hei, hyung! - 34

1.4K 145 12
                                    

Sudah seminggu sejak Taehyung mengurung diri di kamar Mingyu. Wajahnya kuyu dan tubuhnya terlihat lebih kurus dari sebelumnya. Mata sembab dengan lingkaran hitam di sekitarnya juga terlihat jelas.

Berulang kali Taehyung menyebut nama Mingyu sambil mengusap foto dirinya dengan adik kesayangannya itu.

Beberapa saat Taehyung termenung, suara ketukan pintu terdengar. "Taehyung, ini appa."

Taehyung tetap diam dan tak menjawab. Masih melakukan hal yang sama, memandangi foto di tangannya. Karenanya setetes cairan bening jatuh lagi mengenai kaca pigura itu yang cepat-cepat ia hapus.

Sebenarnya Taehyung tak ingin seperti ini. Namun kepergian Mingyu sangat memukul hatinya. Apa yang ia lakukan selama ini adalah demi bocah itu, tapi sekarang? Semua yang ia lakukan seakan sia-sia.

Minggu lalu, Taehyung meminta Jungkook untuk langsung pergi ke Daegu dan menemui Mingyu di rumah sakit. Mereka sampai di pagi buta dan langsung disambut oleh sang appa.

"Appa, bagaimana keadaan Mingyu?"

Kepala keluarga Kim itu hanya menggeleng membuat Taehyung buru-buru masuk ke dalam ruang rawat inap adiknya. Di dalam ia bertemu dengan eomma nya yang tengah memegangi tangan Mingyu sambil bergumam lirih mendoakan sang putra bungsunya.

"Eomma..." Taehyung memanggil dan eomma nya menoleh. Wanita itu tak bisa menyimpan lagi air matanya membuat Taehyung ikut menangis apalagi setelah melihat tubuh Mingyu yang tak sadarkan diri dan terbaring lemah di atas ranjang rumah sakit.

"Mingyu, dia, dia— dokter bilang..." Eommanya tak kuasa meneruskan ucapannya.

"Tidak akan ada apa-apa eomma, tidak akan ada apa-apa." Taehyung menenangkan sambil terus mengusap punggung sang ibu. Meskipun ia sangat khawatir tapi ia tak menunjukkannya. Ia tak ingin jika ibunya makin terlarut dalam kesedihan. "Mingyu akan baik-baik saja."

Taehyung masih belum tahu Mingyu kenapa tapi ia meyakinkan dirinya bahwa sang adik akan baik-baik saja sesuai perkataannya. Iya, dia akan baik-baik saja, ulangnya terus menerus dalam hati.

Namun tidak ada yang tahu bahwa pada akhirnya Mingyu harus pergi meninggalkan keluarganya dan semua kenangan yang dibuatnya sampai sebelum ia pergi.

Taehyung menangis lagi mengingatnya.

Apalagi setelah pemakaman Mingyu selesai, dengan pipi yang masih basah eomma memberikan sepucuk surat yang ditulis oleh Mingyu beberapa hari sebelum kepergiannya. Katanya ia juga memberikannya untuk appa dan juga Jungkook.

Taehyung membaca surat itu perlahan,

untuk hyungku tersayang.

hyung, terima kasih sudah sangat menyayangiku dan memperdulikanku. aku sangat menyayangi hyung. karena itu hiduplah dengan baik dan jangan lupa dengan janjimu ya.. :)

Hanya beberapa kalimat namun sukses membuat mata Taehyung kembali terasa panas. Ia sekuat tenaga menahannya karena teringat perkataan Mingyu setelah tersadar di rumah sakit yang memintanya untuk tidak menangis.

Namun ia tak sekuat itu. Beberapa hari terakhir justru ia sering menangis karena belum merelakan sang adik.

"Taehyung, ini appa. Boleh appa masuk?" Suara dari luar terus terdengar membuat Taehyung tersadar dan menjawab pertanyaan sang appa.

Setelah mendapat ijin, Woobin masuk ke dalam kamar dan segera menghampiri Taehyung dengan sebuah nampan berisi makanan. Lantas ia letakkan di atas nakas yang ada di samping putra sulungnya.

"Kau belum makan dari kemarin. Jangan begitu."

Taehyung tidak menjawab. Tatapannya masih tertuju pada foto di genggamanya.

Unexpected Spring || KookV ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang