16 |Anjing Gila

647 96 24
                                    

🎵Mamamoo : Hip

Hayo calon bu dokter mana vote dan komennya 😌😌😌
================================

Sana turun dari mobil setibanya ia di halaman rumah mertuanya. Sehun sibuk mengerluarkan barang barang dari bagasi yang langsung di angkat oleh beberapa pelayan rumahnya. Kirana yang mendengar suara mobil puteranya lantas bergegas membuka pintu diikuti Jisoo yang ikut berdiri dari duduknya.

"Sana, menantuku!" Teriak Kirana seraya berlari lari kecil ke arah Sana. Sana lantas membentangkan tangannya dan ikut menghampiri mama mertuanya.

"Mami, Sana kangen sama Mami" ucap Sana bergelayut manja layaknya anak kandung. Sehun yang berdiri tidak jauh dari keduanya hanya memandangi seraya menggeleng, tidak habis pikir dengan kelakuan dua wanita paling penting dalam hidupnya itu.

"Kamu kok tambah kurus gini? Sehun gak ngasih Kamu makan?" Kirana mengusap lembut pipi Sana lalu menoleh ke arah Sehun. Sana juga ikut menoleh ke arah suaminya.

Sehun memandangi Sana dan Kirana bergantian dan menghela napas panjang, meratapi hidupnya yang semakin malang. "Iya, Sehun gak ngasih makan menantu Mama. Emang kenapa? Mentang mentang punya menantu, anak sendiri dilupain" dengus Sehun seraya berjalan meninggalkan keduanya.

"Mensnya gak lancar Mas? Sensi amat!" Teriak Sana menimpali perkataan Sehun, tapi tidak ditanggapi apa apa.

"Hun, kamu udah pulang?"

Sehun yang semula menunduk tiba tiba mengangkat kepalanya, fokus pada sosok Jisoo yang sudah berdiri di ambang pintu rumahnya. Sana dan Kirana juga melihat Jisoo tapi alis keduanya malah saling bertautan seakan menyimpan emosi.

"Kok Kamu disini? Ngapain?" Tanya Sehun merubah nada bicara sedikit lembut.

Sana yang mendengar nada suara suaminya berubah tiba tiba saja mengepalkan tangan, rasanya ingin merobek mulut Sehun sampai ke tenggorokan. Tidak lama kemudian darahnya semakin mendidih sampai ke ubun ubun saat Jisoo memberikan suaminya sebuah pelukan. Sana sudah tidak sabar untuk menarik wajah perempuan tidak tahu malu itu sekarang juga.

"Mami sejak kapan melihara ANJING BETINA?" Bisik Sana pada Kirana yang ekspresi wajahnya tak kalah jauh berbeda dari dirinya.

"Entah, ANJING itu dateng sendiri. Biasa, ANJING LIAR sekitar kompleks"

"Hati hati Mi, nanti ANJINGnya punya penyakit rabies"

"Emang dia ANJING gila gak tau malu"

"Mungkin dia lagi musim kawin jadi gak nemu pasangan Mi. Makanya nyari punya orang"

"Sana sama Mami gak mau masuk?" Suara Sehun menghentikan aktifitas ghibah dua pasang perempuan di bawah pohon mangga. Seketika Sana dan Kirana menampilkan senyum palsu kemudian mengangguk.

"Cepet tarik Suami Kamu. Jangan sampe kena infeksi RABIES" Kirana mendorong Sana untuk segera menjauhkan Sehun dari Jisoo.

"Tanpa komando Mi"

Sana berlari lari kecil dan meraih lengan Sehun. Ia mengapit lengan suaminya kuat kuat, sampai terlepas dari genggaman Sehun.

"Aduh ada mbak Kunt... Oopss Sorry! Maksud Aku Mbak Jisoo"

"Ngapain kesini Mbak?"

"Saya mau ngasih oleh oleh ke Tante Kirana aja kok"

"Oh berarti habis ini langsung pulang kan?"

"Enggak, Saya masih mau ngobrol sama Sehun sebentar. Soalnya Saya udah lama gak ketemu sama dia"

"SEHUN? SUAMI AKU?" Sana sengaja memberi tekanan di setiap kalimat tanyanya.

Heartbeat LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang