40 |Pulang

528 80 25
                                    

🎵Mawar De Jongh : Lebih dari Egoku

Hayo calon bu dokter mana vote dan komennya 😌😌😌
================================

Kirana berlari secepat yang ia bisa. Menerobos semua halangan di depannya demi sampai di UGD. Setibanya ia disana, mulutnya malah reflek berteriak membuat semua orang terkejut sedangkan Junhui sudah menjauh dan pura pura tidak mengenali Kirana karena terlalu malu.

"Mana menantu Saya? Cepat! Kasih tahu Saya, dia dimana?"

"Tenang Bu, siapa nama menantu ibu?"

"Sana Wijaya!"

"Baik baik, Nyonya Sana ada di sebelah sini Bu" salah satu perawat langsung mengantar Kirana menuju bilik dimana Sana berada.

"Putriku yang cantik. Kamu kenapa Sayang? Aduh menantu Mami. Kamu juga kurusan" Kirana langsung menghambur memeluk tubuh Sana. Mengusap rambut Sana dengan lembut. Air matanya sudah mengalir dari kedua matanya.

"Mami, Sana gak apa apa. Mami tenang" sahut Sana karena suara Kirana yang semakin meninggi.

"Tenang tenang gimana? Kamu pingsan di toilet Kampus kok malah suruh Mami tenang"

"Tapi Sana emang gak apa apa Mi. Cuma disuruh bedrest sama dokter"

"Sayangnya Mami..." Kirana kembali menangis dan memeluk Sana semakin erat.

"Kamu diapain sama Sehun busuk itu? Kenapa anak itu makin bobrok aja sih? Anak cantiknya Mami sampe kurus kayak gini"

Sana tersenyum mendengar ucapan mama mertuanya itu. Ia begitu merindukan tingkah lucu dari Kirana. Semenjak Sana pindah ke apartemen, Sehun melarang Kirana untuk sering sering berkunjung. Alasannya biar Kirana terbiasa kalau nanti Sehun dan Sana memilih pindah ke tempat jauh. Meskipun Kirana memarahi Sehun, Sehun tidak peduli dan tetap tidak membukakan pintu untuk Kirana meskipun Kirana sudah menunggu di depan pintu apartemen.

"Kamu ikut pulang ke rumah aja ya sama Mami"

Sana cepat menggeleng dengan pasti.

"Sana ikut kata Sehun Mi. Gak bisa mutusin sepihak kayak gitu"

"Tapi Sayang, Sehun itu gak bisa fokus jagain Kamu. Dia itu manusia sok sibuk. Paling Kamu berdiri di sampingnya aja gak akan keliatan kalo gak Kamu kasih tahu"

Yang dikatakan Kirana memang sedikit benar. Sehun terlalu sibuk untuk mengurus Sana. Apalagi pekerjaannya yang membuat keluarga ditaruh di posisi kedua dalam daftar hal paling penting, tentu Sana tidak bisa menuntut Sehun lebih. Atau mungkin Sana malah berada di posisi ketiga setelah Jisoo di prioritas Sehun?

"Sayang, si Sehun sekarang kemana? Kok dia belum dateng?"

"Kata Jun, Suami lagi sibuk Mi. Jadi Jun yang handle semuanya"

Kirana kembali menangis sembari menggenggam dan menciumi tangan Sana. Ia tidak habis pikir pada putra tertuanya yang biasanya pintar kenapa sekarang menjadi bodoh.

"Kamu itu gak usah belain si busuk itu, Sayang. Mami itu udah hapal banget anak anak Mami. Apalagi si busuk itu. Mami tahu, pasti Sehun lagi sama kuntilanak perempatan kompleks itu"

Sana tersenyum, "Mami, udah dong. Sana kan gak apa apa"

"Gak mau tahu, Kamu harus ikut Mami pulang ke rumah. Biarin aja si busuk itu membusuk di apartemen sendirian"

Sana kembali menggeleng, menolak ajakan Kirana untuk kedua kalinya.

"Sana bakal tetep di apartemen Mi kalo Sehun mutusin tetep di apartemen. Sana bakal balik kalo Sehun juga ngasih acc ke Sana"

Heartbeat LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang