Chapter 20 - Ulangan Dadakan

1.8K 268 9
                                    

"Bola matamu itu selalu saja seperti sinar matahari, tidak akan bisa kupandang."

******

Pagi ini terlihat tenang dan masih aman di sekitar kelas XI IPA 1, terlihat salah satu siswa disana, Astro, tengah sangat fokus pada rumus fisika yang seolah-olah rumus itu teriak minta tolong kepada Astro untuk cepat dikerjakan.

Tetapi, kesunyian tenang di dalam kelas XII IPA 1 tidak berlangsung lama setelah suara gebrakan dari pintu memaksa seseorang untuk masuk ke dalam.

Brukkkkk

Mata semua siswa-siswi yang sedari tadi setia pada bukunya tiba-tiba harus terangkat mengamati ketua kelas yang sebelumnya dipanggil ke ruang guru kembali ke kelas.

"Ngapa lu masuk-masuk kayak orang kesurupan gitu?" Tanya Angga terheran-heran mewakili teman-temannya.

Sang Ketua kelas, Andi. Mengatur deru napasnya agar kembali normal, ia menatap Angga sangat lekat.

"Nanti setelah istirahat bakalan ada ulangan dadakan matematika minat dan sejarah wajib sekaligus!" Ujar Andi melebarkan matanya dan menekankan nama pelajaran disana.

Semua orang yang mendengar penuturan Andi tentu saja ikut panik, ruangan yang tadinya sunyi berubah 180° seperti pasar ayam pada umumnya. Ada yang menggerutu, ada yang mencibir, dan ada yang hampir menangis karena beratnya beban pelajaran yang akan segera ditanggungnya.

"Anjir, otak gue cuma sebesar biji kecambah mana bisa ngadepin ulangan dadakan kayak dua pelajaran menyeramkan itu!?" Histeris Angga merasa frustasi.

"Lah lu mending sebesar biji kecambah, otak gue besarnya kayak otak Patrick dong!" Timpal Noval memijat kepalanya.

Sementara disela-sela Noval dan Angga saling melempar argumen dengan menghujat diri sendiri, Astro yang mendengar hal itu biasa saja. Walaupun ia sedikit panik karena ulangan tersebut bersifat sangat dadakan, ia berusaha untuk tenang dan tidak heboh seperti yang lain. Yang terpenting, mulai dari sekarang, ia harus mencatat hal-hal penting dari materi Matematika Minat dan Sejarah Wajib agar ia bisa menghapalkannya saat istirahat nanti.

*****
Salma menggerutu sedari tadi mengamati kertas berisi soal-soal ulangan dadakan sejarah wajib di mejanya. Ia sampai tidak bisa menghitung berapa banyak pahala yang ia dapatkan karena mengucap Astagfirullah berulang kali di semua sudut soal.

Ini memang kesalahannya, padahal tadi malam ulangan dadakan sudah diberitahukan di grup kelas, namun bukannya Salma memilih untuk belajar, ia malah menghabiskan seluruh malamnya untuk menangisi Astro yang bersikap buruk padanya kemarin.

Entahlah, seumur hidupnya memang dia tidak pernah dekat-dekat dengan spesies laki-laki. Jadi, ia terkena syok berat setelah dirutuki oleh Astro hari lalu.

5. Jelaskan rute mana saja yang dilalui oleh Vasco de Gama?

"Astagfirullah bujank! Mata gue sakit banget bacanya!" Salma mengusap dadanya untuk menahan emosi yang meluap-luap setelah membaca soal nomor 5.

Padahal materi itu sudah tertinggal jauh, namun masih saja ditulis di ulangan materi baru. Sebenarnya guru sejarah wajib sakit apa sih?

"Sst Ameh!!"

Suara bisikan yang terdengar menusuk di telinga Salma, membuat Salma menengok ke belakang dan menatap seseorang perempuan tengah memanggilnya.

"Nomer 7 apa?"

Salma otomatis menggelengkan kepalanya menatap Kiki, "nggak tahu."

"HEY! YANG DITENGAH! KALIAN NGOBROL?"

AstronomiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang