9 |Jalannya Berlubang

741 94 34
                                    

🎵CG5 Or3o : Absolutely Anything

Hayo calon bu dokter mana vote dan komennya 😌😌😌
================================

Sana tidak berhenti mematut diri di depan kaca, memandangi setiap inci tubuhnya yang sudah dibalut kebaya gaya modern berwarna putih. Hari ini adalah hari yang paling ditunggu-tunggu oleh Sana, apalagi kalo bukan hari pernikahannya dengan Sehun, dokter bedah tampan pewaris dari rumah sakit internasional milik keluarga Wijaya. Rasanya seperti mimpi karena tidak ada angin tidak ada hujan tapi Sana mendapatkan rejeki yang membayangkannya saja tidak pernah. Tapi Sana tidak lupa bersyukur karena Tuhan masih mau bermurah hati pada dirinya yang penuh dosa ini.

Raut bahagia sepertinya tidak bosan bertengger di wajah Sana. Ia juga tidak bosan memutar mutar tubuhnya untuk kembali memandangi penampilannya. Sampai suara Kirana--mama mertuanya memanggilnya untuk bersiap untuk turun mendampingi Sehun saat mengucapkan janji suci.

"Menantu Mama cantik banget" Kirana menyentil pipi Sana terus mengembang karena senyumannya yang merekah.

Sana berdiri di ambang tangga didampingi oleh Kirana dan Soraya yang baru saja datang menghampiri. Semua mata lantas reflek menyorot kedatangan Sana begitu pula dengan Sehun. Sana tidak memutus pandangannya dengan kedua mata Sehun. Laki lakinya itu telihat begitu gagah dengan jas yang ia kenakan sedang duduk tegak di depan penghulu.

"Baik, kedua mempelai sudah bertemu maka Saya akan memulai acara akad nikah"

Sana sedikit melirik pada Sehun yang tiba tiba menampilkan ekspresi begitu serius. Tapi Sana kembali fokus saat ayahnya membuka suara untuk menyerahkan prosesi akad kepada wali hakim karena terhalang bahasa.

Degub jantung Sana semakin berpacu tatkala Sehun sudah mulai mengucapkan kalimat sakral khas akad.

"Saya terima nikah dan kawinnya Minatozaki Sana dengan maskawin satu buah kartu kredit tanpa limit dibayar tunai"

Jangan mencaci maki Sana karena mahar yang baru saja Sehun sebutkan. Sungguh ia tidak meminta black card sebagai mahar. Tapi mama mertuanya lah yang memberi mahar tersebut. Bagaimana bisa Sana menolak rejeki? Kata pepatah tidak baik menolak rejeki, iya kan?

Kartu kredit tanpa limit yang diberikan keluarga suaminya bukanlah kartu kredit biasa. Selain tanpa limit, kartu ini adalah kartu ekslusif yang biaya iuran pertahunnya bisa mencapai tiga puluh tiga juta rupiah. Bahkan dengan kartu ini, sang pengguna kartu bisa menutup toko seperti Gucci Channel hanya untuk sekedar belanja. Inilah kekuatan keluarga Wijaya.

Lalu sekarang....

"SAH"

Sana menjadi bagian di dalamnya.

***

Sehun melirik Sana yang tiba tiba saja meremas punggung tangannya. Ia hanya mengerutkan dahi, meminta Sana menjelaskannya.

"Suami, Aku capek. Bisa duduk gak sih?" Bisik Sana.

Sehun menggeleng samar sebagai jawaban. Bagaimana bisa ia membiarkan Sana duduk sedangkan tamu undangan masih banyak yang mengantri untuk bersalaman. Hari ini memang tidak hanya akad yang menjadi inti acara, tetapi sekaligus resepsi. Sebenarnya Sehun juga lelah, tapi ia harus melakukannya dan menyakinkan dirinya sendiri kalau lebih cepat lebih baik.

Sehun dan Sana sudah berdiri hampir satu jam tapi tamu undangan tak kunjung usai. Sehun kembali melirik pada Sana, tapi sekarang wajah istrinya itu sedikit pucat.

"Kamu gak apa apa?" Bisik Sehun.

"Suami, Aku laper. Dari tadi belum makan" jawab Sana lemah.

Sehun mengangguk mengerti. Akhirnya Sehun memberi kode pada mamanya untuk memberi Sana sedikit asupan, karena jika tidak bisa bisa Sana malah jatuh pingsan di tengah tengah acara.

Heartbeat LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang