Chapter 29 - Kelemahan Astro

1.9K 241 21
                                    

"Yang pergi 2019 aja, kamu jangan."

Selamat tahun baru gaizz🎉❤️

*****

Astro memegang kedua pipi Salma, lalu menghapus air matanya kembali, "malam ini gue bakalan disini buat jagain lu, jangan takut ya?"

"Astro.." Salma memeluk Astro kembali untuk mencari perlindungan.

"Selama gue ada disini, nggak ada siapapun yang bisa nyakitin lu."

Akhirnya Salma menguraikan pelukannya, ia menatap Astro sedalam mungkin sambil menenangkan diri, "bener?"

Laki-laki didepannya mengangguk singkat, "udah, sekarang lu tidur," ucap Astro membantu Salma untuk merebahkan tubuhnya di atas kasur rumah sakit.

"Astro.."

Setelah bokong Astro duduk di kursi samping brankar Salma, ia mendehem singkat, "hm?"

"Coba sebut nama gue lagi," pinta Salma masih terngiang-ngiang bagaimana cara Astro memanggilnya tadi. Sangat manis dan membuat ketagihan.

Astro yang tidak mengerti kemana arah ucapan Salma, mengerutkan keningnya, "untuk apa?"

"Nggak, gue cuma mau denger aja," lirihnya seraya tertawa kecil.

Astro makin heran, sebenernya perempuan ini terbuat dari apa? Baru saja ia mengalami kejadian mengerikan, mengapa sekarang ia bisa-bisa saja tertawa seperti ini?

"Nggak penting," singkat Astro datar kembali.

"Ih penting Astro!"

"Mau buat apasih?"

"Mau denger aja, kan tadi pertama kali lu manggil gue pake nama, biasanya nggak," jelas Salma merasakan hal aneh ketika Astro menyebutkan namanya.

"Males manggil lu."

"Kok males sih!?" Tanya Salma bingung sekaligus kesal.

"Nama lu jelek."

Salma membulatkan matanya, "apa? Jelek!?"

"Iya."

"Yaudah kalau gitu pake panggilan lain!" Usul perempuan itu.

"Apa?"

"Lu panggil gue sayang aja! Gimana? Bagus kan ide gue?" Salma tersenyum penuh kemenangan, merasa idenya sangat cemerlang.

Astro menyentil jidat Salma tiba-tiba, "hidup lo penuh halu!"

Salma yang merasakan sensasi sakit di jidatnya, mengusap sebentar sambil menekuk wajah, Astro ini memang tidak bisa diajak romantis.

"Udah, cepet tidur!" Suruh Astro menutupi Salma dengan selimut dari kaki sampai kepala.

"Heh! Lo kira gue udah mati apa!?" Salma teriak histeris ketika kepalanya ikut tertutup selimut, sedangkan Astro hanya memasang ekspresi datar tak berdosa.

"Makanya cepet tidur!"

"Tapi lo bakalan disini terus kan sampe pagi?" Tanya Salma mengeratkan selimutnya.

"Nggak sampe pagi."

"Katanya mau nemenin gue, nanti kalau gue diterror lagi, terus gue dibekep lagi, terus gue mat.."

"Sssst!!" Astro menaruh jarinya di kedua bibir Salma, membuat empunya berhenti berbicara, "gue temenin lo sampe shubuh, nggak bisa sampai pagi. Lo tahu kan besok masih sekolah?"

AstronomiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang