Festival sudah hampir selesai, Kenzo,Kaila,Gilang,Sasa,Arsen memilih untuk pergi dari festival itu dan menuju ke pantai yang sangat dekat dari festival.
Sedangkan Fadil,Fina dan Dafa memilih untuk mencari makan malam.Kini mereka sudah sampai di pantai yang gelap, waktu juga sudah menunjukan pukul 23.50 tapi cuaca malam ini cukup bagus. Tidak hujan dan tidak terlalu dingin. Tapi tetap saja angin malam ikut menemani mereka.
"Gue sama Sasa mau ke pantai bagian sana ya!" Ucap Gilang.
"Jangan macem-macem lo,Lang. Anak orang tuh." Nasehat Kenzo.
"Kagak lah, gue mah sayang Sasa, kuy Sa!" Ajak Gilang lalu melangkah pergi sambil menggandeng tangan Sasa.
"Kai? Dingin gak? Mau di beliin teh anget?" Tanya Kenzo pada Kaila.
"Iya sih agak dingin, tapi gapapa kok." Balas Sasa dengan senyuman.
"Lo tunggu disini dulu ya, gue mau beli dulu teh anget." Ucap Kenzo lalu langsung melangkah pergi tanpa menunggu jawaban dari Kaila.
Sekarang Kaila hanya berdua dengan Arsen. Arsen sedang fokus memainkan handphone nya sedangkan Kaila sedang menikmati angin malam yang dingin ini.
"Dingin?" Tanya Arsen dengan suara berat nya.
"Engga,gapapa." Balas Kaila.
"Jaket nya gak bisa di resletingin?" Tanya Arsen lagi.
"Engga" balas Kaila.
"Ini angin malem,Kai. Baju lo terlalu tipis. Mau pake jaket gue?" Tawar Arsen pada Kaila.
"Gak usah, lo juga pasti kedinginan kan? Gapapa kok." Balas Kaila.
"Yaudah, gue angetin aja tangan lo ya. Coba sini tangan nya." Ucap Arsen.
Kaila pun reflek memberikan tangan nya pada Arsen lalu detik berikutnya Arsen meniup tangan Kaila sambil menggenggam nya dengan erat. Nafas Arsen sangat hangat membuat Kaila ingin terus berada di posisi ini.
"YaTuhan apaansi gue" batin Kaila.
Arsen menatap Kaila dengan hangat, begitu pun Kaila yang juga membalas tatapan dari Arsen.
"Nih,Kai. Teh anget nya." Ucap Kenzo yang muncul di belakang Kaila.
Kaila pun tersadar lalu dengan cepat melepaskan tangan nya dari genggaman Arsen.
Kenzo? Tatapan nya sangat datar. Sulit jika harus di artikan, mata nya melihat ke arah lain tidak sama sekali menatap Kaila atau pun Arsen.
"Ken, ini—"
"Minum teh anget nya." Potong Kenzo tanpa menatap Kaila.
"Ken, kalo lo cemburu, lo salah—"
"Gue gak minta lo ngomong, KAK ARSEN." Ucap Kenzo dengan penekanan di akhir kalimat.
"Kenzo, please. Jangan marah ya? Oke gue minta maaf kalo udah buat lo sakit hati." Ucap Kaila lembut.
Kenzo menatap Kaila, lalu tersenyum kecut.
"Gue gak marah sama lo, gue cuman ngerasa kalo gue gak bisa jadi yang sempurna buat lo. Itu aja. Gue pulang duluan." Ucap Kenzo lalu melangkah pergi begitu saja.
"Kenzo!" Teriak Kaila.
"Udah,Kai. Lo balik sama gue aja." Ucap Arsen.
Mood Kenzo turun drastis. Emosi nya naik. Kenzo kesal pada Kaila saat Kaila mau saja di genggam tangan nya oleh Arsen. Sebenarnya Kenzo sudah datang semenjak Arsen menawarkan untuk menghangatkan tangan Kaila. Tapi Kenzo hanya diam melihat respon dari Kaila.

KAMU SEDANG MEMBACA
KENZO
Teen FictionTentang sebuah pendekatan lalu sebuah hubungan yang di penuhi konflik-konflik yang tak biasa. Sulit untuk mempertahankan tapi sulit untuk melepaskan. apakah Kenzo akan mempertahankan Kaila? atau Kaila akan melepaskan Kenzo? Kisah cinta yang tidak...