bukan diriku yang dulu lagi. Mungkin, disaat zaman nakal-nakalnya, aku pernah salah pergaulan, mengabaikan tuhan dan keluarga, demi sang pria"
"Perlahan semuanya terasa menjengkelkan, aku benar-benar hidup tanpa ketenangan. Akhirnya, aku memutuskan mengubah diri menjadi kpopes"
"Diamata orang dengan mudah menganggap dan mengejek kpop oplas. Tapi, itu jauh bandingannya denganku. Perjuangan, seni mereka, bahkan cara menghadapi haters diluar sana. Mereka bisa mengendalikannya. Aku juga nggak berharap tuh mereka menjadi suami atau jodohku."
"Jadi intinya, aku mengubah diri untuk insaf anti pacar-pacaran. Dan aku sungguh-sungguh berjanji pada diriku, bahwa Dika adalah mantan menyakitkan dan terakhir bagiku"
"Dika? Anak kpopers se server dengan lo?" Azmi langsung tercengang.
Pikiranku mengerah ke Dika si fanboy itu. Yaelah kalau si Dika itu yang pacarin aku, nggak bakal aku lepas dah. Apalagi dia mirip V, udah serasa pacaran sama oppa Korea.
Aku menggelngkan kepala cepat, "BUKAN!!!"
"Ooh sorry gue udah buat lo ngingat masa lalu"
"Biasa aja kali aku curhat sama temen laki-laki. Ntar kalua sama cewek pada ember!" Usai mengatakan itu aku dan Azmi tertawa kecil.
Yaelah Vasha! Lo lagi nyindir diri sendiri ember ya?
"Gue memang nggak suka Korea dan semacamnya. Menurut gue, para oppa itu bukan becong. Tapi, yang pantas disebut bencong itu adalah orang yang sering nangisin cewek!"
Aku menatap Azmi begitu dalam. Perkataannya barusan, membuat aku teringat kepada mantan-mantan yang pernah menyebabkanku berderai air mata.
"Vasha!" Seketika Azmi membalas tatapanku, lalu ia meraih tanganku dan mengenggamnya.
Waduh! Aku lupa pakai body lotion lagi, tanganku kan memang dasarnya kasar. Nanti kalau Azmi jijik gimana?
Aku sedikit grogi, tapi ini begitu tenang bertatapan dengannya.
Azmi tersenyum tipis. Aku nggak tahan! Dia mirip Oppa Joshuaaaaa!!!
"Aku menghargaimu sebagai kpopers" Suara Azmi begitu lembut, hingga hatiku luluh.
"Makasih" pandanganku bimbang, aku terpaksa menundukkan pandangan.
***
Terimakasih sudah menjadi pembaca setia DIFOME! SARANGHEO READERS!
By: Geochim💛
KAMU SEDANG MEMBACA
Different From Me [ENDING]
Teen Fiction{SUDAH TERBIT TERSEDIA DI ONLINE SHOP} Kisah seorang kpopers, bernama Vasha. Selalu merasa terbebani akan hidupnya. Dunia ini seakan kelam, saat keluarganya merendahkan. Sampai datang sosok lelaki, yang memuaskan hati Vasha Bersama oppa Koreanya. Mu...