11

2.3K 75 1
                                    

"Hm, Ken gue mau nyusul Fina sama Sasa ke kantin ya" Pamit Kaila, tanpa menunggu jawaban dari Kenzo, Kaila langsung melangkah untuk keluar dari ruangan ICU.

Kaila menduga bahwa Kenzo akan menarik tangan nya untuk menahan Kaila agar tidak pergi tetapi itu semua tidak terjadi.
Kenzo membiarkan Kaila pergi keluar ruangan.

Kaila kini sedang berada di kantin Rumah Sakit bersama kedua sahabat nya.

"Lo udah suka ya sama si Kenzo?" Tanya Fina sambil terkekeh pelan.

"Mungkin, gak tau gue juga"

"Halah! Buktinya lo cemburu pas si Fira nengok Kenzo dan mesra-mesra an manjah" Ucap Sasa dengan alay nya.

"Bener kan kata gue! Pasti benci jadi cinta uwuwww" Teriak Fina, beruntung nya mereka memilih tempat duduk di bagian luar yang cukup sepi jadi teriakan Fina pun tidak mengganggu.

"Brisik!" Protes Kaila.

"Dih! Sensi amat!" Ejek Fina.

"Kaii!" Teriak seseorang di belakang Kaila.

"Eh, Gilang. Kenapa?" Tanya Kaila pada Gilang yang masih ngos-ngos an karna lari.

"Kenzo!"

"Kenzo kenapa?!"

"Keadaan nya tiba-tiba drop!"

"Hah? Gue mau kesana!" Ucap Kaila panik dan langsung berlari ke arah ruang ICU tanpa menunggu respon Gilang dan kedua teman nya.

Kaila berlari sambil meneteskan air mata nya lagi.

Setibanya di depan ruang ICU ada beberapa dokter yang berada di dalam ruangan dan juga ada 4 seorang suster di dalam dan 2 orang suster di luar.

Kaila juga tidak melihat Fira. Kemana anak itu?.

Kaila hanya melihat Dafa dan Fadil yang kini sedang berdo'a khusu.

Kaila pun duduk di sebelah Dafa, lalu ikut berdo'a dengan Khusu disusul juga dengan Gilang,Fina dan Sasa yang ikut mendoakan.

Setelah kurang lebih 27 menit menunggu, akhirnya 4 orang dokter pun keluar dari ruang ICU itu.

"Dok, gimana keadaaan nya?" Tanya Gilang cemas begitu pun dengan yang lainnya.

"Pasein kekurangan darah yang banyak, entah. Kami pun tidak tahu mengapa ada cairan asing yang mengalir di infusan Pasein, golongan darah pasein O . Apakah ada yang mau mendonorkan?"

"Saya! Gol. Darah saya O." Ucap Kaila cepat.

"Tapi, pasein membutuhkan darah yang cukup banyak, jadi setelah pendonoran darah biasa nya sang pendonor akan lemas dan sedikit pusing" Ucap dokter meyakinkan.

"Gapapa Dok, saya akan tetap donorkan darah nya"

"Kai, lo yakin?" Tanya Gilang memastikan.

"Iya Lang."

"Sorry, kita semua gak ada yang goldar nya O, malah jadi lo deh yang donorin" Ucap Fadil.

KENZOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang