Chapter 47 - Pasti Bisa

1.6K 239 130
                                    

"Life is not easy, but I will try to protect you."

*****

Keesokan harinya, Astro sedang berada di ruang kelas sambil merakit alat di meja, maklum, sekarang SMA Republika berada di waktu istirahat. Jadi, semua siswa bebas untuk melakukan apapun, termasuk Astro yang sering kali memanfaatkan waktu untuk merakit hasil ciptaan sendiri.

"Woy! Tro! Kenapa sih kalau jam istirahat, lu nggak pernah manfaatin waktu istirahat lu? Kayak jajan gitu sama kita, ya nggak Nopal abangnya Cuty?" Ujar Angga meminta persetujuan teman sebelahnya yang tengah mengemut permen kaki berwarna merah.

Noval mengangguk menyetujui, "au! Kerjaannya maenan mulu ama batere, baut, paku payung, batu, semen, pasir! Mau jadi juragan bangunan lu, Tro?"

Astro menengok sekilas ke belakang, "berisik."

"Yaila! Kita memberikan saran yang sangat bermanfaat dan berfaedah dibilang berisik! Ini tuh berguna banget buat lu yang hidupnya kayak alien! Inget, lu itu hidup di bumi, bukan di pluto!" Angga mulai berceramah.

"Gue nggak butuh saran dari lu," singkat Astro masih memperbaiki alat yang ia pegang.

"Lagi, gunanya apa sih buat rakitan gitu, Tro? Emang lu mau buat apa?" Tanya Noval penasaran.

Tangan Astro berhenti memasangkan baut di rakitan miliknya lalu melihat ke arah Noval serius, "ra. ha. si. a."

"Dih najis!" Kesal Noval menggigit permen kaki di tangan, lalu membulatkan mata ketika menyadari ia telah merusak permennya, "ah anjir! Kegigit kan! Padahal gue mau diemut sampe abis! Kenapa harus kegigit sih!? Gara-gara lu, Tro! Tanggung jawab!"

Menghiraukan racauan Noval, Astro tetap fokus kepada benda di depan, tidak perduli atas semua yang terjadi di belakang.

"Eh Tro, lu sama Ameh udah baikan kan? Kok dia nggak kesini sih?" Tanya Angga tiba-tiba di sela topik perbincangan mereka.

"Emang mau ngapain sih kesini? Kurang kerjaan banget!" Decak Astro.

"Kalau misalnya dia udah baikan sama lu, pasti dia kesini lah sekedar jengukin bebep tercinta, tapi sekarang? Kok nggak ya? Wah jangan-jangan.."

"Jangan-jangan apa, Ngga?" Noval ikut memanas-manasi.

Angga menutup mulutnya menduga hal yang tidak-tidak, "jangan-jangan ditahan sama tuh Cakar ayam! Wah gawat kalau urusannya sama tuh anak! Diam-diam dia mematikan juga!"

"Mematikan gimana maksudnya, Ngga?" Noval jadi tambah mengompori.

"Iya mematikan! Gue liat dia suka banget ngegangguin Ameh! Waduh.."

"Waduh? Waduh apaan?" Noval makin antusias.

"Kan Ameh caper sama Astro pake cara ngegangguin juga, berarti.."

Brukk

Mendengar suara gedebum tiba-tiba, Angga dan Noval yang sedang asyik berbincang terpaksa menghentikan kegiatannya dikala Astro berdiri dan berniat untuk pergi dari sana.

"Lah Astro? Kemana lu?" Tanya Noval bingung, apalagi rahang Astro sekarang membentuk sangat tegas.

Astro melihat ke belakang lalu kedepan lagi untuk pergi, "mau ketemu orang yang suka gangguin gue."

"Kok jadi saling gangguin gini ya?" Noval memicingkan mata tidak mengerti.

*****
Kaki Astro kini melangkah di koridor jurusan IPS, membuat semua perhatian otomatis ke arahnya, bagaimana tidak? Anak IPA yang kemarin berperan sebagai Aladdin dan mampu bersanding dengan perempuan cantik sejagat angkatan IPS seperti Juju pasti sangat heboh dikalangan anak sosial itu.

AstronomiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang