23 |Grebek Malam

805 89 22
                                    

🎵Taylor Swift feat Brendon Urie : Me

Hayo calon bu dokter mana vote dan komennya 😌😌😌
================================

"Aaahhh....Suami jangan disitu sakit"

"Suami, pelan pelan"

"Suami.."

Suara desahan tidak bisa diredam lagi. Semua terasa panas sekarang. Sehun tidak membuang kesempatan terbaiknya malam ini. Cukup dua hari ia menahan hasrat laki lakinya. Ia tidak akan membiarkan Sana tenang sampai pagi.
Meskipun mereka melakukannya di dalam mobil, tapi cukup nyaman untuk menuntaskan napsu laki lakinya. Jangan tanya keadaan Sana sekarang, ia sudah basah kuyub dengan keringat. Beberapa kali Sehun membantu menyeka keringatnya, tapi tetap tak kunjung kering padahal pendingin mobilnya menyala.

"Sakit?" Tanya Sehun lembut sembari menyelipkan beberapa helai rambut Sana ke balik daun telinganya.

"Sedikit" jawab Sana dan langsung memeluk suaminya.

Jangan kira Sana tidak merindukan Sehun. Sejak malam pertama ia sudah gelisah. Berbalik kaan kiri saat matanya tak kunjung terpejam. Biasanya ada sosok yang akan memeluknya dan meremas payudaranya tapi malam itu begitu hambar. Biasanya juga ia akan meraba milik suaminya, tapi hal itu mustahil ia lakukan malam itu. Akhirnya Sana hanya bisa memeluk guling.

Kenapa Sana marah marah setiap Sehun menelpon? Mungkin karena hasratnya yang tidak terpenuhi. Padahal suara Sehun terdengar begitu ingin berbicara dengannya, tapi malah ia marahi. Sana menyesal stelah memutuskan sambungan teleponnya meskipun setelah itu memilih untuk tidak menelepon balik.

"Suami kangen gak sama Istri?" Bisik Sana. Nada suaranya seakan meminta Sehun mengatakan secara jujur.

"Suami mana yang gak kangen sama istrinya?"

"Kalo cowok selingkuh mana pernah ada yang bilang kangen. Hayo!"

"Saya orangnya setia. Kalo satu yang satu aja. Punya satu aja gak habis habis, eh malah nambah. Katanya banananya cukup dicelup disatu tempat aja?"

Sana meraba milik suaminya sembari bergumam, "banana yang ini pasnya masuk sini"

Sana malah membawa milik suaminya untuk kembali membenamkannya ke dalam tempat yang seharusnya benda itu berada.

"Kamu mau satu ronde lagi? Gak capek?"

"Kalo Saya mah ayo ayo aja"

"Genjot aja Bang. Jangan bacot!"

"Mulutnya belajar darimana hah?"

"Sssttt!!!! Pokoknya enak"

Jarum jam tterus berputar. Malam mulai memekat. Bintang gemintang menghiasi langit yang begitu lapang sejauh mata memandang tapi tak mengganggu dua insan manusia yang sedang menyampaikan kerinduannya. Sampai suara ketukan dari luar kaca mobil membuat keduanya bergeral gesit meraih pakaian dan memakainya dengan asal.

"Woi keluar kalian!"

Suara kedoran yang semakin keras malah membuat Sehun panik. Ia segera memakai celana dan turun dari mobil terlebih dahulu. Beberapa pemuda dan laki laki dewasa sepertinya warga desa sudah berdiri di samping mobil.

"Masnya ini ngerti tempat enggak? Kalo Masnya udah gak kuat mending dinikahin. Malah ngewe gak tau tempat"

Sehun kena damprat warga desa. Ia mematung, lidahnya kelu seketika. Padahal otaknya sudah menyuruh mengatakan bahwa Sana adalah istrinya.

"Ngomong bangsat! Sana istri Lo"

Sehun terus mengumpat dalam hati tapi mulutnya hanya bisa bilang 'maaf'.

Heartbeat LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang