Chapter 61 - Menghabiskan waktu

2K 233 155
                                    

"Ingatan sedih jangan dipelihara, karena ia akan liar tanpa tahu waktu."

*****

"Kiki! Juju!!!"

Terdengar suara teriakan sumringah dari ambang pintu kelas, sembari mengerutkan dahi, yang dipanggil menghadap ke sumber suara.

"Eh Ameh? Masih idup lu ternyata?" Kiki tertawa kecil, berniat meledek.

"Au lu Meh, udah tiga hari nggak ada kabar, kayak Bang Toyib aja!" Juju menimpali.

Salma mendekati kedua sahabatnya itu lalu duduk di kursi depan mereka, "handphone gue ilang, jadi nggak bisa ngabarin," alasan Salma, tapi memang benar, setelah pulang dari perusahaan Jeremi, ia tidak dapat menemukan ponsel miliknya di manapun.

"Pas di rumah sakit lu kena rampok!? Wah nggak ada adab yang nyopet!" Juju menggelengkan kepala tidak percaya.

"Rumah sakit?" Alis Salma menukik tidak mengerti.

"Iya, rumah sakit! Kan lu abis dirawat! Masa pulangnya bisa amnesia gini sih!" Kiki tertawa hambar.

Mendengar ucapan Kiki, Salma jadi bingung sendiri, rumah sakit? Perusahaan Jeremi semegah itu bagaimana disebut rumah sakit? Atau mereka.. sengaja menyembunyikan dirinya?

"Oh iya.." gumam Salma mengiyakan saja, ia sepertinya tahu motif Jeremi.

"Parah sih yang nyopet! Terus lu minta ganti rugi nggak? Kan lumayan juga hape lu!" Juju masih mengompor-ngompori.

Salma tersenyum tipis, "nggak usah! Nggak papa kok," Salma tertawa walaupun sedikit terpaksa.

Setelah ucapan Salma yang memaklumi ponsel miliknya hilang, reaksi Kiki dan Juju nampak curiga, mengapa Salma sangat biasa? Mereka saja tahu kalau harga ponsel Salma hampir setara dengan ponsel mereka

Disaat Kiki dan Juju mengerutkan kening, Salma was-was sendiri, spontan ia langsung melihat ke kursi samping, "eh Cakra nggak masuk?" Tanyanya mengalihkan topik.

Kiki menggeleng, "nggak kayaknya, bel aja udah masuk dari dua menit lalu. Biasanya kan Cakra masuk sepuluh menit sebelum bel."

"Ada latihan dia?" Salma jadi ingin tahu.

Juju mengedikkan bahu, "nggak tahu, tapi biasanya sih kalau dia ada latihan, ketua kelas langsung bilang ke sekretaris pagi-pagi banget, tapi sekarang nggak tuh."

"Masa dia nggak ada keterangan?" Salma merenung sendiri, ada apa dengan Cakra sampai tidak masuk seperti ini? Atau jangan-jangan..

"Palingan lupa ijin saking sibuknya latihan, kan dia lombanya minggu depan!" Kata Kiki santai sembari meminum air lemon yang ia bawa dari rumah.

Salma mengangguk pelan dan menghadap depan kembali, entah mengapa ia merasa aneh dengan tingkah laku Cakra. Tidak biasanya Cakra membolos tanpa keterangan.

Dan parahnya tiba-tiba ia berpikir masalah kemarin. Tetapi jujur, walaupun Cakra menyatakan cinta, Salma tidak merasakan apa-apa. Tidak merasa harus menjauh atau lainnya. Karena satu alasan, ia sudah menganggap Cakra sebagai sahabat, dan tidak ingin merusak hubungan itu.

Bagaimanapun sebelum ajal menyapa, ia juga ingin Cakra berada di sampingnya.

"Eh Meh, Gue denger-denger Astro udah bangun dari koma? Bener?" Juju bertanya di sela-sela obrolan mereka.

Kepala Salma berputar ke belakang, "iya, dia udah bangun."

"Terus? Hubungan lu sama Astro gimana? Masih langgeng?" Tanya Juju lagi.

AstronomiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang