32 - promise

2.2K 213 27
                                    


Memang tidak ada yang lebih menyebalkan daripada diabaikan karena bermain game. Sudah protes berapa kalipun Taehyung masih di nomor duakan oleh Jungkook yang terlampau fokus agar karakternya keluar sebagai pemenang dalam permainan katrider. Jika saja Mingyu mempunyai tiga komputer, sudah pasti Taehyung tidak akan bosan karena menunggu.

"Tidak jadi saja deh jalan-jalannya."

"Sabar dong hyung. Aku hampir sampai garis akhir nih."

Kalimat itu lagi. Taehyung jadi benar-benar jengkel. Bahkan Jungkook saja berubah seperti orang yang irit berbicara.

Taehyung ingat, sebelum tidur Mingyu mengajaknya juga Jungkook untuk pergi jalan-jalan di keesokan harinya. Tapi lihatlah, sekarang sudah pukul 10 dan keduanya seperti tak ingat dengan ajakan semalam.

Maka ketika Taehyung merasa sudah benar-benar tak tahan, ia bangun meninggalkan kekosongan di sebelah Jungkook yang tadi ditempati.

"Argh, apa ini?! Kenapa tiba-tiba Jungkook hyung sudah sampai lebih dulu?"

Bukannya menanggapi teriakan Mingyu, Jungkook justru berdiri dan berjalan mendekati Taehyung yang sempat terhenti mendengar suara sang adik. "Jangan ngambek. Ayo siap-siap!"

Dan Taehyung mematung melihat calon tunangannya keluar lebih dulu dari kamar Mingyu setelah mengusak puncak kepalanya seraya menampilkan seutas senyum.

"Hyung tidak mau siap-siap juga?"

"A-ah ya. Aku hanya tinggal mengambil tasku saja."

.

Baik Jungkook dan Taehyung sama tidak tahu akan diajak ke mana. Mereka hanya mengikuti perkataan Mingyu untuk menggunakan kendaraan umum dan membiarkannya memimpin sampai tempat tujuan.

Hanya butuh waktu 30 menit dan mereka sampai di wahana rekreasi terdekat yang katanya akan mendapat banyak keuntungan bila berkunjung. Tentu saja, itu wahana baru dan sedang promosi pula. Mingyu pintar sekali memilih, bukan?

Bila dikira sepi, itu salah. Sejak menginjakkan kaki di pintu masuk pun sudah terlihat ramai. Nampak maklum, hari libur. Dan sesuai janji yang entah sebab apa, Mingyu yang memaksa untuk membayar tiket masuk meskipun Jungkook sudah berulang kali bilang yang akan membayarnya. Tapi demi menyenangkan hati bocah itu, kedua lelaki yang lebih tua darinya bisa apa?

"Pokoknya kalian harus ikuti aku ya!" Perintah Mingyu setelah ketiganya diijinkan masuk. "Kan sudah aku traktir jalan-jalan."

Hah, terjawab sudah. Ada mau rupanya.

Lagi-lagi demi menyenangkan Mingyu, mereka mengiyakan dan berjalan bersama dengan mengapit anak itu. Candaan, pertanyaan konyol sampai ke sok tahuan yang menimbulkan kehebohan menemani perjalanan mereka. Melewati kolam renang berbagai ukuran, wahana permainan, sebuah gua yang menghubungkan ke tempat penangkaran reptil dan hewan air yang ada, dan berakhir pada sebuah danau.

Danau itu cukup luas. Terlihat dipenuhi pengunjung yang sedang menaiki perahu bebek ataupun mengantri menunggu giliran. Ada pula yang sedang bersantai di area istirahat yang berada tidak jauh dari danau. Tempat itu pun menjadi tujuan akhir mereka, sekalian untuk makan siang.

Meskipun sudah dibawakan sedikit bekal, tetap saja mereka mencari yang lain. Membuat Taehyung bertugas untuk membeli pesanan mereka. Awalnya Jungkook ingin menamani, tapi meninggalkan anak kecil seorang diri bukanlah ide yang bagus. Kalau saja dia tidak beralasan lelah dan panas atau menginginkan si pria bermarga Jeon yang tinggal, mungkin ketiganya sedang berkeliling.

"Kalian benar-benar akan kembali ke Seoul besok pagi?" Mingyu bertanya pada Jungkook yang duduk di sebelahnya. Pandangan mereka sama, mengarah pada Taehyung yang tak jauh dari mereka. Diam-diam justru keduanya khawatir, takut jikalau lelaki itu yang hilang karena dibiarkan seorang diri.

Unexpected Spring || KookV ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang