Chapter 36 - Seleksi

1.6K 201 30
                                    

"Your heart will always be by my side and it will not change."

*****

Melihat Astro yang tiba-tiba pergi, Salma tentu saja bingung, dengan gerakan cepat ia menyusul Astro keluar, namun, hal itu tidak berhasil dikala sebuah tangan menahan pergerakannya untuk keluar kelas.

"Lu nggak boleh ikutin dia," kata seseorang yang memegang lengan Salma.

Salma melepaskan tangan Cakra secara paksa lalu menatap laki-laki itu kesal, "apaansih? Nggak usah nyuruh-nyuruh gue."

"Ck, lu nggak denger kata dia tadi? Dia nggak mau sama lu!" Tekan Cakra pada kata-katanya.

Air mata Salma mulai menggenangi pelupuk netra mendengar perkataan menyakitkan Cakra, ia menunduk sedih sembari lari dari kelas XI IPA 1 untuk keluar. Sungguh ia tidak tahan disini.

Cakra yang melihat Salma melenggang begitu saja, segera menyusul perempuan itu, "jagoan! Lari lu cepet juga!" Ujar Cakra ketika sudah sampai di depan Salma dengan napas tersendat-sendat.

Salma mendongak pelan, "lah? Kok nangis?" Tanya Cakra.

Buru-buru Salma mengusap pipinya dengan gerakan kasar, "nggak tahu, gue males ngomong sama lu."

"Yang bikin lu kayak gini tuh si triplek, kok jadi gue yang dimalesin?"

"Triplek?" Tanya Salma.

"Iya, triplek yang lu ajak ngomong tadi, secara wajahnya tuh datar abis, terus kulitnya putih banget kayak mayat dikasih boraks, panggilan apalagi yang cocok selain triplek? Itu udah the best banget!" Cakra menahan tawanya, yang membuat Salma memukul lengan laki-laki itu sekencang mungkin.

"Heh! Nama dia itu Astronomi tau! Astro Noval Jeremi! Enak aja dipanggil triplek!"

"Astronomi? Alay banget!" Cibir Cakra.

"Apa!? Yang ada nama lo tuh yang alay! Cakrawala? Ceker ayam kali ah!" Kesal Salma terus menepuk lengan Cakra dengan gemas.

"Ampun! Ampun! Sakit anjir!" Cakra menahan tangan Salma dan membuat tangan Salma berhenti untuk bergelayutan memukul.

Salma melepaskan tangannya lalu menunjuk Cakra, "karena lu udah bikin kesel gue, lu harus traktir gue makan di kantin, ayo!" Ujar Salma seperti perintah dan langsung melenggang ke kantin sendiri.

"KOK GUE YANG TRAKTIR!?" Teriak Cakra di belakang.

Salma memutar tubuhnya 180° kemudian mengukir senyumannya semanis mungkin, "inget kan? Gue ini jagoan!"

*****
Vero, sang ketua kelas XI IPS 3 yang baru saja dari ruang guru membawa  beberapa lembar kertas dengan wajah ogah-ogahan, membuat semua murid menatapnya dengan penuh pertanyaan. Apa itu kertas ulangan? Padahal ulangan harian geografi baru saja diadakan dua hari yang lalu.

"Apa tuh, Ro? Buat yang remed geo ya?" Tanya salah satu murid kepada sang ketua kelas.

Salma yang tadi sedang bersantai untuk tidur siang harus terbangun karena suara ribut sebelumnya sudah tergantikan dengan keadaan sunyi, ia kira ada guru datang.

"Guys, dengerin dulu, gue nggak mau ngulang dua kali!" Vero menaruh lembaran kertas di tangannya ke atas meja guru lalu menepuk meja tersebut untuk menyita perhatian murid di kelasnya.

Setelah semua terdiam dan serius  mendengarkan, Vero mengangguk mantap, "untuk menyambut ulang tahun sekolah, SMA Republika akan mengadakan pentas seni! Setelah dirundingkan oleh guru-guru, angkatan kita akan mengadakan drama musikal yang akan dimainkan oleh gabungan kelas XI IPS dan XI IPA IPA! Yang minat untuk bergabung boleh mendaftarkan diri, tapi sebelum itu, kalian akan diseleksi dulu oleh guru seni setelah pulang sekolah."

AstronomiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang