Taehyung tidak tahu tengah berada di mana kini. tempatnya berpijak terlihat seperti hutan dengan pepohonan yang menjulang tinggi tapi nampak aneh karena penglihatan Taehyung entah kenapa jadi sedikit buram. bahkan tangannya sampai digandeng seseorang yang berjalan di depannya seperti sedang menuntun dan membimbing Taehyung mencari jalan.
tapi genggamannya dengan seorang lelaki yang terus membawanya terasa hangat dan familiar. "Jungkook?" seketika itu juga sosok yang memunggunginya menengok. meskipun kedua matanya masih tidak dapat melihat dengan jelas tapi Taehyung yakin kalau Jungkook tersenyum padanya.
bukan Taehyung tidak mau peduli mengenai keberadaannya sekarang. sebab selama dia bersama dengan Jungkook rasanya tidak ada yang perlu dikhawatirkan.
tanpa saling berbicara sepatah kata apapun, Taehyung dengan patuh mengikuti kemana Jungkook melangkah. dan diakui atau tidak, makin kesini tempat yang dilalui terlihat makin aneh. serius, Taehyung tidak berbohong.
tempat yang tadinya sepi, hanya dikelilingi dengan pepohonan dan jalanan yang berupa tanah perlahan berubah. entah tiba-tiba atau dia yang tidak sadar, di sekitarnya nampak ramai dengan berbagai macam kendaraan lewat di jalan beraspal. tidak lama setelah itu, Taehyung mendengar gemercik air dan dapat melihat kalau sungai tidak jauh ada di depannya.
"kau tau Taehyung, aku sangat mencintaimu." Jungkook berucap, membalikkan tubuhnya dan langsung mendekap Taehyung.
bukan membalas perkataan Jungkook atau memeluk balik, Taehyung justru mengatakan hal lain yang di luar dugaan. "Jungkook, aku sudah tidak tahan."
Jungkook melepaskan pelukannya sepanjang lengan dengan kedua telapak tangan masih berada di pundak Taehyung. "ada apa?"
"aku—aku ingin buang air kecil." lantas Taehyung berlari menuju sungai, berdiri di tepian sambil melihat permukaan air.
lama-kelamaan Taehyung menyadari sesuatu. dia yakin kalau sebelun ini dia berada di kamar bahkan di atas ranjang sambil menonton film yang ada di laptopnya, menunggu Jungkook pulang.
ketika rasanya sudah ingin benar-benar buang air, pandangannya makin mengabur — lantas kedua mata Taehyung terbuka. hal pertama yang dia lihat adalah layar laptop yang tidak menampilkan apapun, hitam.
matanya mengerjap beberapa kali, mengambil posisi duduk lalu menelisik kamarnya sendiri. hah, ternyata yang tadi mimpi.
apa mungkin karena posisi tidurnya yang kurang nyaman sampai bermimpi aneh atau terlalu kelelahan? tunggu— Taehyung segera melihat pada jam dinding dan membuatnya langsung melompat turun dari atas tempat tidur.
pukul 10 malam lebih 35 menit, sekarang hampir pukul 11 malam, tanggal 1 September. bagaimna bisa Taehyung ketiduran padahal sejak pagi sudah amat tidak sabaran menantikan kepulangan Jungkook. bahkan di tempat kerja banyak tidak tenangnya karena seringkali melihat pada jam tangan, memastikan waktu yang rasanya malah makin melambat.
tanpa menunggu apapun lagi, Taehyung segera membuka box kue yang berada di atas meja di dekat ranjangnya. menata lima buah cupcake yang dia beli sore tadi setelah selesai bekerja pada sebuah piring. lantas menghiasi puncaknya dengan masing-masing satu buah lilin kecil bermacam warna.
setelah menyulut semua sumbu lilin, Taehyung keluar kamar sambil membawa kue-kue berukuran kecil itu dengan hati-hati. tapi dia berhenti dan mematung saat sudah berada di depan pintu kamar Jungkook. gugup setengah mati karena kini tidak memiliki rencana apapun. semua yang sudah disiapkan untuk calon tunangannya pada akhirnya tidak sesuai keinginan dan sudah gagal. sial.
padahal Taehyung sudah memikirkannya jauh-jauh hari. setelah Jungkook bilang kalau pesawatnya dari Jeju akan berangkat pukul 7 malam dan akan sampai pukul 8 malam lebih 10 menit di bandara Seoul, Taehyung langsung membuat rencananya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unexpected Spring || KookV ✓
Fanfiction[COMPLETE] Kim Taehyung lelaki berusia 21 tahun yang belum pernah mengecap bagaimana rasanya menyukai seseorang, tiba-tiba diminta untuk tinggal bersama calon tunangannya yang bahkan tidak dia kenal. alasannya, sebagai balas budi. [ Jeon Jungkook x...