14 |Tertanda Maaf Dariku

700 95 12
                                    

🎵Dewa 19 : Dewi

Hayo calon bu dokter mana vote dan komennya 😌😌😌
================================

"Nih buat Kamu aja. Tadi di rumah sakit ada yang ngasih Saya buket bunga"

Sana melirik sinis pada Sehun yang sedang sibuk memperhatikan jalanan ibukota. Sebuah buket yang didominasi warna putih mawar semakin cantik dengan aksen pita yang diikat rapi telah berada tepat di atas pangkuan Sana.

"Gak mau. Buang aja"

"Eh eh eh jangan dong. Kan bunganya cantik" cegah Sehun cepat cepat menahan tangan Sana sebelum membuka kaca mobilnya.

"Jelek" sanggah Sana tetap tidak mau kalah dan masih berusaha lepas dari genggaman tangan suaminya.

"Bagus Sana. Cocok buat Kamu"

"Sorry ya Istri bukan perempuan menye menye yang di kasih bunga langsung bilang 'Ah Sayaaannggg'. SO DISGUSTING tau gak sih?" Ungkap Sana dan segera melempar buket bunga pemberian Sehun ke kursi penumpang.

Sehun menghela napas panjang. Ia lantas memijat pelipisnya yang tiba tiba berdenyut nyeri. Sepertinya rencananya gagal malam ini.

***
-Flashback-

Kak, Sana masih belum pulang. Dia masih nungguin Kakak di taman deket pos satpan gedung fakultasnya. Tadi Jun udah ngajak di pulang, tapi katanya masih mau nungguin Kakak sampe pulang.

-JunJun-

Sehun membaca dengan seksama setiap kalimat yang dikirimkan adik laki lakinya itu lewat pesan singkat. Setelah selesai membaca dan mencernanya, Sehun beralih melihat jam yang sengaja ia pajang di atas meja kerjanya. Jarum sudah menunjuk pukul enam sore tapi meskipun begitu ia masih belum bisa pulang. Sehun memiliki satu jadwal operasi. Jadi berapa lama istrinya itu harus menunggu dirinya pulang. Kenapa Sana harus sekeras kepala ini?

"Maaf Dok, semua persiapan operasi sudah selesai. Dokter bisa langsung ke ruangan" ucap salah satu perawat pada Sehun.

Sehun segera beranjak dari ruangannya menuju ruang operasi.

"Sus, tolong bilang sama Dokter Xiumin kalo Saya gak bisa lama lama. Saya hanya bisa bantu di pembedahan awal saja. Sisanya Saya serahkan ke Dokter Xiumin"

"Baik Dok. Nanti Saya sampaikan"

"Tunggu Sana. Tunggu satu jam lagi"

Hampir satu jam lamanya Sehun fokus dengan kegiatan operasi. Suara alat pendeteksi detak jantung di dalam ruang operasi membuat Sehun semakin berpacu dengan waktu. Tangannya ingin bergerak cepat, menyelesaikan perkerjaannya tapi tetap saja ia menahannya karena ini jauh lebih genting, ini menyangkut nyawa manusia. Tapi dilain sisi ada hati seseorang yang tengah menunggu dirinya.

"Dok, biar Saya yang lanjutin sisanya. Katanya tadi ada urusan dan gak bisa lama lama"

Sehun mengangguk pada Xiumin yang ternyata datang tepat pada waktu yang telah ia prediksi sebelumnya. "Baik Dok, terima kasih. Saya pergi dulu. Semoga sukses"

"Amin. Sama sama Dok"

Sehun segera bergerak cepat membersihkan tubuh dan tangannya dari perlengkapan operasi. Setelahnya ia bergegas menuju ruangannya yang ternyata disana sudah berdiri rekan seprofesinya sekaligus sahabat sejak menjadi mahasiswa kedokteran, Park Chanyeol.

"Lo ngapain di ruangan Gue?" Tanya Sehun seraya merapikan barang barangnya.

"Nyariin Lo sih, tapi kayaknya Lo keburu banget. Emang ada apaan?"

Heartbeat LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang