52 |'Andai'

472 82 26
                                    

🎵Lyodra : Mengapa Kita

Hayo calon bu dokter mana vote dan komennya 😌😌😌
===========================================

Hayo calon bu dokter mana vote dan komennya 😌😌😌===========================================

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yang tidak mau aktif silahkan pergi
#AntiPembacaGhoib

●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●

Sana berjalan kesana kemari. Menoleh ke kanan dan ke kiri. Mencari-cari toko yang pas dan menarik hati. Junhui tampak santai mengikuti meskipun tangannya sudah penuh dengan kantong-kantong belanja milik Sana. Bahkan dia masih sempat memberi saran toko mana yang cocok untuk Sana kunjungi.

Semenjak Sana hamil entah kenapa dia sangat senang berbelanja. Sana memang jarang berjalan-jalan di mal. Tapi dia selalu berbelanja online melalui platform marketplace. Sejauh ini dia lebih cenderung berbelanja keperluan rumah. Tergiur dengan benda-benda lucu yang bisa mengiasi rumahnya agar lebih estetik. Dan itu salah satu kegiatannya mengisi waktu luang yang hanya bisa duduk-duduk di apartemen ditemani bi Asih.

Meskipun Sana sangat gemar bebelanja akhir-akhir ini, dia tidak pernah sekalipun membeli pakaian. Dia hanya takut ukurannya tidak pas dengan badannya yang semakin membesar. Maka dari itu dia ingin mengajak suaminya berbelanja ke mal. Tapi karena tidak bisa, akhirnya dia memutuskan pergi bersama Junhui yang kebetulan sedang tidak ada jadwal perkuliahan.

Sana sebenarnya ingin kembali berkuliah. Tapi semenjak Sehun tahu keadaan Sana dan kehamilannya dia berubah sangat protektif. Menjaga setiap hal yang dilakukan Sana. Memastikan kalau semua yang dilakukan Sana aman. Jauh lebih cerewet. Akhirnya Sehun memutuskan untuk Sana mengambil cuti.

Awalnya Sana senang. Membayangkan hari-harinya yang bahagia ditemani Sehun di sampingnya layaknya suami siaga. Tapi nyatanya profesi Sehun sebagai dokter jauh lebih banyak menyita waktu. Sana harus siap menerima konsekuensi menjadi nomer dua. Suaminya hanya bisa mengomel, menceramahinya lewat ponsel. Namun setidaknya Sehun masih memperhatikan dirinya.

"Mau istirahat? Mungkin kita bisa makan dulu. Ini udah lewat dari jam makan siang San." Tegur Junhui menghentikan Sana yang sudah berbelok ke arah gerai 'Zara'.

"Jun, Lo laper? Sorry ya. Udah lama gak belanja kayak gini jadi lupa waktu." Sana melihat jamnya yang ternyata sudah menunjukkan pukul setengah dua siang.

Junhui hanya tersenyum. "Kalo Gue mah gak laper-laper banget. Tapi Lo kan lagi hamil. Kalo sampe ada apa-apa sama Lo, Kakak Gue bisa ngamuk."

Sana tertawa membayangkan Sehun yang tengah marah. Menceramahi adik laki-lakinya dengan wajah khawatir malah membuat Sana senang. Salah satu bentuk kepedulian Sehun padanya.

"Ya udah, Jun mau makan apa? Kalo Gue mah ngikut aja."

"Jangan ngikut Gue. Lo pasti lebih tau makan enak di mal. Gue kan jarang jalan-jalan ke mal."

Heartbeat LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang