.
.
Momo langsung mengemudikan mobilnya dari kampus ke apartemen Minho. Sampainya disana, dia ngeliat Minho udah pucet banget dan badannya mulai panas.
Momo yang panik langsung telfon dokter dan sementara nyari kompresan buat ngeredain panasnya Minho.
"Maaf ya gue malah ngerepotin lo" kata Minho lirih.
"Bodo amat lah yang penting sekarang lo cepet sehat. Gue nggak tega liat lo kaya gini."
Nggak lama, dokter dateng dan meriksa keadaan Minho.
"Nggak papa, cuma demam biasa. Kalo bisa jaga dia jangan sampai berpikiran banyak. Tekanan darahnya naik turun. Ini saya bawakan obat sedikit, kalau tiga hari masih seperti ini, bawa ke rumah sakit segera ya."
"Terimakasih dok."
Momo mengantar Dokter itu keluar kemudian dia masuk lagi. Melihat Minho tertidur, membuat Momo sedikit lega.
Namun saat akan duduk disebelah Minho, Momo melihat ponsel Minho menampilkan notifikasi pesan. Momo yang rasa ingin tau nya tinggi, apalagi itu tentang Minho, jadi Momo berinisiatif melihat notifnya dan melihat pesan yang tertera disana .
"Hhyunjin?" gumam Momo.
"Lhoh ini kan Hyunjin. Hwang Hyunjin. Eh tapi sekilas mirip sama yang gue tumpahin kopinya deh. Coba gue zoom. Iya kok ini outfit yang dia pake kapan hari."
Momo menyecroll chat Minho dan Hyunjin.
Dan dari sanalah Momo tau orang yang dicintai Minho dan bisa membuat Minho seperti ini.
"Jadi karna ini lo kaya gini? Lo cinta banget ya sama Hyunjin?" Momo menggumam dengan mengelus dahi Minho yang tertutup poni. .
.
Sudah 3 jam Minho tertidur akhirnya terbangun. Momo juga tertidur disebelahnya.
"Mo..." lirih Minho.
Momo yang merasa terpanggil langsung kaget dan bergerak cepat menempelkan tangannya ke dahi Minho.
"Uhh untung panasnya turun." leganya.
"Lo dari kapan disini?" tanya Minho polos.
"Dari tadi. Lo udah mendingan? Itu gue buatin bubur tapi, udah dingin.. Gue panasin dulu ya."
Momo keluar dari kamar Minho dan langsung manasin buburnya. Momo jadi keinget tentang Minho dan Hyunjin.
"Hhhh. Sampe kapanpun kalo kaya gitu lo nggak bkal buka hati lo buat gue Ho.."gumamnya.
Minho tau-tau dateng dan duduk di meja makan dengan gelayutan ke kursi.
" Eh kenapa nggak nunggu dikamar sih?"
" Gamau. Nanti kamar gue bau makanan."
"Yaudah nih dimakan mumpung anget biar badan lo enakan."
"Lo nggak makan?"
"Nggak, gue udah tadi. Gue nginep sini ya Ho.."
"NGGAK ADA."Minho langsung meninggikan suaranya.
" Gue nggak ngapa-ngapain. Gue cuma khawatir sama lo." suara Momo melirih membuat Minho merasa bersalah.
" Okelah.. "
Malam ini, Momo nemenin Minho. Nggak tidur diranjang kok, Momo milih dudukan di sofa karna nggak tega kalo Minho yang di sofa. Lagi sakit nanti malah tambah sakit lagi.
.
keknya tinggal satu atau dua chapter lagi selesai ini :)
KAMU SEDANG MEMBACA
ĸeвaвlaѕan ✔
Fanfictionhyunknow area. Mengenai perdebatan sengit antara seme kubu biru dan seme kubu hijau ~