melalui kaca mobil, Taehyung dapat melihat jalanan kota Daegu yang diterangi cahaya lampu. baik yang berasal dari pinggiran jalan maupun bangunan-bangunan yang berdiri di sekitarnya. ada rasa lega dan rindu menjadi satu. sebentar lagi dia akan menginjakkan kaki di rumah orangtua tercinta.
"Taehyung-ah?"
"Taehyung-ah!"
panggilan barusan membuat Taehyung tersadar kalau sedari tadi ternyata dia melamun sambil melihat jalan. memang ada perasaan lega, tapi entah kenapa ada sesuatu yang masih mengganjal di hati. dan Taehyung benci hal seperti itu.
"Taehyung, kau ok?"
"aku baik-baik saja, hyung." jawaban yang sebenarnya bertolak belakang dengan apa yang Taehyung rasakan saat ini. dia menjawab begitu agar tidak membuat lelaki yang berada di sebelahnya merasa khawatir. karena sudah untung Hoseok mau menjemput di bandara.
"benarkah?" Hoseok bertanya sebab dia tidak percaya. sedari menjemput di ruang tunggu pun Taehyung lebih banyak diam. jadi wajar saja kan kalau Hoseok curiga?
"mungkin aku hanya kelelahan di jalan."
"kalau begitu seharusnya kau tidur bukan melamun. apa ada sesuatu yang mengganggumu?"
ternyata memang susah untuk membohongi Hoseok. apa Taehyung cerita saja? mau bagaimanapun kan ini usulan dari lelaki itu.
"karena tunanganmu?"
hah. Taehyung menghela nafas. sejak kapan dia sudah menjadi tunangan orang. "kami belum bertunangan hyung."
"oh, aku kira kalian akan cepat meresmikan pernikahan karena sudah tinggal bersama dalam satu atap untuk beberapa bulan."
tidak tahu saja Hoseok kalau tidak ada yang tinggal bersama. paling juga hanya pulang berangkat kampus-rumah bersama atau paling mentok jalan. tapi biarkan saja. Taehyung tidak ingin menanggapi justru dia ingin sekali memarahi dan menyalahkan Hoseok.
"hyung, aku sudah melakukan sesuai saranmu. tapi sepertinya gagal."
laju mobil memelan dengan sendirinya. Hoseok ternyata tertarik dengan perkataan Taehyung. "kau tahu darimana kalau itu gagal? apa dia sudah menyatakan perasaannya padamu?"
"belum sih." lalu Taehyung kembali menatap jalanan yang ramai dengan lalu lalang kendaraan. "tapi sepertinya dia sudah tau apa yang aku lakukan."
"kau hanya menebaknya atau memang sudah pasti?"
"entahlah tapi aku merasa begitu." dan setelah itu hening beberapa saat. Taehyung memang masih menebak tapi dia yakin dengan kesimpulan yang dia buat kalau benar adanya.
perjalanan menuju rumah Taehyung masih dibilang lumayan. lelaki Kim itu tidak tahan kalau harus terus diam berlamaan kecuali memang dia sedang melakukan sesuatu yang penting. daripada dia terus melamun tidak jelas lebih baik membuka obrolan lagi. karena ada hal lain juga yang membuatnya penasaran mengenai Hoseok.
"hyung, kau tumben sekali sudah di rumah sejak sore." setahu Taehyung, si bungsu dari keluarga Jung itu paling cepat pulang kerja pukul 7 malam kurang seperempat. tapi ini masih jam 6 dan tadi Hoseok saja bilang kalau datang ke bandara untuk menjemput dari sebelum jam 5 sore.
"kontarakku sudah habis. sekarang aku sedang mencari pekerjaan baru."
"ah begitu. jadi karena itu kau bisa menjemputku ya?"
Hoseok tertawa mendengarnya. jujur saja dia jadi tersinggung. mau bagaimanapun nama Taehyung masih ada di hatinya. "memang sebelum ini tidak pernah?"
Taehyung jadi ikut tertawa. rasanya seperti tidak tahu diri saja. "ok ok, terimakasih hyung." dan setelah itu dia jadi teringat obrolannya bersama Seokjin pagi tadi. "kau mau tidak kalau bekerja di kafe?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Unexpected Spring || KookV ✓
Fanfiction[COMPLETE] Kim Taehyung lelaki berusia 21 tahun yang belum pernah mengecap bagaimana rasanya menyukai seseorang, tiba-tiba diminta untuk tinggal bersama calon tunangannya yang bahkan tidak dia kenal. alasannya, sebagai balas budi. [ Jeon Jungkook x...