"Taehyung-ah, biar aku saja!"
lelaki berambut ash grey yang tengah berdiri di depan meja sambil memegang kain lap menoleh dan mendapati hyungnya yang datang menghampiri. "masa aku hanya duduk-duduk saja." gerutu Taehyung sebab sedari dia sampai di dalam kafe, semua orang memintanya untuk duduk saja dan bekerja setelah ada pengunjung.
"ey, tidak apa. nanti Seokjin-ssi bisa marah padaku." Hoseok setengah berbisik sambil melirik ke meja pelayanan yang ada di belakang mereka.
"hyung, pekerjaan kita kan sama. pokoknya aku tidak mau kalau sampai diistimewakan di sini!" Taehyung memayunkan bibirnya sambil menekuk kedua tangan di depan dada.
astaga, Hoseok ingin mencubit pipi yang sedikit menggembung itu. sejak kapan 'adiknya' dengan mudah melakukan hal menggemaskan seperti ini. padahal di Daegu, Taehyung kelewat lempeng menyerempet dingin tapi tidak jarang juga sih sengaja ber-aegyo untuk mendapatkan apa yang dia mau.
"tapi kau kan—"
"anggap saja aku seperti anak magang lain." Taehyung tidak mau mendengarkan kelanjutan dari perkataan Hoseok sebab dia sudah bisa menebaknya. pasti akan disangkutpautkan dengan Jungkook dan itu membuatnya kesal sampai ubun-ubun.
bagaimana tidak kesal? Taehyung kan melamar di kafe Jungkook untuk bekerja layaknya karyawan yang lain tapi saat dia datang malah diminta untuk duduk di ruangan manajer dulu. kalau begini apa bedanya dengan sewaktu dia sering kemari hanya untuk main? hei, Taehyung juga akan profesional tau.
"ok ok, kalau begitu kita bersihkan bagian sekitar sini bersama." mau sampai kapanpun, Hoseok tidak bisa menolak permintaan Taehyung. jadi, lebih baik ambil jalan tengah saja.
Taehyung mengangkat tangan kanannya dengan ujung jari telunjuk dan ibu jari menempel sebagai tanda ok. biar saja nanti mereka mengomel karena tidak dituruti tapi toh Taehyung juga bisa bilang pada Jungkook kalau dia dilarang ini itu dan minta agar mereka bisa memperlakukannya seperti yang lain. ya, itupun kalau berani.
ngomong-ngomong soal Jungkook, lelaki itu masih ada di rumah. tadi Taehyung berangkat pagi sekali diantarkan oleh supir. dia lihat kalau pintu kamar Jungkook yang ada di seberang kamarnya masih tertutup rapat.
semalam saat Taehyung mengetuk pintu kamar orangtua Jungkook, dia disambut oleh tatapan heran sekaligus khawatir dari mereka. dan Taehyung pun menjelaskan kalau Jungkook terus mengganggunya sampai tidak bisa tidur dan ingin tidur bersama mereka saja.
siapa sangka ternyata Taehyung diikuti membuat lelaki berusia 21 tahun itu langsung menerobos masuk ke kamar orangtua Jungkook dan bersembunyi di belakang tubuh mereka. sontak satu-satunya wanita di antara mereka mengeluarkan taringnya.
"JADI KAU HANYA INGIN MENGGANGGUNYA?!"
"tidak eomma, aku hanya ingin bicara sebentar tapi dia malah kabur lebih dulu."
eomma menoleh ke belakang untuk melihat Taehyung seakan sorot mata itu mengatakan benar atau tidak.
"bohong eomma!" Taehyung tidak mau mengalah. dia bahkan sambil menunjuk-nunjuk Jungkook. "dia terus menggangguku dan mengirimiku pesan yang tidak-tidak."
"tidak-tidak bagaimana? aku hanya mengirim pesan kalau kau—" Jungkook tidak melanjutkan karena Taehyung yang tadi mendadak berlari dan langsung membekap mulutnya dengan telapak tangan.
"ini kau juga sedang mengangguku!"
Taehyung kira dengan dia bicara seperti itu Jungkook akan berhenti tapi nyatanya pinggangnya ditarik hingga tubuhnya maju ke depan dan berdekatan dengan tubuh Jungkook. sudah begitu bibirnya sampai mencium punggung tangan yang dia gunakan untuk membekap mulut Jungkook. ini bukan sebuah indirect kiss, kan?
KAMU SEDANG MEMBACA
Unexpected Spring || KookV ✓
Fanfiction[COMPLETE] Kim Taehyung lelaki berusia 21 tahun yang belum pernah mengecap bagaimana rasanya menyukai seseorang, tiba-tiba diminta untuk tinggal bersama calon tunangannya yang bahkan tidak dia kenal. alasannya, sebagai balas budi. [ Jeon Jungkook x...