50 |USG

644 86 18
                                    

🎵Coldplay : Fix You

Hayo calon bu dokter mana vote dan komennya 😌😌😌
================================

🏷 Ayo dikomen dong

📌 Tolong yang cuma dateng habis itu pergi, mending gak usah dibaca sekalian

================================

Saat Baekhyun menerima kabar dari Kirana kalau Sana pingsan di kamar mandi kampusnya, ia langsung bergegas menuju rumah sakit kampus tempat Sana dirawat. Istri dari pemilik rumah sakitnya itu sudah mengomel ngomel pada Baekhyun untuk cepat cepat datang.  Bahkan Kirana tidak mau tau apa yang sedang Baekhyun lakukan saat itu. Tentu karena Baekhyun masih mencintai profesinya, ia pergi sesuai permintaan Kirana.

Sejak awal kehamilan, Baekhyun sudah mewanti wanti Sehun. Bagaimana keadaan istrinya begitu pula dengan janinnya. Baekhyun tahu dari Chanyeol kalau sebenarnya Sehun tak sebahagia itu bersama Sana. Malah Baekhyun sering melihat Sana yang hanya berdiam di parkiran rumah sakit sembari menunggu Sehun. Keduanya seakan asing satu sama lain. Ekor matanya kadang menangkap Sehun yang memberi ekspresi acuh tak acuh pada istrinya sendiri. Meskipun Baekhyun hanya beberapa kali bertemu Sana, Baekhyun yakin jika Sana perempuan yang hatinya lembut. Jika salah menyentuhnya bisa hancur. Dan Baekhyun jamin Sehun tidak tahu itu. Sana memang bukan tipe perempuan yang sedikit sedikit akan merengek. Dia tipe perempuan yang sedikit kurang feminim. Itu pengamatan Baekhyun selama ini. Tapi mungkin sikap seperti itulah yang Sana tunjukkan sebagai bentuk proteksi diri.

Namun semenjak masa kehamilannya, Baekhyun mengamati kalau Sana sedikit bergeser dari keadaan awalnya. Sana sedikit sensitif. Kadang bisa menangis tiba tiba dan kadang sangat ingin dimanja. Pada intinya sifat yang sebelumnya tidak begitu tampak pada diri Sana, sekarang langsung tampak seketika. Sana ingin dilihat dan diakui keberadaannya. Setiap kali Baekhyun bertanya masalah Sehun, dia tersenyum cerah namun di saat bersamaan ada sebuah kesedihan yang sedang ia manipulasi.

Sehun bagai sebuah bahagia yang semu di mata Sana. Bahagia yang hanya di pelupuk mata. Kontras dengan keadaan hati yang sebenarnya. Memang Sana menginginkan Sehun tapi entah apa sahabat seprofesinya itu menginginkannya pula.

Sejak dulu, sejak Baekhyun pertama kali kenal Sehun, Sehun memang bukan tipe orang yang akan menerima semuanya tanpa pertimbangan. Semuanya ia pikiran dan perkirakan dengan baik. Semuanya terencana. Tidak begitu ambisius namun teroganisir dengan baik.  Jiwa kompetennya sudah nampak meskipun dia dokter spesialis termuda di rumah sakit waktu itu. Sehun sangat tidak suka keluar dari jalur rencananya. Apalagi memutusnya di tengah jalan. Sehun bisa menjadi laki laki paling egois di dunia jika ada yang bersinggungan dengan tatanan hidupnya. Maka saat Baekhyun menerima undangan pernikahan yang terkesan terburu dalam waktu yang sangat singkat, ia terkejut. Sepertinya salah satu perencanaan hidup Sehun ada yang gagal ia capai. Entah apa yang akan terjadi pada pasangannya, itu yang Baekhyun khawatirkan.

Saat Baekhyun mengenal Sana, perempuan ceria yang sangat tidak ingin diatur. Sangat ambisius. Auranya sama seperti Sehun, namun Sana lebih lembut dan fleksibel. Tidak seperti Sehun yang kaku dan bisa patah kapan saja. Dan sekarang jadi lebih tenang saat masa kehamilannya, membuat Baekhyun sedikit kasihan. Sebenarnya apa yang sedang perempuan ini alami?

Ketika Sana pingsan, itulah puncak kegeraman dan kegemasan Baekhyun. Ia tidak memberi tahu masalah pingsan. Cuma menasihati kalau bisa sedikit melunak pada Sana. Toh meskipun bagaimana dia dan Sana sudah sah menjadi suami istri. Tapi Sehun cuma menanggapi tidak terlalu serius. Malah memilih bergegas pergi katanya ada janji.

Heartbeat LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang