Rumah mewah yang hampir dua minggu sepi tanpa ocehan Reina, kelihatan semakin asri dengan bermekarannya bunga di beberapa tanaman hias yang bercokol di pekarangan depan dan belakang rumah, yang awal ditinggalkannya masih berupa kuncup. Pohon kamboja, aloe, pakis haji, beberapa jenis tanaman kaktus dan beberapa tanaman lainnya turut melengkapi pekarangan depan rumah. Sementara pekarangan di belakang rumah, dipenuhi beberapa jenis tanaman anggrek, aglonema, dan beberapa tanaman gantung. Semua tanaman itu, benar-benar memperkaya dan melipat gandakan keindahan rumah. Eliana Hermawan, ibunya Reina yang bertubuh ramping dengan rambut sedikit di bawah bahu memang tergila-gila terhadap tanaman, hampir setiap hari dia luangkan waktunya untuk memeriksa tanaman dibantu dengan asisten rumah tangganya, dan terkadang dilakukannya sendiri tanpa bantuan─menyiraminya hingga memberi pupuk.
Saat ini, setelah Elia memeriksa tanamannya, dia sedang duduk santai di atas sofa yang empuk dan nyaman. Duduk setengah menikmati siaran televisi di ruang berkumpulnya keluarga, sembari menunggu putrinya pulang dari liburannya.
Hari ini, dia memang sengaja tidak masuk ke restoran yang dikelolanya tepatnya sebagai bagian dari kepemilikan usaha tersebut, demi menunggu kedatangan Reina dari negeri Gondola. Restoran yang dimiliki keluarga besarnya merupakan restoran mewah yang menyajikan berbagai macam masakan Taiwan dan nusantara disajikan secara modern.
Tak sabar, itulah yang dirasakan Elia saat ini. Ingin segera melihat wajah putrinya yang sudah dua minggu menjelajahkan kakinya di negara Italia. Di saat anak gadisnya nanti tiba, dan langsung menginjakkan kakinya ke dalam rumah, Elia ingin segera tahu bagaimana perasaan Reina ketika berada di sana, apa saja yang dilakukannya, dan kesenangan apa yang didapatkannya di sana. Satu keingintahuan yang tak boleh dilupakannya, selain pecinta tanaman, dia juga pecinta kuliner, Elia harus bertanya bagaimana dengan makanan di sana, apakah senikmat makanan di negara sendiri.
Sebenarnya Elia sudah pernah ke sana, di saat bulan madu bersama suaminya, ayahnya Reina, dan sebelum mengandung anak pertama, Nathan. Tapi itu sudah lama, kini dia lupa bagaimana negeri itu, apakah masih sama seperti dulu, kecuali kalau ada kumpulan foto yang mengingatkan bulan madunya dulu di sana, memorinya akan bekerja keras membuka ingatan-ingatan lama yang bersemayam di bilik otaknya yang lain. Sayangnya, album foto puluhan tahun lalu, entah di mana rimbanya sekarang, di dalam gudang kah atau terselip dalam tumpukan barang, atau memang benar-benar raib dari dalam rumah karena beberapa tahun sebelumnya rumah ini direnovasi dari gaya arsitektur kuno jadi modern. Pastinya, barang-barang itu tidak berada lagi di posisi awalnya mereka bertengger lama.
Masih dengan posisi yang tidak terlalu serius menyaksikan program yang ditayangkan televisi, Eliana hanya sekadar memanjakan namun tidak terlalu memanjakan atau mengakrabkan tapi tidak terlalu mengakrabkan kedua pasang matanya dengan layar tipis berukuran besar yang menyala dan bersuara, buktinya, sekali-kali dia membuka-buka majalah Trubus, majalah tanaman dan SWA, majalah bisnis itu pun juga tidak terlalu bersungguh-sungguh membaca setiap bahan maupun artikel yang dijadikan pembahasan di kedua majalah tersebut.
Berbagai macam koleksi berkumpul dalam ruangan itu, seperti buku dan majalah. Mereka semua tertata rapi dalam masing-masing tempat. Biasanya barang-barang ini dimanfaatkan di waktu senggang.
***
"I m home....."
Teriakan senang Reina yang telah menanggalkan topinya, mengisi suasana rumah yang sepi. Satu orang pun tidak ada yang bergerak untuk menghampirinya. Apakah rumah ini benar-benar sepi seperti mana biasanya di hari kerja, di hari kamis, di hari yang masih menyibukkan para penghuninya dengan aktivitas masing-masing di luar rumah maupun di kantor, kecuali orang yang dipekerjakan di dalam rumah. Padahal, sebelumnya dia sudah memberitahu ibunya bahwa hari ini pesawatnya akan mendarat di Jakarta. Tanpa diminta, ibunya akan menunggu kedatangannya di rumah seperti mana biasanya dilakukan Eliana ketika putrinya pulang dari beberapa liburan semester sebelumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sepasang Topeng Venesia
General FictionSetiap orang punya cara yang berbeda untuk menemukan cintanya. Ada dengan cara yang aneh dan unik namun berkesan, begitulah yang dirasakan seorang gadis muda setelah pulang dari liburannya di Venesia. Meski dia hanya memiliki sebuah topeng karnaval...