home.2 - 14

7.9K 1K 91
                                    

Taehyung bergerak tidak tenang dalam tidurnya dengan berguling ke sana ke mari. dia merasa seperti tengah bermimpi mendengar suara ayahnya yang entah kenapa makin terasa nyata di telinga.

"DI MANA TAEHYUNG!"

suara itu membuat kedua matanya terbuka. dia segera menyalakan handphone yang berada di atas nakas dan mengecek jam yang tertera di layar. tenyata masih jam setengah enam pagi.

"KATAKAN DI MANA ANAK ITU, JI HYUN!"

kali ini Taehyung mendengar  suara appanya dengan jelas. dia yakin kalau tidak sedang bermimpi. lantas dia bergegas keluar kamar tanpa memperdulikan penampilan bangun tidurnya yang sudah pasti berantakan.

ketika sampai di ruang depan, anak pertama keluarga Kim itu disambut oleh tatapan tidak senang dari lelaki yang dia panggil appa. di sana juga ada sang ibu yang kedua matanya terlihat berkaca. ada apa ini?

"kenapa kau pulang?!"

Taehyung terlonjak kaget seketika dengan pertanyaan sekaligus bentakan ayahnya. mata indahnya juga berkedip beberapa kali merasa tidak percaya. "kenapa appa bicara seperti itu?"

"seharusnya kau di Seoul. jadi cepatlah kembali ke sana!"

"t-tapi ini juga rumahku, kenapa aku harus kembali ke Seoul?"

"kau tau Taehyung," lelaki itu berjalan mendekati Taehyung sampai mereka berdiri berhadapan. dia pun berkacak pinggang sambil menatap tajam anaknya. "aku tidak mau kalau calon mertuamu sampai berhenti mengirimkan uang padaku. jadi cepat kemasi barangmu!"

kini Taehyung lebih terkejut. apa memang benar pekataan Hoseok saat itu kalau dia ternyata dijual? dan mengenai Nyonya Jeon yang memberikan uang pada ayahnya, dia masih belum paham. "uang? maksud appa, eomma Jeon mengirim uang lagi selain untuk diberikan pada Mingyu?"

"bukankah setelah kau tinggal di sana artinya keluarga kita juga kekurangan pemasukan? jadi sudah sepantasnya mereka menambahkan nominalnya."

"appa, bukahkah itu pemerasan?"

"tutup mulutmu! lakukan atau aku yang akan menyeretmu keluar, Taehyung!"

"WOOBIN!" ibunda Taehyung berteriak. dia menghampiri kedua orang di depan sana dan berdiri di depan sang anak bak perisai yang siap menghadang musuh yang akan datang. "HENTIKAN!"

"kau diam saja Ji Hyun! ini urusanku dengannya." lantas Woobin, ayahanda Taehyung, menarik lengan anaknya bermaksud untuk menyeretnya tapi ditahan oleh cekalan sang istri.

"JANGAN SENTUH ANAKKU!"

"kau harus tahu kalau aku masih punya hak atasnya!"

"hak apa?!" Ji Hyun melangkah maju dan mendongak sambil memberikan tatapan yang penuh dengan amarah. "memang apa saja yang sudah kau berikan pada anak-anakku?! apakah pernah kau meluangkan waktu hanya sekadar untuk melihat nilai ulangan mereka saat mereka menunjukkannya padamu?"

"eomma..." Taehyung berusaha menenangkan ibunya. dia belum pernah melihat wanita itu semarah ini apalagi sampai berteriak pada kepala keluarga Kim. tapi tubuhnya justru didorong ke belakang sebagai tanda agar diam saja.

"kau kemana selama ini Woobin?! bahkan seharusnya kau malu dengan apa yang kau lakukan pada Mingyu." suara Ji Hyun mulai terdengar bergetar. matanya juga memanas. dadanya pun terasa sesak. "kau..KAU BAJINGAN WOOBIN!"

Taehyung bingung sekaligus penasaran dengan penuturan ibunya barusan. apalagi hal itu berhubungan dengan adik tercintanya. dia jadi lebih mendekat dan mencengkeram kedua bahu sang ibu. "eomma—"

Ji Hyun mengerti dengan maksud Taehyung. tanpa menunggu anaknya itu melanjutkan, dia segera menjelaskan. "kau tahu Taehyung, lelaki ini..." katanya sambil menunjuk Woobin. "dengan tidak tahu malunya merampas hak adikmu. dia mengambil uang yang calon mertuamu berikan. tanpa rasa berdosa dia menggunakannya untuk berjudi dan bersenang-senang."

Unexpected Spring || KookV ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang