handphone di atas nakas berbunyi untuk yang ketiga kalinya. Taehyung tahu kalau itu pasti dari Jungkook. dia berlenggak sekali lagi di depan cermin untuk memastikan apakah penampilannya sudah ok. kaos putih lengan pendek dengan dua kancing di atas dan dibalut cardigan hijau sebagai atasan. berpadu dengan celana longgar berwarna cokelat dan sandal kulit berwarna hitam sebagai alas kaki.
terakhir, Taehyung merapikan rambutnya dan menyelipkan poni sebelah kiri ke belakang telinga. setelah itu dia mengambil tas selempang dan menyampirkan di pundak. memasukkan ponsel tanpa dilihat lebih dulu siapa yang tadi berkirim pesan lalu bergegas menuju pintu.
Taehyung menarik nafasnya panjang sebelum benar-benar membuka pintu. dia yakin kalau Jungkook sudah menunggu. entah di depan pintu kamar milik Taehyung atau di depan kamarnya sendiri.
semalam Jungkook bilang agar bersiap pukul 8 tapi sekarang jarum jam sudah menunjukkan pukul 9 dan Taehyung baru akan keluar. sejam yang lalu pun Jungkook sempat kirim pesan menanyakan sudah siap atau belum dan dibalas untuk menunggu sebentar lagi.
Taehyung tidak tahu kalau ternyata efek jatuh cinta dapat membuat orang susah tidur. bukannya tidur nyenyak sesuai yang Jungkook katakan tapi Taehyung justru lebih banyak berguling tidak tenang di atas tempat tidur. dia benar-benar bisa terlelap hampir pukul 3 pagi. karena itu dia bangun terlambat dari waktu yang dijadwalkan dan sialnya belum mempersiapkan apapun.
jadi setelah bangun tidur, waktu luangnya lebih dihabiskan untuk memilih pakaian apa yang harus digunakan. bahkan sebelum dia keluar kamar saja lemarinya masih terbuka lebar.
suara getaran dari dalam tas sepertinya meminta Taehyung untuk cepat keluar. ok, sekarang dia siap. perlahan knop pintu digerakkan dan ditarik ke arah dalam sampai terbuka lebar.
hal pertama yang Taehyung lihat adalah seorang lelaki yang tengah menyandar di tembok kamar di seberang sana sambil menatap ke arah kamar Taehyung. dilihat penampilannya lebih simple. kemeja lengan pendek berwarna hijau, celana jeans cokelat selutut ditambah sepatu timberland yang warnanya senada dengan pakaian bawah yang dipakai.
semakin dekat jaraknya dengan Jungkook, dada Taehyung terasa bergemuruh lagi. apalagi saat calon tunangannya melempar sebuah senyum yang membuat Taehyung kaku di tempat. padahal semalaman Taehyung sudah menuliskan apa saja yang harus dilakukan saat bertemu dengan Jungkook. tapi sekarang, untuk mengingat poin-poin di note nya saja sulit.
"sudah siap?"
suara berat milik Jungkook membuat Taehyung mengembangkan senyumnya seketika. mungkin ini adalah yang termanis. "selamat pagi, Jungkook..."
mungkin terdengar tidak nyambung dan Taehyung pun sadar itu. tapi berbeda dengan Jungkook yang justru mengusap puncak kepala Taehyung. "pagi sayang."
sial. detakannya semakin kencang seakan siap untuk keluar dari tempatnya.
selama di perjalanan, Jungkook seringkali melihat ke arah Taehyung yang duduk di sebalahnya. merasa ada yang aneh dengan sikap calon tunangannya yang sedikit lebih pendiam sejak tadi. bahkan saat Jungkook merangkulnya dari depan kamar sampai ke tempat parkir, Taehyung tidak protes dan menurut. ditanya mau sarapan di mana pun hanya menjawab di mana saja tidak apa. jadi Jungkook mengajaknya untuk makan di kafe saja.
"Taehyung?"
"ah, a-ada apa Jungkook?"
"benar tidak apa kita ke kafe?"
"heum," jawab Taehyung diiringi sebuah anggukan. "lagipula ada yang ingin aku bicarakan dengan Seokjin hyung."
"ok, kalau ada yang kau inginkan bilang saja."
KAMU SEDANG MEMBACA
Unexpected Spring || KookV ✓
Fanfiction[COMPLETE] Kim Taehyung lelaki berusia 21 tahun yang belum pernah mengecap bagaimana rasanya menyukai seseorang, tiba-tiba diminta untuk tinggal bersama calon tunangannya yang bahkan tidak dia kenal. alasannya, sebagai balas budi. [ Jeon Jungkook x...