Pt. 1 : The Game Of World Warfare

107 2 0
                                    

......................

Lo bisa lari dari takdir, tapi lo nggak bakalan bisa sembunyi darinya. Dia pasti bakalan dateng ke lo cepat atau lambat dan percaya sama gue, lari dari takdir itu lebih ngos – ngosan daripada lari marathon. Yaiyalah, apalagi kalo takdir yang ngejar lo adalah takdir yang buruk.

Ngomong – ngomong soal takdir, takdir itu nggak bisa ditebak kecuali lo udah dapet bocoran dikit lewat kejadian – kejadian yang lo alami dengan kata lain.... Prediksi. Emang sih kadang – kadang prediksi itu nggak selalu akurat, malahan bisa meleset jauh. Sedikit saran dari gue jangan coba – coba lo berprofesi jadi peramal kalo prediksi lo kadang – kadang suka meleset, salah – salah bisa – bisa lo jadi bulan – bulanan orang yang udah lo ramal. Oke abaikan yang barusan, kembali ke topik......

Gue udah capek lari dari takdir, dan akhirnya gue putuskan untuk berhenti berlari dan menghadapi takdir yang akan menimpa gue. Takdir macam apa yang menimpa gue??.... Lo bakalan tau sebentar lagi......

**

"Ger.... Ger.... GER!!!!." –Haro

"Pagi – pagi udah berisik aja lo?. Ada apaan sih?." –Gary

"Bangun Ger!, lo nggak ada kerjaan apa?." –Haro

"Ini hari Minggu Ro, lo nggak bisa liat orang istirahat dikit apa?." –Gary

"Lo masih mikirin soal ancaman para Beyonders?." –Haro

"............." –Gary

"Hmm.... Yaudah kalo lo emang gak mau bangun, gue nggak maksa." –Haro

Haro pergi dari kamar gue dan gue membenarkan posisi tidur gue yang semula tengkurap untuk menutup muka gue dari Haro. Haro adalah robot pelayan gue yang punya bentuk mirip bola. Dia udah setia nemenin gue dari awal gue pindah kekota ini. Ibarat pacar, kami berdua udah punya chemistry, tapi gue nggak beneran pacaran sama dia. Yakali gue pacaran sama robot -_-. Udah kayak nggak ada cewek cantik aja diluar sana. Lagian gue juga udah berkomitmen untuk ngejomblo sampai gue bener – bener mateng untuk menikah. Selain itu, gue masih pengen merasakan yang namanya kebebasan sebelum serius untuk menjalin hubungan dengan lawan jenis yang lebih dari temen. Maksud gue pacaran, bukan nikah. Jangan salah paham, oke??.

Nama gue Gary Muller. Umur gue 18 Tahun. Gue tinggal disebuah apartemen dikota besar. Gue belum punya pekerjaan tetap, baru sambilan aja, tapi gajinya lumayan untuk bayar keperluan sehari – hari kayak makanan, bayar listrik bulanan, dan lain – lain.

Hidup gue baik – baik aja sejauh ini......... Sampai akhirnya, mereka mendatangi gue beberapa kali didalam mimpi. Mereka..... Para Beyonders. Mereka bilang ke gue kalo dunia gue sebentar lagi akan terjebak dalam perang besar melawan dunia lain. Kalo dunia gue gak bisa bertahan, maka dunia gue akan hancur tanpa sisa. Para Beyonders ini punya kekuatan besar layaknya 'dewa' dan parahnya mereka itu nyata.

Gue sempet nggak percaya, sampai akhirnya gue menyaksikan sendiri beberapa peristiwa gak wajar yang akhir – akhir ini bermunculan disekitar gue. Beberapa temen gue hilang didepan mata gue setelah mereka diterpa sebuah kilatan cahaya putih yang berasal dari langit. Gue tau itu adalah ulah para Beyonders, bagaimana bisa?.....

Orang mereka ngaku sendiri sama gue......

Para Beyonders menunjuk gue sebagai ketua perwakilan orang – orang dari dunia gue yang akan bertarung melawan orang – orang dari dunia lain. Udah jelas banget gue nolak. Yaiyalah, didunia gue banyak orang yang lebih pinter, lebih kuat, dan lebih ahli dalam perang dibanding gue yang hanya berprofesi sebagai montir alat elektronik dan kendaraan. Gue nggak ngerti kenapa mereka nunjuk gue. Emangnya apa kelebihan gue??.

X-World (Cross World)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang