30 |Buah yang Jatuh

627 100 19
                                    

🎵Yovie & Nuno : Sempat Memiliki

Hayo calon bu dokter mana vote dan komennya 😌😌😌
================================

Kirana mengetuk pintu kamar Sehun berulang kali tapi tetap saja sunyi tanpa jawaban. Padahal waktu sudah menunjukan pukul setengah delapan pagi. Ia heran apakah anaknya tidak masuk kerja hari ini? Setau Kirana, Sehun tidak mengajukan cuti. Lalu kenapa sampai jam segini Sehun masih tidak kunjung bangun.

"Sana, menantu Mami tersayang. Udah bangun belum Sayang? Ini udah setengah delapan loh"

Kirana berusaha teriak untuk sekian kalinya tapi tetap nihil, tidak ada jawaban. Hingga tiba tiba pintu kamar terbuka. Sana tampil dengan ekspresi wajah panik.

"Mami, Suami gak mau bangun. Suami masih hidupkan?"

"Gak mau bangun gimana?"

"Coba Mami liat sendiri"

Sana meraih tangan Kirana dan menariknya untuk masuk ke dalam kamar. Kirana lantas menggoncang goncangkan tubuh Sehun bermaksud membangunkan putra sulungnya itu.

"Hun, bangun. Kamu gak mau kerja"

Sehun menggeliat sembari mengerjap-ngerjapkan kedua matanya.

"Hmmm Ma.."

"Kamu kok tumben males malesan di kasur. Seumur umur Kamu jadi anaknya Mama, hari ini paling nyusahin"

"Suami kenapa? Udah gak mau nafkahin Istri ya?"

Sehun tidak menanggapi setiap perkataan dua wanitanya. Ia malah menarik selimut dan menenggelamkan badannya lebih dalam lagi. Sehun tiba tiba merasa badannya meriang dan kadang kadang sedikit mual.

"Gak tau Ma. Tapi badan Sehun meriang. Sehun gak masuk hari ini"

Sana langsung menaruh punggung tangannya di dahi suainya.

"Suami sakit" Sana mengusap lembut pipi Sehun lalu beralih ke rambut. Sehun yang dielus malah meraih tangan Sana dan menariknya. Ia menjadikan tangan istrinya sebagai bantalan kepalanya.

"Kayaknya Kamu kena morning sickness Hun"

Sehun mengangguk, mengiyakan pernyataan Kirana.

"Suami istirahat aja ya. Habis ini Istri buatin bubur"

"Udah gak usah San. Kamu ikut Mami arisan aja. Sehun biarin Bibi yang ngurus"

"Tapi Mi..."

"Ma kok gitu sih. Sana kan mau jagain Sehun di rumah"

"Ngapain Kamu minta jagain ke Sana? Biasanya aja dicuekin sama Kamu. Mending Sana ikut Mama aja ke arisan"

Sehun langsung terdiam tidak berani membantah karena yang diucapkan mamanya semua benar.

"Mami, nanti kalo Suami butuh Istri gimana?"

"Udah gak akan. Percaya deh sama Mami"

"Udah Kamu ikut Mama aja. Saya bisa kok sendiri" usir Sehun dengan nada ketus, seraya membebaskan tangan Sana.

"Ya udah kalo gitu. Istri siap siap dulu" Sana mau beranjak tapi kembali lagi dan mengecup kening Sehun.

"Istri mandi dulu ya?"

"Iya"

Sana masuk ke dalan kamar mandi dan meninggalkan Sehun berdua dengan Kirana. Kirana terus menatap tajam pada Sehun sedangkan Sehun terus mencari peralihan.

"Suatu hari Kamu bakal tau kenapa Mama tidak pernah suka Kamu sama Jisoo" ucap Kirana sebelum pergi dari hadapan Sehun.

***

Heartbeat LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang