25

5K 616 143
                                    

.

Sampai malam, Minho masih menunggu Hyunjin seperti sebelumnya. Tapi ini sudah terlalu lewat. Hyunjin benar tidak pulang.

Minho menyibukkan dirinya dengan segera membuka laptopnya.

Dan ketika dia buka, laptop itu tidak mati, hanya terkunci. Saat dibuka sandinya, yang terpampang adalah yang terakhir kali Hyunjin lihat. Foto Minho dan Jisung.

"Sial."

Minho menyambar kunci mobilnya. Tak peduli sekarang jam berapapun. Minho mengitari seluruh jalanan mencari Hyunjin. Dan perhentian terakhirnya di sekolah Hyunjin.

Mentari semakin menyorot. Ini sudah jam enam lebih. Minho masih memarkirkan mobilnya diluaran sekolah.

Matanya menyipit saat melihat Hyunjin keluar dari mobil dan mobil itu tidak asing.

Minho melihat Hyunjin meraih bahu Jeongin dan merangkulnya.

.

Sudah setengah hari. Minho sama sekali nggak beranjak dari tempatnya.

Saat bel pulang terdengar dan semua murid berhamburan, Minho keluar dan melihat Hyunjin jalan sendirian.

"Jin!" panggilnya.

Hyunjin menoleh. Mendengus pelan dan mendekati Minho.

"Ayo pulang."

"Heum."

Hyunjin masuk ke mobil tanpa kata-kata lain. Bahkan diperjalanan, Hhunjin lebih asik menikmati kemacetan. Hyunjin jadi lebih pendiam dari sebelumnya.

Minho melajukan cepat mobilnya. Sampai rumah lebih cepat, dan langsung melesat ke dapur membuat makanan. Dia juga sedikit lapar.

"Jin, udah siap ayo makan."

Hyunjin keluar dari kamar dan mengikuti Minho ke ruang makan.

Sudah banyak makanan kesukaan Hyunjin disana. Hatinya sedikit melega.

Mereka berdua makan tanpa ada kalimat yang keluar dari mulut.

Selesai makan, Hyunjin masih terduduk disana. Minho sedikit merasa aneh. karna biasanya Hyunjin akan langsung kembali kekamar dan bermain game ketika selesai makan.

Minho ikut duduk diseberang Hyunjin.

"Jin..."

Hyunjin menatap Minho.

"Maaf." Minho tertunduk.

"Lo nggak salah. Kenapa minta maaf?"

"Lo liat foto itu. Maaf. Gue-"

"Ho.." Hyunjin memotong kalimat Minho.

"Gue nggak marah tentang apapun ke lo. Gue cuma ngerasa gue egois. Gue nggak seharusnya kaya gini. Gue mundur ya."

"Mundur?" wajah Minho bingung.

"Gue nggak bisa jalan disamping lo kaya gini. Tapi tenang aja. Gue bakal jalan dibelakang lo seperti sebelumnya. Jalan dibelakang sebagai sahabat yang siap nopang lo. Gue rasa itu bakal jadi lebih baik daripada harus bermain perasaan kaya gini."

Mata Minho menyendu. Hyunjin bisa melihatnya. Minho tertunduk lebih dalam. Meletakkan kepalanya diatas dua tangan yang terlipat dimeja.

Hyunjin bangkit dan mendekati Minho. Menepuk ujung kepala Minho dan mengusapnya.

"Gausah sedih njing. Kita masih bisa bareng-bareng kan. Mungkin emang kita hanya bisa sebates sahabat."

Hyunjin meninggalkan Minho dan kembali ke kamar.

.

Minholee

❤️ likes by Spearb and 63

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

❤️ likes by Spearb and 63.927 others
Minholee gblk

komentar dinonaktifkan.

.

.

.

eheq.

ĸeвaвlaѕan  ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang