Tubuhku yang tertidur karena lelah, tiba-tiba tergaduh. Aku membuka mata perlahan-lahan. Dan meluruskan badanku, lalu duduk. Ketika sepenuh sadar, aku melihat Chilla yang sedang membuka sebuah kotak.
Aku menghampiri Chilla, karena penasaran apa itu. Sepertinya semacam paket, tapi yang kunantikan adalah isinya.
"Apaan tuh Chil?" tanyaku sambil duduk dikarpet samping Chilla.
"Tara!!!" Chilla mengangkat benda itu.
"Wow!" aku berdecak kagum, melihat itu adalah light stick BTS.
"Lo beli sendiri? Gilaa!!!" aku menggelengkan kepala.
"Dari Azmi dong ya!" Chilla memerkan juga kardus yang membungkus light stick itu. Betul, disana bertulis dari Azmi.
"Ooh, kayaknya dia bakal nembak kamu deh." aku berkata seolah-olah memberi pernyataan benar kepada Chilla.
"Aaa!!! Aku baper ni!!!"
"Kalau gitu, siap-siap ya Chil." aku bangkit dari duduk dan segera pergi kekamar mandi.
Hm, mengapa lagi jika tak menangis aku disana. Satu-satu tempat pelarian ketika aku merasa hampa hanyalah kamar mandi.
Rasa sakit ini begitu dalam, membawaku kesuasana dahulu. Ketika direndahkan, diremehkan, seperti itulah perasaanku kini. Dulu aku menangis karena dibandingkan bunda. Sekarang, malah karena berebut cowok.
Memang pantas dicap sebagai orang termalang didunia. Karena aku terlalu bodoh untuk dipermainkan. Tak ada yang bisa kuandalkan sekarang. Ku hanya menangis tersedu-sedu didepan kaca. Meratapi bahwa diriku berbeda.
Aku terdiam sesaat. Lalu sadar apa yang kubutuhkan. Ayah! Disituasi seperti ini aku butuh dia. Tapi, sepertinya dia mustahil dating kepadaku saat ini. Aku hanya ingin berpesan, bahwa putrimu sedang lelah menghadapi kejamnya dunia.
Aku juga sudah bodoh, mencintai lelaki selainmu. Kau pernah berpesan dulu kan ayah. Disaatmu memintaku tak boleh mendekat kepada laki-laki asing, kecuali dirimu. Aku telah, melanggarnya, aku memang nakal, hingga itu, nasib malang selalu menghampiriku.
>_<>_<>_<
Sore ini diselimuti dengan kehangatan matahari yang mulai terbenam di ufuk barat. Pemandangan ini begitu indah, sungguh menikmati. Aku, Chilla, dan Azmi, seperti biasa kami belajar setiap sore.
Chilla dan Azmi sudah lebih dua bulan pdkt an. Tapi aku masih menunggu mereka jadian. Jujur, aku masih belum bisa menerima ini semua. Tapi, aku berhasil menyembunyikannya. Ya, selama beberapa bulan ini aku selalu menjadi obat nyamuk diantara mereka, dan terkadang memilih kabur nge drakor.
"Eh, kita makan malam diluar yuk." tiba-tiba saja Azmi bersuara.
"Boleh tuh." jawabku bersemangat. Sesekali keluar nyari Udara segar. Dari pada disini, suntuk ngelihat orang pdkt an.
"Tapi, kayaknya nggak asik deh kalua bertiga, aneh aja dilihatin orang-orang."
"Udah nggak apa-apa. Ayo cabut." Azmi berdiri dari duduknya sembari membawa tas.
Aku melihat tangan Chilla yang sudah mengenggam tangan Azmi. Mereka gandingan didepanku? Situasi macam apa ini.
Chilla dan Azmi berjalan mendahuluiku. Hatiku kembali teriris untuk sekian kalinya. Sepertinya aku mengerti apa maksud Chilla tadi. Ia tak suka apabila aku ikut Bersama mereka. Aku harus cepat-cepat menghindar, sebelum diusir.
"Chil, kayaknya aku harus nuntasin drakor deh. Jadi kalian aja yang pergi. Have fun!" aku berlari kencang keluar dari perpustakaan.
Ntah mereka menolak atau bagaimana aku tak mempedulikannya. Aku melangkahkan kaki dengan cepat, dan sampailah dipintu kamar. Ketika ingin membukanya, aku baru sadar bahwa kunci ada di Chilla.
Shit!
Tak ada yang kulakukan lagi selain menunggu mereka kembali. Akhirnya, sembari menanti, aku mengeluarkan laptop dan menonton drakor.
"Ada yang ditinggalin sendir nie!"
Aku mengarah ke sudut teras, ternyata ada Sherli beserta rombongannya yang brengsek.
"Duh, kasihan ya! Gebetannya diambil sahabat sendiri!"
Aku menutup telinga, berusaha pura-pura acuh, dan hanya fokus pada laptop. Tapi, suara gaduh dari mereka masih terdengar.
Aku membereskan barang-barangku, lalu asal mendobrak pintu saja. Untung kekuatanku kuat, jika tidak, aku tak tau akan lari kemana. Kusengajakan menutup pintu kamar dengan kuat, agar mereka diluar bisa berhenti mengoceh.
***
Yang berharga di wattpad, readers setia😘 tetap stay ya zheyeng!
By: Geochim💛
KAMU SEDANG MEMBACA
Different From Me [ENDING]
Teen Fiction{SUDAH TERBIT TERSEDIA DI ONLINE SHOP} Kisah seorang kpopers, bernama Vasha. Selalu merasa terbebani akan hidupnya. Dunia ini seakan kelam, saat keluarganya merendahkan. Sampai datang sosok lelaki, yang memuaskan hati Vasha Bersama oppa Koreanya. Mu...