Prolog

124 6 2
                                    



Sepasang topeng, banyak menjadikannya sebagai cendera mata ketika berkunjung ke negeri yang indah ini, negeri sejuta pesona, Venesia. Itu sebabnya kota ini dijuluki dengan City of Mask karena topeng menjadi salah satu ciri khas kota tua nan eksotis ini. 

Bentuknya yang elegan dan halus dengan berbagai ekspresi wajah, warna, dan ornamen yang menghiasi topeng membuat para turis ingin segera memiliki dan memajangnya di rumah ketika nantinya pulang ke negara mereka masing-masing.

Setiap topeng memiliki aura berbeda sesuai dengan bentuk dan mimik yang diukir, meski semuanya dibuat dari bahan yang sama. Tapi bahan bukanlah bagian utama yang akan dipertimbangkan seseorang bila berminat membelinya, melainkan seni yang terukir dalam benda itu, apakah memiliki nilai seni yang tinggi atau hanya sekedar seni biasa maupun murahan melapisi sepasang topeng itu. 

Venesia terletak di tepi laut Adriatik di utara Italia, dikelilingi perairan menjadikan tempat-tempat di sana terlihat begitu istimewa―hingga banyak menjadikannya sebagai lokasi romantis atau tempat yang tepat untuk menikmati bulan madu bagi pengantin baru bahkan juga pasangan lama yang tetap langgeng sampai hari tua.

Kota yang dibangun di atas air yang daratannya dipisahkan oleh kanal-kanal, bila memandangnya dari jauh maupun dari udara, akan tampak gedung-gedung tua berdiri kokoh bertahun-tahun lamanya dengan sampan-sampan pendayung yang berseliweran ke sana kemari. Salah satu tempat yang menjadi simbol terpenting di kota romantis ini, Piazza San Marco, merupakan alun-alun utama kota. Di sekitar tempat itu yang merupakan lapangan di pusat kota, banyak terlihat burung-burung yang singgah―ribuan merpati seakan menjadi penduduk tetapnya. 

Selain burung, tempat ini juga menyenangkan untuk disinggahi para turis karena di sana menyebar kafe-kafe tempat turis menikmati pizza maupun pasta, menyeruput cappucino, gelato, atau meneguk wine Italia sambil menghabiskan malam.

Di sekitar pusat kota, ada jalur khusus untuk pejalan kaki, di pinggirnya berdiri area pertokoan yang bisa dikatakan sebagai surganya para wisatawan, terutama yang mencari pernak-pernik suvenir ala Venesia.

Di sana, di sekitar area pertokoan, di siang hari, sekitar jam satu siang tampak seorang gadis cantik mengenakan topi bucket dan busana anti ribet, santai hanya dengan kaos, bomber jaket, celana jeans dan sepatu sneakers nya sedang berdiri di depan salah satu toko, sebuah toko cendera mata―menjual berbagai kerajinan terbuat dari kristal, topeng, busana karnaval, topi pelaut, kalung, miniatur gondola, dan suvenir lain ala Venesia.

Ketika berada di dalam toko, pandangan gadis itu hanya tertuju pada sebuah rak kayu bertingkat tinggi yang cuma memajang satu jenis kerajinan. Cendera mata yang bertengger di rak kayu, mampu memikat mata pengunjung cantik ini untuk segera mendekati, memegang bahkan memilikinya. Kedua bola matanya sama sekali tidak terusik dengan benda-benda asing lain yang berada di sekitar rak maupun di sekitarnya, yang mungkin jauh lebih menarik. Sepasang topeng karnaval yang posisinya berada dalam tengah rak kayu seakan membius penglihatan dan pikirannya.

Toko-toko suvenir di sana rata-rata dipenuhi topeng-topeng khas Venesia, topeng yang wajib digunakan di saat diadakan karnaval tahunan. Topeng-topeng ini juga sering terlihat dalam sebuah adegan film, tepatnya adegan pesta topeng.

Dari meja kasir, pemilik toko seorang perempuan muda bermata hijau, berhidung mancung dan berkulit putih tersenyum pada pengunjungnya yang satu ini. Bukan senyum dibuat-buat maupun dipaksakan sebagaimana biasanya banyak dilakukan para pedagang demi mendapat predikat baik dari calon pembeli, 'penjual yang ramah' bukan hanya sekedar itu, kepentingan terbesar di balik mimik manis itu agar barang dagangan cepat atau benar-benar bisa beralih tangan ke para calon pembeli tanpa harus memaksa. Sama sekali bukan karena itu pemilik toko menunjukkan senyum termanisnya, senyumannya tercipta dengan sendirinya karena dia tidak pelit dengan ekspresi yang membuat nyaman pembeli. Apa pun melatarbelakangi senyum yang terukir di wajah pemilik toko, sama sekali tidak mempengaruhi gadis itu karena dia tidak menyadari dirinya sedang diperhatikan.

Sepasang Topeng VenesiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang