6

6.5K 869 97
                                    

.

"AAAAAWWW" Minho menahan sakitnya ketika terbangun malam ini.

Hyunjin yang tadinya pules tertidur juga terbangun.

"Apasih bacot banget malem-malem si kocheng."

"AWWWW. SAKIT BANGSAT." Minho meraba pantatnya. Semakin perih ketika dia manarik benda kecil tajam yang menancap dipantatnya itu

"HYUNJEEEENGGGGGGG!" Teriak Minho ketika Hyunjin yang peka dengan firasat buruknya itu lari kearah pintu kamar.

"KOK JARUM BISA SAMPE KASUR SIH GOBLOOKKK???"

"Eeh ehhe anu ~"

"ANU ANU. SAKIT INI AH PANTAT GUE."

"Tadi gue mau jait celana gue yang ternyata sobek, tapi jarumnya malah lepas dan gue cari nggak ada." Hyunjin tertunduk.

"Ambil obat sana. Takut tetanus gue." perintah Minho.

Akhirnya Hyunjin ke luar dan mencari kotak p3k. Setelah ketemu dia langsung balik kekamar.

Ceklek.

.
.

Blam.

"Gue liat apa bangsat! Putuh mulus ada belahannya. Asu itu tadi apaaaaaa. Keliatan kenyel-kenyel."

"HYUNJEEEENGGG BURUAN!"

Hyunjin tetiba sadar lagi.

Hyunjin masuk ke kamar dan melihat posisi Minho masih sama seperti tadi. Hyunjin beberapa kali menutup mata bahkan mengelus dadanya untuk sedikit bertahan.

"Halah lo manja banget. Cuma lobang kecil banget gini doang brisik."

PLAK.

Bukannya diobatin, tapi pantat polos Minho malah di tampar sama Hyunjin.

Minho membalikkan badannya dengan wajah mematikan.

"Iii-iiyaa iya gue obatin. Balik cepetan!" takut Hyunjin.

Minho kembali mencondongkan pantatnya. Hyunjin melihat lubang kecil yang dirasa tertusuk jarum itu. Segera ia bersihkan dan diberi obat.

"Fiuhhhh" lega Hyunjin.

Minho udah balik duduk tapi pantatnya masih disesuaikan.

"Celana lo masih butuh dijait nggak?" tanya Minho halus.

"Ya masih orang belum dijait sama sekali." kata Hyunjin.

"Bawa sini gih. Sama benangnya sekalian biar gue jaitin. Lo tidur sana besok sekolah."

Hyunjin pergi ke lemari buat ambil celananya. Diberikan ke Minho dan dia duduk disamping Minho.

"Ngapain duduk ngeliatin? Tidur sana.." kata Minho.

"Gamau. Masa lo jaitin celana gue tapi guenya enak-enak molor."

"Gausah ngeyel ato besok gue nggak mau anter jemput?"

"Yah jangan dong. Besok gue ada penjas. Pasti capek. Yauda gue tidur ya. Lo kalo udah selesai juga buruan tidur."

"Iya.."

.

.


.

ĸeвaвlaѕan  ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang