20

2.2K 72 0
                                    

Saat Kenzo baru masuk ke dalam Rumah Kaila, Kenzo langsung melihat Arsen.
Mengapa dunia sesempit ini?.
Sejujurnya Kenzo malas bertemu Arsen tapi ya bagaimana lagi semua ini demi Kaila.

"Kenzo, sini duduk." Ucap Arsen sambil tersenyum lebar.

Kaila melihat ke arah Kenzo. "Duduk disana" ucap Kaila pelan sambil menunjuk ke arah sebelah Arsen.

"Kalo bukan karna lo, gue gak mau duduk disana" Ucap Kenzo pada Kaila lalu berjalan menuju sofa yang di tempati Arsen.
Kaila pun hanya tersenyum.

"Eh Kenzo! Kemana aja lo? Nginep sini? Nanti begadang bareng ya!" Ucap Devan.
Devan memang mudah bergaul dengan siapa pun dan selalu ramah pada siapa pun, Devan pun orang yang sangat asik.

"Iya,Bang." Balas Kenzo sambil tersenyum.

"Aelah lo! Cuman beda 2 taun aja manggil gue 'bang' berasa tua banget gue, panggil gue Devan aja. Sans kok." Ucap Devan sambil merangkul Kenzo.

"Hehe iya."

Kenzo pun duduk di sebelah Arsen. Jujur Kenzo sebenarnya ingin memeluk kaka nya ini, ia sangat merindukan nya. Tapi Kenzo masih membenci Arsen.

"Eh gue tinggal dulu nih, mau ke mini market dulu beli permen." Ucap Devan.

"Oh yaudah sono beli permen, biar mulut lo kagak bau biawak." Ucap Arsen sambil terkekeh.

"Bangsul lo! Udah ah gue pergi dulu,bye." Ucap Devan lalu pergi keluar rumah.

Kenzo tertawa pelan. Ya, Kenzo tertawa tanpa ia sadari karna tingkah Arsen yang tak kalah humoris dengan Kenzo.

"Bangsat. kenapa gue ketawa" batin Kenzo.

Arsen melihat ke arah Kenzo. "Gue kangen senyum lo Ken, gue kangen kita ngelucu bareng." Ucap Arsen.

"Ken, ka Arsen. Gue tinggal dulu ya, gue mau mandi" pamit Kaila lalu melangkah pergi ke lantai 2.

"Anjrit kenapa semuanya pada ninggalin gue berduaan sama Arsen sih" batin Kenzo.

Hening.

Tak ada yang memulai pembicaraan diantara Kenzo dan Arsen.

"Ken." Panggil Arsen.

Kenzo tidak menjawab, ia fokus kepada handphone nya.

"Gue seneng, adik gue bisa bahagia sama perempuan yang baik" Ucap Arsen pelan.

"Adik? Siapa yang lo anggap adik?" Sindir Kenzo tanpa menatap Arsen, Kenzo fokus dengan handphone nya tapi sebenarnya sedari tadi ia mendengar apapun yang di ucapkan Arsen.

"Ken, lo harus dengerin penjelasan gue, gue—"

"Halah!, udah lah gue gak peduli lagi. Gue minta lo dateng ke apart gue karna gue mencoba buat dengerin penjelasan lo tapi,  apa lo dateng ke apart gue?" Ucap Kenzo dengan nada yang cukup tinggi.

"Waktu itu gue—"

"Sen! Stop cari alasan kalo sebenarnya lo udah gak peduli lagi sama gue! Gue udah terbiasa hidup sendiri tanpa keluarga, beda sama lo yang selalu di sayang mama dan papa sedangkan gue? Gak di peduliin sama sekali." Ucap Kenzo yang memotong pembicaraan Arsen.

"Kenzo, gue kesini buat perbaikin semuanya dan—"

"Sejak kapan lo balik ke Indo?" Potong Kenzo.

KENZOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang