—Lima Tahun Kemudian.
"Iya, appa, aku sedang di cafe."
"Bagaimana bisa aku di rumah saja?"
"Kalian saja tidak mengijinkanku untuk ikut mempersiapkannya. Padahal ini kan pernikahanku."
"Iya, baiklah aku mengerti. Aku akan menghubungi appa lagi nanti."
Taehyung melesakkan ponselnya kembali ke dalam saku celana. Cafe sedang ramai pengunjung jadi ia tidak bisa berlama-lama menelpon keluarganya di Daegu.
Setelah selesai wajib militer, Taehyung lebih sering membantu Jungkook di cafe sambil menunggu panggilan dari perusahaan yang ia lamar. Meski tunangannya bilang untuk bekerja bersamanya saja, tapi ia tidak mau dan ingin bekerja di tempat lain sambil memperbanyak pengalaman katanya.
"Taehyung-ah, meja no 5."
Kan, namanya sudah dipanggil lagi.
Dengan tergesa, Taehyung berjalan menuju tempat yang disebutkan. Seperti biasa dia memulainya dengan sebuah senyuman yang manis sebelum menanyakan pesanan pada pelanggan.
Meski tunangannya adalah sang bos, ia tetap memilih bekerja sebagai pelayan sama seperti saat ia bekerja di saat musim liburan dulu. Menurutnya itu pekerjaan yang menyenangkan daripada disuruh duduk saja dengan laptop di depan mata. Selain itu ia juga bisa menambah banyak kenalan dan bisa dekat dengan mereka sebagai teman.
Namun satu hal yang Taehyung keluhkan, yaitu sikap Jungkook padanya. Tentu saja diistimewakan. Ia jadi tak enak pada karyawan lain meski mereka tak mempermasalahkannya.
Jika sudah fokus pada pekerjaan, waktu akan terasa berjalan lebih cepat. Tahu-tahu saja Taehyung sudah selesai dengan jam kerjanya dan bertukar shift dengan karyawan selanjutnya.
Sudah menjadi hal biasa jika sebelum atau sesudah bekerja Taehyung langsung ke ruangan Jungkook untuk berganti pakaian. Tidak kok, tidak berganti di sembarang tempat di ruang Jungkook, tapi ia akan masuk ke kamar kecil yang ada di ruangan itu.
"Kenapa lama sekali?" Sambut Jungkook yang tengah duduk di kursi kerjanya setelah melihat Taehyung masuk ke dalam ruangan.
"Pasti kau selalu melihat jam." Jawab Taehyung sambil melepaskan dua kancing seragamnya dan membelakangi Jungkook.
Jungkook yang tidak puas dengan balasan dari tunangannya segera berdiri dan menghampirinya. Lantas ia memeluknya dari belakang. "Apa kau lupa kita ada kencan hari ini?"
"Kita kan masih punya banyak waktu."
"Hm." Jungkook makin mengeratkan pelukannya seraya meletakkan kepalanya ke bahu Taehyung.
Astaga! Taehyung jadi gemas. Ia tidak tahu kenapa tunangannya sering bertingkah manja akhir-akhir ini. Apa karena mereka akan segera menikah?
"Aku mau berganti pakaian. Jangan memelukku terus."
"Tapi aku rindu padamu."
Kan, benar? Sekarang Jungkook malah makin menempel padanya.
"Katanya mau kencan?"
"Oh." Mendengar kata kencan keluar dari bibir Taehyung membuat Jungkook melonggarkan pelukannya pada Taehyung dan beberapa detik kemudian tubuh kekar itu mundur beberapa langkah dengan sendirinya. "Baiklah. Aku akan menunggumu."
Tanpa membuang waktu, Taehyung mengambil tasnya dan pergi ke kamar kecil yang ada di ujung ruangan Jungkook.
Tidak sampai lima menit Taehyung keluar dengan skinny jeans dan sweater berwarna ungu melekat di tubuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unexpected Spring || KookV ✓
Fanfiction[COMPLETE] Kim Taehyung lelaki berusia 21 tahun yang belum pernah mengecap bagaimana rasanya menyukai seseorang, tiba-tiba diminta untuk tinggal bersama calon tunangannya yang bahkan tidak dia kenal. alasannya, sebagai balas budi. [ Jeon Jungkook x...