.
Kemarin kondisi Minho sudah membaik, tapi kali ini entah kenapa badannya kembali memanas. Jisung yang jaga sendirian panik bukan main. Berusaha menelfon Chan dan yang lainnya untuk segera datang.
Minho dilarikan ke rumah sakit.
Mama Papa Lee udah sampe dirumah sakit dan ikut menunggu bersama Jisung.
.
"Gimana semuanya bisa gini Sung?" tanya mama.
"Jisung juga gatau ma.. Kak Minho tau-tau panas lagi. Jisung khawatir tadi nyoba kompres tapi nggak turun-turun panasnya terus Jisung panggil ambulan karna Jisung gabisa bawa mobil.. Lagian kak Chan sama yang lainnya lama." Jisung merasa bersalah karna nggak bisa ngejagain Minho.
" Yaudah gapapa yang penting sekarang udah ditanganin dokter." tenang papa.
Sekarang semua udah berkumpul dirumah sakit menunggu kabar Minho.
Ceklek.
Pintu ICU terbuka. Dokter keluar dengan keringat yang lumayan banyak.
"Bagaimana anak saya?" tanya Mama.
"Semua sudah baik-baik saja. Tolong anaknya dijaga jangan terlalu banyak pikiran dulu. Dia terlalu memforsir pikirannya jadi mudah terserang penyakit. Dia tidak terkena penyakit yang serius kok." kata Dokter.
Semua langsung bernafas lega. Dan menunggu untuk diperbolehkan melihat Minho. Setelah beberapa menit perawat keluar dan mempersilahkan mereka satu persatu bergantian untuk masuk.
Changbin masuk bersama Chan dan Woojin.
Melihat sahabatnya semakin kurus seperti itu membuat mereka menutup matanya rapat takut jika bulir bening itu runtuh.
Woojin, yang lebih dewasa mendekat dan memegang tangan Minho.
"Ho, lo harus kuat ya. Udah cukup bikin kita panik kaya gini. Jangan lagi. Lo masih punya kita yang sayang sama lo. Jangan mikirin orang lain lagi. Lo berhak bahagia."
Chan menunduk mendekat ke telinga Minho. "Kita bakal jagain lo lebih dari ini. Kita rindu Minho yang bacotan."
Tes.
Tiga pasang mata itu berhasil membuat jalan untuk bulir bening yang terjatuh.
Changbin mendekat ke ketiga sahabatnya, "Gue nggak bakal biarin salah satu dari kalian ngerasa sakit kaya gini lagi. Sebisa mungkin kita saling jaga. Gue juga kadang rapuh. Tapi lebih rapuh kalo liat sahabat gue kaya gini"
Mereka bertiga saling merangkul dengan masing-masing memegang tangan Minho.
Karna keadaan Minho belum stabil, mereka tidak bisa berlama-lama didalam. Jadi mereka putuskan buat ngejagain dari luar.
Ting.
Suara ponsel berbunyi. Chan, Woojin, Changbin, dan Jisung auto ngecek ponsel masing-masing , nggak ada notif.
Jisung keinget kalo dia bawa ponsel Minho tadi buat ngehubungin mama papa Lee.
Dan waktu Jisung ngecek ternyata bener notif dari ponsel Minho.
Pesan dari Hhyunjin.
Wajah Jisung yang tertunduk membuat Chan mendekatinya.
"Kenapa Sung?" tanya Chan ngelus kepala Jisung.
"Nih kak." Jisung ngulurin ponsel Minho ke Chan. Dan dilihatnya isi pesan Hyunjin itu.
Dari awal Hyunjin mengirim pesan, Chan yang membalasnya. Awalnya Chan menjadi Minho, tapi hatinya tidak kuat akhirnya dia berhenti.
Tapi Hyunjin terus mengganggu membuat Chan muak.
Chan membalas semua pesan Hyunjin dengan segala emosinya.
.
.
.
.
.
ketemu chatnya Hyunjin disini yaaaaa :") Link ada di wall akyuu ~
mau coba bentaran pake itu wkwkwk*kalo mau cepet2 liat disitu. tapi itu bakal tak up juga kesini, cumaaaaaa nunggu kebablasan tamat dulu batu aku up yang di joyladaa..
KAMU SEDANG MEMBACA
ĸeвaвlaѕan ✔
Fanfictionhyunknow area. Mengenai perdebatan sengit antara seme kubu biru dan seme kubu hijau ~