41

3.8K 420 169
                                    

.

Hyunjin masih berdiri didepan Seungmin dengan tangan mengepal. Darahnya sudah mendidih tapi orang didepannya bisa saja bertindak lebih nekat jika Hyunjin melakukan sesuatu.

"Please Min. Kita sahabatan kan. Tolong lo jangan mojokin gue kaya gini. Toh itu cuma game. Bangsat ya lo njebak gue kaya gini."

"Eh, lo baru sadar kalo selama ini gue ngejebak lo? Lagian gue nggak mau kita cuma sekedar sahabat. Lo tau gue suka sama lo. Lo tau gue nggak suka lo jalan sama si sialan itu."

"SIAPA YANG LO SEBUT SIALAN HA? LO YANG SIALAN!"

"Oooowww santuyy, Gausah ngegas. Jadi gimana? Lo mau ngikutin gue apa nggak? Oh lagian kalo lo mau baik-baik ngikutin gue, lo bakal bisa debut juga tahun ini. Ah bahkan gue bakal bilang kita bakal jadi duo dancer yang hebat. Dan gue bakal minta ke agensi buat debut bareng lo. Gimana?"

"Cih. Mending gue nggak debut sekalian."

"Nggak masalah sih sebenernya lo debut atau nggak debut, kalo lo belum jadi milik gue, pasti ada resikonya. Udahlah kayanya gue masih ditunggu dibawah. Gue kasih waktu lo satu minggu buat mikirin semuanya. Kalo lo mau, kita debut bareng sekalian."

Seungmin smirk dan meninggalkan Hyunjin yang sudah menahan amarahnya.

"BANGSAT!" umpat Hyunjin.

Hyunjin melihat ponselnya yang sebenarnya sejak tadi sudah berbunyi bahkan lebih dari 20 panggilan tak terjawab dan semuanya dari Minho.

"Hhh. Sorry Ho. Gue ngecewain lo lagi. Gue yang goblok kenapa bisa masuk jebakan si bangsat itu." gumamnya.

Hyunjin menekan tombol hijau diponselnya sekarang.

'LO DIMANA SIH ASAL NINGGALIN GUE?'

"Gue dirooftop. Gue kebawah. Tunggu dibawah ya"

Tut.

Hyunjin mematikan panggilan dan segera turun kebawah menemui Minho dan lainnya. Terlihat disana semua mata khawatir. Hyunjin semakin merasa bersalah.

"Yaudah yuk pulang."

Minho meraih tangan Hyunjin dan ngegandeng Hyunjin. Minho udah jalan tapi Hyunjin masih diem bikin Minho natep balik lagi kebelakang.

Grep.

Hyunjin langsung narik Minho dan meluk kenceng banget.

"Jin.."

"Biarin gue kaya gini dulu Ho." Bisik Hyunjin yang suaranya udah parau.

"Hmm. Lo bisa kaya gini selama lo mau." Minho ngelus kepala Hyunjin pelan dan tangan satunya ngelus di punggung Hyunjin.

'Maaf. Maaf. Maaf.' lirih Hyunjin.

"Lo ngomong apa Jin?"

Hyunjin cuma ngegeleng dan makin erat meluk Minho.

.

.

.

.

.

pelan-pelan aja biar nyeseknya nanggung 😂🤣🤣🤣

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

pelan-pelan aja biar nyeseknya nanggung 😂🤣🤣🤣

ĸeвaвlaѕan  ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang