•delapanbelas | menjauh

221 38 3
                                    










"Hah saya pak? "Pak guru mengangguk.

Yuri yang mendengar itu langsung menatap tidak suka ke yujin.

"T-tapi pak, saya engga mau pisah sama temen temen saya yang di band walaupun ada sahabat saya seungmin tapi maaf pak saya engga mau. "Pak guru terlihat kecewa. Lalu menghelas nafas.

"Kalau band kamu tidak tampil juga tahun ini bagaimana? "Yujin kembali berpikir, susah sebenarnya. Walau gurunya belum menentukan siapa yang akan tampil namun firasat yujin mengatakan bahwa seungmin dan yuri pasti tampil karena merekalah yang paling bagus. 

Ditambah yujin yang tidak percaya diri akan tampil bersama teman di bandnya karena band baeomgyu terlihat keren saat audisi tadi.

Sebelum berbicara, yujin menghela nafas berat, "Maaf pak tapi saya tetap tidak mau. "Seungmin menoleh ke arah yujin dengan tatapan seolah bertanya kenapa.

Yujin berbicara lagi dan menjawab seungmin seakan dia bisa membaca pikiran seungmin. "Karena..... "yujin menjeda perkataannya lalu celikikan.

"Karena saya engga mau jadi perusak hubungan aamara antara seungmin dan yuri pak, saya engga mau hehe.. "pak-nya tepok jidat. Seungmin menahan amarahnya karena sudah dituduh yang tidak tidak dengan yujin.

Yujin tertawa hambar. "Sama saya engga mau mementingkan diri sendiri dan ninggalin temen saya yang di band. "Yuri tertawa cantik, disusul tawa dari pak guru.

"Yujin ini kelihatannya aja bar-bar tapi aslinya enggak. "Kata kak dino lalu tertawa.

"Dia emang aslinya bar-bar! "Seru seungmin.

"Hubungan sahabat cewek cowok teraneh. Yasudah kalian boleh pulang sekarang. Besok ditunggu pengumumannya ya. "Ketiganya mengambil tas masing-masing lalu berpamitan pada pak guru dan juga kak dino.

































"Bawa cewe hati hati! Dibawa pulang ke rumahnya jangan ke rumah lo! "Yujin melambai semangat pada seungmin walau yang ia rasakan saat ini sangat sangat langka menurutnya. Ada yang aneh saja dihatinya melihat sahabatnya sudah mempunya calon pacar. CALON!

"Iya, duluan ya! "Kata seungmin dan juga yuri yang tersenyum dibelakang seungmin. Yujin mengangguk dan membalas senyuman dari yuri. Aneh, dia tidak tahu apakah yuri baik atau tidak. Atau istilahnya twoface? Entahlah, yang yujin harapkan sekarang adalah dia tidak akan mempunyai musuh di kehidupan SMA nya.

~••~













Sepulang sekolah yujin seperti biasa telat dijemput oleh bundanya, dia malas menunggu diluar lalu yujin memutuskan untuk menunggu di ruang musik saja karena ruang musik emang paling adem kalau sore sore begini. Bukan karena menggunakan pendingin ruangan, tetapi disini memang anginnya sangat sejuk.

Walau yujin hanya sendirian, namun ini yang membuat yujin tenang. Dalam seminggu ini dia sengaja menjauhi seungmin karena seungmin juga menjauhinya dan juga yujin tidak mau menjadi alasan penolakan dari gebetan seungmin lagi maka mulai minggu lalu yujin agak menjaga jarak dengan seungmin.

Walaupun dia sebenarnya ingin menceritakan banyak hal kepada sahabatnya tetapi yujin tahan.

Sampai satu tangan yang menepuk kepala yujin, dia susah hapal dengan tangan ini.

"Ngantuk gue. "Katanya singkat, yang satunya hanya menghela nafas.

"Ngapain sih gak mau jadi pemain gitar gue sama yuri. "Katanya sembari menaruh tas kecilnya ke sembarang arah dan duduk di samping yujin.

[✔️]JUST FRIEND || SEUNGMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang