Pertengkaran dengan Silca tadi, membuatku sedikit tak tenang. Akan tetapi, setelah Firsya membelikanku sang Chimmy. Keadaan menjadi senang. Aku juga punya teman baru untuk curhat. Meski itu sangat halusinasi, setidaknya membantuku mengungkapkan perasaan selama ini.
Aku meraih handphone yang terletak diatas kasur, lalu membaringkan tubuhku disana. Setelah menghidupkan data, banyak juga yang nge chat. Karena aku ini orangnya baik, terpaksalah membalasnya satu persatu.
Mulai dari rumor aku putus sama Dika, aku lagi ngapain aja, bahkan sampai alasan aku tak jadi masuk geng Classy Youth Community. Bukannya aku sombong atau gimana ya. Takutnya sih, itu tergolong geng hitam. Ayah pernah bilang, sekali masuk geng hitam, tak akan bisa keluar. Meski tujuan out untuk insaf, mereka akan terus meneror penghuninya. Hiih, kedengeran seram banget.
Dan tibalah waktu dimana aku merasa bosan. Nggak ada yang nge chat, paket otw habis. Online aja pakai massanger gratis. Aduh, nge nes banget nih hidup. Dengan paket yang sekarat, aku memberanikan diri membuka WhatsApp.
Ternyata tak sesuai harapan, kirain Dika bakal spam chat, setelah aku menghilang tanpa kabar semenjak putus. Eh, boro-boro spam chat. Notif aja satupun kagak ada masuk. Percuma isi kontakku ratusan. Aku meng up date status "BORING!" diaplikasi itu. Beberapa saat kemudian masuklah chat dari Ningsih.
CHAT VASHA AND NINGSIH
Ningsih, "Woi bro! Dari pada bosan mending nonton drakor Descendants of the Sun!"
Vasha, "Plastik ya? Sorry, aku bukan pengagumnya!"
Ningsih, "Sok belagu lu! Nonton aja dah! Dijamin gabut, galau, ludes! Ada kissue kissue nya bre!"
Vasha, "Iww mesum! Jujur, gue nggak suka!"
Aku mematikan layar hadphone. Si Ningsih aneh aneh rekomendasinya. Mendengar Korea saja membuatku muak. Apalagi menyaksikan acting mereka.
Hmm... Sebentar! Kok aku malah penasaran sih? Sepertinya, aku beneran akan menonton drakor itu.
Tanpa membuang waktu, aku mengambil laptop dilemari. Ada juga gunanya nih laptop bekas ayah. Aku mencari posisi yang pas untuk menyaksikan first drakor. Aku pilih nontonnya dimeja belajar.
Aku langsung searching deh di google tuh drakor. Menggunakan website drakorindo. lalu mengetik judulnya sesuai chat dari Ningsih tadi. Tepat sekali! Baru beberapa huruf, langsung mucul tuh drakor. Lumayan banyak juga episode nya, enam belas. Satu episode sekitar sejam. Coba aja deh!
>_<>_<>_<
Huhuhu Aku terharu banget dengan kisahnya. Padahal baru enam episode udah baper. Dasar aku lebay! Tapi ini beneran lhoh, aku nangisnya. Nge lihat sepasang Song... Song... Song apalah itu namanya. Buat aku menggila. Andai kisah hidupku semanis mereka.
Sekarang sudah menunjukan pukul satu malam. Gila sekali, aku mengurung diri dari sore dikamar. Tapi bodo amat lah, dengan itu aku terhibur juga.
Clekkk
"Ya ampun! Udah jam segini masih beum tidur!" Suara bunda mengagetkanku.
"Kan besok libur bun"
"Vasha kalau bunda bicara selalu membantah! Kapan berubahnya? Nih lihat nilai rapor mu! Sudah jauh berubah dari yang dulu!" Bunda lalu melayangkan rapor yang tebal dan keras itu kemukaku. Aku sangat merasakan sakit, sepertinya wajahku sudah memerah.
Disaat membuka itu, alhamdulillah ranking tujuh, "Ini nilainya bagus kok bun, setidaknya nggak mengecewakan" Aku menundukan pandangan menatap isi buku itu.
"BAGUS KATA KAMU? Lihat Kak Velisha! Dia juara umum! Begadangnya untuk belajar! Bukan main main! Ntah kenapa saya melahirkan anak seperti anda!"
Prang...
Bunda menutup pintu kamarku kuat.
"Ntah kenapa saya melahirkan anak seperti anda!". Kalimat itu terus meraung-raung ditelingaku. Aku menangis deras. Dan melampiaskan semuanya. Tapi, aku tak sendirian.
Meraih Chimmy yang tergeletak disana, memeluknya erat. Pikiranku campur aduk, hatiku dingin, kepalaku terasa sakit. Perlahan, aku mulai mengungkapkan semuanya.
Kenapa sih Chim, bunda segitu bencinya kepadaku. Apakah bunda menyesal, melahirkanku? Apa aku perlu meninggalkan semuanya? Apa aku harus menjadi seperti Kak Velisha, agar terlihat sempurna?
Aku benci! Benci! Benci! Kepada diriku sendiri. Hidup ini memang tak adil! Hidup nggak pernah mengatakan aku baik, selalu saja nasib buruk menghampiri! Ini adalah kegelapan malam yang kejam!
***
Terimakasih sudah menjadi pembaca setia DIFOME! SARANGHEO READERS!
By: Geochim💛
KAMU SEDANG MEMBACA
Different From Me [ENDING]
Teen Fiction{SUDAH TERBIT TERSEDIA DI ONLINE SHOP} Kisah seorang kpopers, bernama Vasha. Selalu merasa terbebani akan hidupnya. Dunia ini seakan kelam, saat keluarganya merendahkan. Sampai datang sosok lelaki, yang memuaskan hati Vasha Bersama oppa Koreanya. Mu...