29

652 30 0
                                    

.
.
.
.
.




Nana duduk di kursi penumpang mobil dava dengan muka di tekuk.

"Kenapa lo? " dava yang tentu saja menyadari sesuatu yang buruk telah terjadi pada sahabatnya itu pun bertanya

Nana tidak menjawab. Bagaimana tidak kesal? Nana susah menunggu kenzie sejam lebih di kave tapi kenzie juga tidak muncul muncul. Sejam lebih. Padahal kenzie sudah berjanji pada nana akan datang. Tapi apa?.
Masakan yang nana buat khusus untuk kenzie pun terbuang sia sia. Padahal nana berharap bisa bertemu dengan pacarnya itu dan membuat cowok itu bahagia karna nana sengaja membuatkannya makanan.
Tapi cowok itu malah menginggakari janjinya. Nana sudah menelfonya berkali kali tapi hp kenzie sudah tak aktif. Bagaiman tidak kesal

"PMS? " tanya dava sambil menjalankan mobilnya. Dia tau benar bagaimana sifat nana jika sudah waktunya PMS

"Ngak papa "

"Trus itu mukanya kenapa bete gitu? "

"Gue cape "

"Banyak tugas? "

Nana mendengus kesal " lo banyak tanya deh dav "

Dava terdiam dan segera mengantarkan nana ke rumahnya
Setelah itu tidak terjadi lagi percakapan di dalam mobil. Dava memilih untuk tidak bersuara lagi karena tak mau menambah kekesalan nana yang terlihat sejak tadi melirik hpnya. Tapi saat sudah sampai di depan rumah. Nana malah mematikan daya hpnya. Ingin bertanya tapi dava segera mengurungkan niatnya

"Gue mampir ya? " tanya dava akhirnya

"Serah" jawab nana dan segera turun dari mobil

"Assalamuallaikum "

"Eh dava? Ayo masuk. Ikut makan malem ya sama kita? "

"Yeyy oke deh tante " jawab dava dan pandangannya beralih pada Papanya nana yang tengah duduk di ruang keluarga

"Om"

"Kuliah gimana? " tanyanya

"Baik om "

Dan perbincangan mereka terus berlanjut. Nana tak memusingkanya dan melangkahkan kakinya menuju dapur disana ada mamanya yang tengah memasak

"Kenzie nya suka? " tanya mamanya melirik rantang makannan yang di bawa nana

Nana tak menjawab malah meletakan rantang itu di atas meja dengan wajah lesuh

"Nana ngak ikut makan malam. Udah kenyang " ujar nana tak menjawab pertanyaan mamanya.

"Eh.. Kenapa? "

"Ngak laper "

"Maksudnya kamu kenapa? Mukanya kenapa sedih gitu? " mamanya mendekati nana

Nana mendesah "boro boro dimakan. Datang aja ngak " ucapnya dan segera berlalu menuju ke lantai atas ke kamarnya

Mamanya mengikuti langkah anaknya yang terlihat lunglai

"Nana kenapa ma? "Tanya papanya yang melihat raut wajah nana saat berlalu di depan mereka tadi

"Kayaknya lagi ngak mood. Katanya juga ngak mau ikut makan malem. Udah kenyang "

Kening papanya mengerut lalu melirik dava

Dava yang merasa dilirik segera mengangkat bahu tak tau

"Dari mobil juga gitu "

"Kayaknya ada masalah sama kenzie "

****

Bunyi ketukan pintu membuat nana yang sedang fokus menggambar terhenti.

"Nana" itu suara dava

Ananta(selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang