Ananta(selesai)

28

.

.

.

.

.

.

Tapi apa yang nana lakukan? Bukan. Nana tidak melepas tangan kenzie tapi malah menggengam tangan dava juga

"Dava ayo "

Langkah kenzie dan dava terhenti. Bagaimana bisa mereka berpegangan tangan 3 orang? Apalagi cewek yang di tengah! Di kampus yang tentu saja banyak yang memperhatikan mereka apalagi ini seorang kenzie rezfan bratadikara.

Ini benar benar sangat kenakakanakan.

Dava pun tak habis pikir. Bagaimana bisa pikiran nana sesempit itu. Mereka berasa  seperti ibu dan ayah yang sedang menemani anaknya main di taman dengan posisi tangan yang seperti itu

"Kenapa? " tanya nana polos

Kedua cowok itu memutar bola matanya tak habis pikir bahkan kini tak tau bagaimana cara menjelaskan pada nana

"Ayo.. Aku laper "

Kenzie mendesah lalu menarik tangan nana hingga tubuh gadis itu menempel di tubuhnya dan tangan dava terlepas dari genggaman nana

"Ini di kampus na " ucap kenzie

Dava tertawa sambil menggeleng gelengkan kepalanya
"Udah pegang aja tangan pacar lo. Gue ngak perlu. Daripada kita kaya tadi " ucap dava dan dibalas kenzie dengan senyuman dan anggukan setuju

Dava segera berlalu karna tak mau lagi melihat kemesraan sepasang ke kasih itu malah akan membuatnya emosi sendiri. Mulai skarang dia harus melupakan nana. Dia harus melupakan Cinta pertamanya itu karena nana terlihat bahagia bersama pasangannya dan juga mereka terlihat cocok. Dia tak mau menjadi perusak hubungan nana hanya karna menyukai nana. Itu benar benar bukan dirinya. Dia rela melupakan nana demi kebahagiaan gadis itu

Tapi tunggu.

Dava tersadar dari lamunannya dan melirik kanan kiri tapi kenzie dan nana tidak ada?
Dava membalikan tubuhnya dan mendapati kenzie dan nana masih di posisi tadi dan menatapnya geli

"Kenapa ngak terus jalan aja mas? "
Tanya kenzie dengan nada mengejek

Dava baru tersadar. Dia berjalan sendiri? Padahal dia belum tau ke mana tujuannya?

Nana tertawa kecil lalu mengandeng tangan kenzie mendekati dava yang masih bengong memikirkan kebodohannya

****

Nana mengaduk-aduk jus alpukat yang di pesanya dengan tak bersemangat. Teman teman sekelasnya baru saja meninggalkanya sendirian di kave itu karna masih memiliki urusan masing masing. Padahal tadi suasananya sangat menyenangkan. Kini nana lebih banyak teman wanita dan juga dia cukup terkenal di kampus salah satu alasannya karna dia adalah pacar kenzie rezfan bratadikara yang kini menyandang sebagai calon dokter sukses oleh banyak mahasiwa

Dava? Tadi dia sudah mengantarkan nana ke kampus dan hingga kini tak terlihat Batang hidungnya. Dava mengambil jurusan penerbangan karna memang sedari kecil cita cita nya adalah menjadi seorang pilot.
Sementara nana? Tentu saja mengambil jurusan kesenian.

Kenzie? Sudah biasa kenzie tak menemuinya. Bahkan mereka bisa tak bertemu selama dua hari karna kesibukan kenzie yang menjadi salah satu mahasiwa kedokteran yang sangat diandalkan kampus. Membuat waktu bertemu mereka berkurang. Tak seperti biasanya.
Tapi nana mencoba untuk mengerti bagaimana pun juga kenzie ingin menepati janji pada papanya jika dia akan menjadi dokter yang sukses dan membanggakan keluarga bratadikara dan menjadi satu satunya dari besarnya keluarga bratadikara yang menjadi seorang dokter. Bukan pengusaha atau CEO.