13

5.9K 782 144
                                    

.

Minho bangun lebih pagi dari biasanya. Niatan ingin jogging karna hari ini hari Minggu.

Hyunjin masih ngelingker di selimutnya. Hari minggu adalah hari kebebasan mutlak seorang pelajar.

"HYUNJIN! AYO JOGGING!" teriak Minho di kuping Hyunjin.

Pemilik kuping auto tersentak dan kebangun karna kaget.

"Apa sih Hoo. Ngantuk gue tuh."

"Ayo jogging."

"Gamau mager."

"Elaaaahh ayoooooo" Minho nyeret tubuh Hyunjin sampe Hyunjin jatuh ke lantai.

"Ish. Iya iya tunggu aja dibawah."

Hyunjin terpaksa bangun dan berlalu kekamar mandi membersihlan dirinya dulu baru turun dan berangkat jogging keliling komplek.

.

Waktu udah lewat hampir sejam. Minho ngajak Hyunjin buat duduk di bangku taman.

"Jin."

"Paan?"

"Kenapa lo semalem tanya gitu?"

"Gapapa sih. Iseng aja.." jawab Hyunjin.

"Lo suka sama siapa?"

"Kepo bat dah orang tua" Hyunjin berdiri dan ninggalin Minho.

"Kurang ajar."

"AW. SAKIT GOBLOK" erang Hyunjin setelah kaki Minho mendarat dengan kasar di bokongnya.

Minho lari dan ninggalin Hyunjin.

Hyunjin mau berlari mengejar, namun dia mengurungkan.

"Oh.. Niatnya ngajak jogging cuma mau ketemu Changbin." lirih Hyunjin.

"JIN! BURUAN ELAAHHH." suara Minho mendominasi.

Hyunjin menyusul dengan berlari kecil. Minho berlari didepan dengan Changbin dan beberapa kali meledakkan tawanya.

"KAK HYUNJIN!"

Ketiganya langsung berhenti. Menengok ke arah siapa yang memanggil.

"Ish. Ngapain teriak si Je?" gemas Hyunjin.

"Ya habis udah jauh sih. Jeongin boleh gabung?"

"Boleh aja yok."

Sekarang gantian Hyunjin yang meledakkan tawanya berkali-kali.

"Bin, gue pulang ya." kata Minho ke Changbin yang lari disebelahnya.

"Eh kenapa? Baru juga satu putaran."

"Lo yang satu putaran. Gue udah 10 kali lebih.." judes Minho yang langsung ngeloyor pergi.

"Jin ay-- LAH BANGSAT EMANG TU DUA KUNYUK GUE DITINGGAL SENDIRI." kesel Changbin yang udah nggak dapatin HyunJeong dibelakangnya.

.

Udah hampir makan siang, Hyunjin belum pulang dari tadi. Minho udah coba telfon Hyunjin tapi sayangnya ponsel Hyunjin ditinggal. Makin khawatir si Minho sampe beberapa kali mondar mandir di ruang tamu.

"Kamu kenapa sih Ho? Bikin mama pusing aja."

"Hyunjin belom pulang ma." kata Minho waswas.

"Lhah emang kenapa?"

"Ya kan ini udah siang."

"Emang tadi kamu tinggalin dimana?"

"Ditaman. Ya habis tadi dia ngobrol terus sama Jeongin. Kan Minho kezel ma."

"Jeongin? Siapa tuh?" tanya mama heran.

"Itu adek kelas Hyunjin. Sokab banget lagi suka nempel-nempel ke Hyunjin."

"YA EMANGNYA KENAPA KALO DIA NEMPEL-NEMPEL GUE?" Hyunjin dari belakang Minho ngagetin bikin Minho panas dingin berasa ke gap selingkuh.

"Nggak taulah mama. Serah kalian aja ya. Oh Heh Minho, kalo cemburu bilang. Kali aja Hyunjin nggak peka." Mama langsung balik badan dan pergi sebelum bantal sofa melayang.

Minho cuma mandang Hyunjin sekilas terus pergi. Tapi tangannya ditahan sama Hyunjin.

"Lo belum jawab weh."

"Jawab apaan?"

"Ya itu tadi kenapa kalo Jeongin suka nempel-nempel ke gue?"

"Gak. Salah denger lo pasti."

"Ho." Hyunjin ngedeket ke Minho dan makin ngedeketin bibirnya di telinga Minho.

"Gue sayang sama lo." bisik Hyunjin.

Minho cuma diem aja bengong denger Hyunjin bisikin kalimat itu tadi.

Plak

"HEH. KERASUKAN LO? SADAR WOEEEE!"

Hyunjin ngegaplok kepala Minho. Kurangajar emang sama yang lebih tua.

Waktu Hyunjin mau beralih pergi.

Grep.

"Jangan deket-deket yang lain selain gue" bisik Minho ke telinga Hyunjin yang lagi di peluk dari belakang.

Hyunjin senyum dan ngelus tangan Minho yang ngelingker di perutnya sambil ngangguk.

"Ayok makan. Gue laper." ajak Hyunjin dan disetujuin sama Minho.

.
.
.

.

.

EAAAAKKKKKK ~~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


EAAAAKKKKKK ~~

.

typo biarin. wkwkwk

ĸeвaвlaѕan  ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang