32

2K 264 33
                                    

    Soonyoung melakukan banyak kesalahan pada praktikum kali ini, pikiran dipenuhi oleh Jihoon sejak gadis itu kesakitan tadi. Jujur, ia begitu khawatir pada Jihoon sekarang. Rasanya Soonyoung ingin kabur dan menemani Jihoon dirumah. Soonyoung tidak tahu apa yang terjadi pada Jihoon. Yang ia tahu, akhir-akhir ini Jihoon memiliki nafsu makan yang besar dan mood swing yang terkadang membuat Soonyoung geleng kepala.

   Seperti saat mereka pulang mengantar Yeji ke bandara untuk kembali ke Jepang. Jihoon tiba-tiba mendekatinya dan terus menempelinya kemanapun Soonyoung pergi. Bahkan Jihoon menginginkan makan satu mangkuk berdua dengannya. Tidak, tidak. Jihoon tidak yang berubah jadi manja. Dia tetaplah gadis Lee dengan stoic face nya yang irit bicara, tapi gadis itu hanya lebih sering melakukan skinship daripada biasanya. Jihoon yang memulai lebih tepatnya.

   Pernah saat Soonyoung harus mampir ke klub dance nya sebentar untuk mengambil barang, Jihoon yang biasanya memilih menunggu Soonyoung didalam mobil, kali itu ikut pergi dengan Soonyoung ke klub dance. Lalu ketika Soonyoung berbicara dengan senior wanitanya, Jihoon yang berdiri di belakang Soonyoung tiba-tiba menumpukan kepalanya pada punggung Soonyoung hingga Soonyoung kaget sendiri.

   Jihoon juga pernah tiba-tiba menarik jas praktikum Soonyoung dan mengajak Soonyoung ke kafetaria kampus demi keinginan Jihoon memakan kue tiramisu disana. Soonyoung sungguh gemas melihat Jihoon yang seperti itu. Meskipun tetap dengan stoic face dan irit bicaranya, Jihoon membuat Soonyoung tidak berkutik. Soonyoung hanya akan menatap Jihoon yang terus mengunyah makanannya.

   "Soonyoung-ah! Fokuslah sebentar, atau kita akan tertahan lebih lama di lab ini!" Jun mengeluh saat Soonyoung lagi-lagi tidak fokus untuk mencatat OOA dan DOA pada praktikum farmasi mereka. Jun yang mengambil dokumentasi untuk kelompok mereka menggelang tidak paham pada Soonyoung.

.

.

.

   Soonyoung mampir ke apotek, membeli obat pereda nyeri untuk Jihoon. Langkahnya terburu saat ponselnya tiba-tiba berdering. Tidak melihat siapa yang menelpon, ia asal mengangkatnya.

   "Soonyoungie" lelaki itu mengernyit mendengar suara Eunbi diseberang sana. Menjauhkan ponselnya sebentar, sekedar mengecek nama di layar ponsel nya.

   "Ada apa"

    "Apa kau sedang sibuk?"

    "Kenapa?"

    "Aku melihatmu keluar dari apotek, lihatlah keseberang jalan" Soonyoung memutar kepalanya, dan dia menemukan Eunbi berdiri diseberang jalan sana melambai kepadanya. Gadis itu menutup panggilan ponselnya lalu menyebrang menghampiri Soonyoung.

   "Hai" rasanya begitu lama suara ceria itu tidak menyapa gendang telinga Soonyoung. Ada sedikit rasa rindu dihatinya.

   "Sedang apa kau disini?" gadis itu nampak cantik dengan dress selutut yang dipadukan dengan jaket denim serta topi baretnya. Maniknya yang dulu dipasang softlens, kini dibiarkan dengan warna aslinya, coklat muda hampir seperti hazel dengan kacamata bulat yang kini juga menghiasi wajahnya. Membuatnya nampak lebih fresh.

    "Aku barusaja dari kedai sushi itu, teman-temanku merekomendasikannya padaku. Jadi setelah pulang kelas aku kesana bersama mereka"

   "Lalu mana teman-temanmu yang lain?"

   "Mereka berbeda arah pulang semua dariku. Jadi aku sendirian" menaikkan sebelah bahunya, berkata seolah itu hal biasa. Manik  Eunbi melihat kantong plastik berisi beberapa obat-obatan ditangan Soonyoung. "Apa ada yang sakit? Sepertinya kau membeli banyak barang di apotek itu"

Mask (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang