25

2.1K 65 0
                                    

Kenzo mulai membuka mata nya saat matahari memaksa mata nya untuk terbuka. Badan nya terasa sangat pegal dan melelahkan. Ohya. Kenzo baru ingat tentang kejadian kemarin. Dimana Arsen dan Kaila bermesraan dan Kenzo memutuskan untuk pergi ke club malam dan bertemu..

"Cewe baik itu." Gumam Kenzo tanpa disadari bahwa ada Kaila yang sedang membuka gorden kamar nya.

"Cewe baik?" Tanya Kaila heran.
"Kamu mimpi ya?" Tanya Kaila sambil terkekeh.

"Lo tidur disini?" Tanya Kenzo heran, karna yang berada di kamar ini hanya mereka berdua ditambah Kaila yang masih menggunakan piyama nya.

"Gak lah. Lo semalem tidur sama Arsen." Balas Kaila.
"Ohya,Ken. Aku mau ngomong." Ucap Kaila lembut.

"Gue mau minum." Ucap Kenzo lalu berdiri dari ranjang nya dan melangkah pergi keluar kamar.

"Huft! Kayaknya Kenzo gak lupa sama kejadian kemarin dan Kenzo pasti masih marah sama gue." Gumam Kaila.

Kaila pun menyusul Kenzo ke dapur, terlihat Kenzo yang sedang meminum segelas air putih sambil melamun.
Sedangkan Fadil,Dafa dan Gilang masih tertidur pulas, mungkin mereka baru tidur satu jam yang lalu.
Arsen? Entah lelaki itu kemana. Kaila pun tidak mencarinya, mungkin hanya keluar membeli peralatan nya.

"Kenzo." Panggil Kaila.

Kenzo menatap Kaila dengan wajah datar nya, dan segelas air putih masih ia pegang.

"Sulit untuk gue,Kai." Balas Kenzo pelan.

"Maksud lo?" Tanya Kaila yang tidak mengerti.

"Sulit buat pura-pura baik-baik aja saat pacar gue sama kaka gue sendiri bermesraan." Ucap Kenzo masih dengan wajah datar nya sambil meminum lagi sedikit air putih nya.

"Kenzo, sorry untuk kemarin. Jujur aja gue reflek, gue juga gak ngerti kenapa gue bisa iyain tawaran Arsen. Gue minta maaf sama lo,Ken. Gue salah. Gue memang salah banget. Gue mohon gue gak bisa di cuekin lo. Apalagi saat kemarin lo ngilang gue khawatir banget sama lo dan hati gue juga sakit saat liat lo hm." Ucap Kaila ragu di akhir kalimat.

"Sakit? Hati lo sakit? Gue ngapain lo,Kai? Gue selingkuh? Gue sama cewek lain? Engga kan!" Ucap Kenzo dengan nada tinggi.

Kaila menundukan kepala nya, kembali berputar di pikiran nya saat Kenzo mencium bibir wanita itu bahkan sempat bermain di dalam nya, berdansa bersama. Ingatan itu terus berputar hingga air mata Kaila turun begitu lancang nya.

"Kenapa lo nangis? Gue gak minta lo nangis,Kai." Ucap Kenzo dengan nada tinggi.

"Lo pikir gue bisa baik-baik aja saat lo ciuman sama cewe lain, dansa sama cewe lain. Bermain mulut sama cewe lain! Apa bisa gue baik-baik aja?!" Balas Kaila kesal dengan sifat egois Kenzo.

"Hah? Maksud lo apaan sih Kai?" Kesal Kenzo.

"Kemaren malem waktu lo di club malam gue liat lo dansa sama cewe lain, oke gue maklumin karna mungkin lo mabuk. Lalu tindakan selanjut nya lo cium bibir cewe jalang itu! Dan kalian—" ucap Kaila terpotong karena tak kuat menahan air mata nya yang turun sangat deras.

Kenzo terdiam. "Apa gue ngelakuin hal bodoh kayak gitu? Di depan pacar gue sendiri?" Batin Kenzo.

Kaila terus menangis sambil menundukan kepala nya.

Kenzo tak tega melihat Kaila menangis separah ini. Sejak awal air mata nya jatuh Kenzo sebenarnya ingin memeluk Kaila dengan erat tapi ego nya menahan nya. Hingga kini Kenzo tak sanggup melihat Kaila menangis seperti itu lalu Kenzo memeluk Kaila erat dan mencium puncak kepala Kaila.

KENZOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang