30

634 25 0
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.

"Dava bangun woy.!!!!"
nana menggoyang goyangkan tubuh dava yang sedang tertidur lelap di kamar tamu rumahnya

"Davaaaa bangun ngak lo!!! "

Tapi tetap saja cowok itu tak bergerak dari tidurnya membuat nana tambah kesal di buatnya

"Davaaa bangunn!! " nana merengek layaknya anak kecil hal biasa yang sering dia lakukan pada dava jika meminta sesuatu dari sahabatnya itu

Dan ya dava membuka matanya dengan wajah kesal

"Bangun!! "

"Ini juga udah bangun... "

"Temenin gue ke mall dong "

Dava terhenyak. Gadis yang duduk di sebelah ranjangnya ini membangunkannya dari tidur lelap cuma mau ingin ditemani pergi ke mall?

Dava sedang berusaha keras agar tidak mengatakan cacian kesal pada nana skarang

"Davaaaaaa ayooo "

Dava menghela nafas panjang
"Na? "

"Apa? "

"Jadi.. Lo bangunin gue cuma karna lo mau di temenin ke --"

Mata nana mendadak melotot mendengar ucapan itu

"Cuma??!  Cuma lo bilang???!!! Dava kalo ngak emergency juga gue ngak bakalan bangunin lo kaya gini! Gue mau beli buku yang harus gue pake hari ini. Bentar lagi kuliah gue di mulai. 2 jam lagi. Semua temen temen gue ngak bisa! Ada urusan! Trus gue pergi ke toko buku di mall bareng siapa? Mama papa udah ke kantor dari tadi. Masa gue naik taxi? Mana abis dari mall gue harus langsung ke kampus lagi " kesal nana panjang lebar dan nana tau pasti jika suara yang dikeluarkan dari mulutnya tadi masuk telinga kanan dava dan keluar dari telinga kirinya. Apalagi dava dalam kondisi setengah sadar seperti ini

"Skarang jam brapa? " tanya dava dengan suara serak

"Jam 9 ! "

Dava mendesah kesal
"Na lo tau semalam gue tidur jam berapa? Jam 6 pagi! Itu bukan lagi tidur semalam tapi tidur sepagi!!  Dan skarang masih jam 9 itu berarti gue cuma tidur 3 jam. Mana lagi jam 12 nanti gue ada praktek nerbangin pesawat. Lo mau pesawat yang gue terbangin jatoh gegara gue ngantuk? Tega banget lo na " dava berusaha keras untuk tidak meninggikan nada bicaranya karna tau nana mudah skali menangis dan dia tidak mau itu terjadi

"Trus gue gimana? Gue ngak mau di keluarin dari kelas cuma karna ngak ada buku nya!! "

"Kenapa ngak dibeli kemaren? Bukanya lo jalan sama kenzie? "

Wajah nana memanas seketika mendengar nama itu. Mengingat bagaimana kemarin kenzie  yang berniat meminta maaf pada nana tapi dan nana berjanji akan memaafkannya jika dia menemani nana beli buku di mall tapi tau apa yang terjadi? Kenzie mendapat telfon dari profesor dan memintanya untuk ke sebuah rumah sakit besar yang ada di Jakarta saat itu juga. Lagi. Dan kenzie memilih untuk pergi meninggalkan nana sendirian di mall.
Hanya dengan meminta maaf.
Nana marah.
Apa dia egois?

Nana menyeka air matanya
"Lo lanjut tidur aja. Maaf ganggu. Di dapur udah ada sarapan. "

Dava menahan tanganya "lo kenapa lagi? Kenzie buat lo nangis lagi? "

Ananta(selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang