.
Lee Minho Mahasiswa Kesenian yang sejak Senior high school menjalin persahabatan dengan Hwang Hyunjin. Adik tingkat yang dekat dengannya karna sama-sama populer disekolah.
Tapi naas. Nasib apes menimpa mereka berdua yang juga memiliki kekasih dengan jalinan persahabatan yang erat.
Minho memiliki Jisung. Hyunjin memiliki Felix. Hari ini, keduanya meminta untuk bertemu di sebuah taman kota.
"Kak, Jisung mau putus."
"Jin, gue mau putus."
Dua dominan itu sempat terkejut karna mereka sama-sama telah menjalin hubungan sekitar satu tahunan. Namun kali ini, Felix dan Jisung benar-benar meminta untuk berpisah.
.
Waktu sepulang dari taman dengan status Jomblo, mereka menuju kerumah Minho yang tidak jauh dari sana.
"Lo ngerasa ada yang aneh nggak sih?" tanya Hyunjin ke Minho.
"Mereka ngajak putus aja barengan. Jangan-jangan mereka jadian dibelakang kita?"
Plak.
Hyunjin ngegeplak kepala Minho.
"Kalo tolol jangan kebangetan. Mereka sama-sama cabe gitu."
"Ya siapa tau kan mereka ganti posisi wkwkwkwk." guyon Minho.
"Apa lo aja yang ganti posisi dibawah gue?"
Bugh.
Minho meninju bahu Hyunjin."Lo tololnya emang udah sampe DNA ya. Heran gue. Kalo patah hati mah biasa aja. Jangan sok merasa tersakiti. Lo aja udah bosen gitu sama Felix."
"Hehehe. Lo butuh kaca? Nih gue kasih. Lo dari kemaren aja sambat pengen cari pacar baru juga ngatain gue." Hyunjin ngeluarin kaca dari tasnya.
Hyunjin emang kemana-mana bawa kaca. Biar gantengnya bisa dikondisikan terus. Keringetan dikit, ngaca terus dielap pake tisu bayi. Gosong dikit, langsung ngaca terus ngeluarin semua skincarenya.
Lah Minho? Ditasnya cuma ada angin. Kuliah aja nggak bawa apa-apa. Boro-boro ikut kelas, absennya doang dia mah yang masuk. Anaknya kuliah di kantin fakultas kedokteran tempat Chan.
.
Hyunjin langsung terpikir. Selama masuk sekolah, dia tinggal sekamar dengan Felix. Karna sekarang Felix memutuskan hubungannya, Hyunjin jadi merasa akan jadi gembel. Karna bagaimanapun kamar itu asli milik Felix dan Hyunjin hanya menumpang. Semacam tyda modal begitulah.
"Ehemmm. Ngomong-ngomong ni yaa. Minta saran dong gue." Hyunjin bilang ke Minho dengan nada halus.
"Paan?"
"Jadi gini, menurut lo kalo gue tinggal disini, bonyok lo nerima nggak?"
"Ya kayanya sih nerima."
"OK. NANTI MALEM GUE ANGKUT BARANG GUE KESINI."
"Ok." Minho berjalan ke arah dapur lalu dengan sigap berbalik lagi.
"TUNGGU. LO MAU TINGGAL DIRUMAH GUEE???"
"Lha tadi lo bilang bonyok lo pasti nerima. Gapapa dong gue tinggal disini."
"LO PIKIR RUMAH GUE PENAMPUNGAN?"
"Lo pelit banget sih. Kasian lah gue. Masa gue jadi gembel mana bentar lagi ujian. Gue sebatang kara disini Ho. Gak kasian sama gueee?"
"Ya balik lah ke bokap lo"
"Gamao. Nanti gue ditendang lagi sama Yeji. Berasa anak tiri gue disana."
"HADEEEEEE. YAUDAH. Sampe kelulusan aja ya lo disini."
"AYAYAYAYAY SIAP KAPTEN!"
Minho meninggalkan Hyunjin yang lagi joged nggak jelas karna kegirangan.
Malemnya, Hyunjin sama Minho ke tempat Felix buat ambil semua barang Hyunjin. Gengsi lah yau kalo masih numpang tempat mantan.
.
begitulah semua kisah pertempuran ini akan dimulai ~
KAMU SEDANG MEMBACA
ĸeвaвlaѕan ✔
Fanfictionhyunknow area. Mengenai perdebatan sengit antara seme kubu biru dan seme kubu hijau ~