56 |Sepasang Sepatu

593 84 19
                                    

🎵Padi : Semua Tak Sama

Hayo calon bu dokter mana vote dan komennya 😌😌😌
==========================================

Hayo calon bu dokter mana vote dan komennya 😌😌😌==========================================

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yang tidak mau aktif silahkan pergi
#AntiPembacaGhoib

●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●

Sehun baru saja selesai mandi dan mendapati Sana yang sudah tertidur dengan posisi duduk. Sehun lalu berjalan mendekat kemudian duduk di pinggiran kasur. Ia terus memandangi wajah Sana yang terlihat kurang nyaman dengan posisinya tidur. Istrinya itu sesekali bergerak, bergeser ke kanan dan ke kiri sembari sedikit meringis. Ingin rasanya Sehun membangunkannya dan bertanya mana yang sakit tapi dia tidak sampai hati untuk melakukannya.

Sehun menyelipkan beberapa helai rambut Sana ke balik telinganya. Lalu ia menumpukan tangannya di atas perut Sana, mengusap perut buncitnya pelan-pelan. Bahkan dia tidak tahu kalau anaknya sudah bisa menendang. Sehun pun tersenyum saat merasakan pergerakan lincah dari calon bayinya.

"Aku egois Sana. Aku sudah mencoba buat mengerti keadaan ini. Mencari dimana Aku harus menyesuaikan diri. Tapi nyatanya Aku gak bisa."

"Aku selalu ingin bilang kalau Kamu bisa terus ada di samping Aku. Menjadi Sana yang seperti dulu. Tidak peduli dengan ocehanku. Melakukan semua hal sesukamu."

"Aku suka Sana. Kamu tidak perlu berubah. Yang harusnya berubah itu Aku. Bukan Kamu."

"Sana, Aku ingin Kamu bersabar sedikit lagi. Aku mengabaikanmu bukan berarti Aku tidak peduli. Aku cuma yakin kalau nanti Kamu akan mengerti tentang alasanku kenapa Aku begini."

"Aku akan menerima cacianmu. Itu semua emang pantas buatku. Aku tidak akan marah padamu."

Sehun beralih memandangi kaki Sana yang membengkak. Bengkaknya malah semakin menjadi-jadi. Mungkin itu efek dari lelahnya Sana sehabis berbelanja dengan mamanya.

Sehun lantas pergi menuju dapur. Mengambil beberapa es batu dari kulkasnya dan membawanya menuju kamar. Sehun kemudian membungkus es batu yang sudah ia ambil ke dalam handuk kecil, setelahnya ia mengompreskannya ke kaki Sana.

"Suami ngapain?" Sana terjaga, terkesiap saat es batu sampai di permukaan kulitnya.

"Aku ngompres kaki Kamu. Ini terlalu bengkak."

"Istri gak apa-apa. Paling besok udah sedikit kempes."

Sehun tidak peduli dengan ucapan Sana. Dia terus mengompres tanpa berbalik arah hanya sekedar berbicara dengan Sana.

"Kalau Kamu gak mau Aku opname di rumah sakit, harusnya Kamu nurut. Kamu sudah tahu kaki Kamu bengkak kenapa masih ikut Mama belanja?"

"Aku gak apa-apa Suami. Aku baik-baik aja."

Heartbeat LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang