Astro Noval Jeremi

4.9K 498 12
                                    

"A black hole holds all the colors of the universe." Desis Astro tersenyum miring membaca buku tebal yang ada di hadapannya.

Tetapi disela-sela kegiatan itu..

"Kamu tahu? Kamu itu indah.."

"Masa?"

"Bener.."

Laki-laki yang sedari tadi berada di perpustakan seraya membaca buku tentang konspirasi black hole berdecak keras disaat suara-suara sumbang mengganggu pendengarannya.

Ia mengedarkan pandangan kepada kedua remaja laki-laki dan perempuan yang tengah bersenda gurau di sudut perpustakaan. Sungguh, suara tertawaan mereka sangat membuatnya ia benci detik itu juga.

Dengan langkah pasti, laki-laki penyuka black hole tersebut menghampiri mereka kemudian menggebrak meja di hadapan kedua keduanya dengan cukup keras, yang mampu membuat semua orang di sekitar sana mengalihkan perhatian.

"Bisa nggak kalau mau pacaran jangan disini? Ganggu." Ujar Astro menatap mereka dengan cukup tajam.

Laki-laki yang merasa dipojokkan, menatap Astro juga, "apaan sih mas? Siapa yang berisik?"

Astro tersenyum miring, kemudian berdiri tegap di hadapan mereka, "orang yang berisik sama aja dengan orang yang nggak punya otak."

Perempuan di hadapannya hanya menatap Astro, tidak munafik, ia sedikit tertarik dengan ketampanan laki-laki itu. Tetapi dilain sisi, nyalinya agak menciut melihat garis keras yang tercetak pada rahang Astro.

"Maksudnya apa ya mas!?" jawab laki-laki berisik tadi tidak terima.

Astro tertawa kecil melihat kedua orang yang di hadapannya, "kayaknya kalian salah tempat deh! Harusnya tuh kalian ke tempat pengajian, sekalian ruqiyah disana!"

Sontak setelah penghinaan telak dari Astro, laki-laki dihadapan Astro langsung berdiri hendak meninju rahang tegas kepunyaan Astro.

Tapi belum sampai tangan itu sampai di rahang tegas Astro, sosok penjaga perpustakaan nampak melerai mereka berdua.

"Hey, sudah-sudah! Benar kata Mas Astro! Kalian tuh nggak boleh berisik di perpus ini! Ganggu orang!" Sinis Pemilik tempat perpustakaan yang memang sudah kenal Astro dari dulu karena ia sering sekali mengunjungi perpustakaannya.

Setelah teguran dari pengurus perpustakaan, laki-laki itu berdiri kemudian menarik teman perempuan dihapannya untuk pergi tanpa satu atau dua kata patah apapun lagi.

Astro yang melihat pemandangan itu tersenyum meremehkan.

"Dasar alien-alien bodoh!"

*****

AstronomiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang