21 |Proposal Acara

672 94 27
                                    

🎵Mark Ronson, Bruno Mars : Uptown Funk

Hayo calon bu dokter mana vote dan komennya 😌😌😌
================================

Sehun tidak memalingkan tatapannya dari setiap lekuk tubuh istrinya. Mulai dari atas sampai bawah. Apalagi spot dada dan pinggang. Menurut Sehun dua spot itu yang paling menonjol perubahannya. Entah itu hanya perasaannya saja atu bukan, tapu di matanya payudara Sana memang bertambah besar meskipun tidak signifikan.

"Ngeliatin apaan sih? Serius amat" sapa Sana setelah memperhatikan suaminya hanya diam dan menatap dirinya.

"Payudara Kamu emang tambah besar ya?"

"Dibilangin kok Suami gak percaya sih. Siniin tangannya, pegang sendiri"

Sana lantas menarik kedua tangan Sehun dan menuntunnya menuju kedua bukit kembar-nya. Sehun reflek meraba dan meremasnya.

"Kan cuma suruh pegang. Kenapa sampe di remes remes kayak mie gemes sih?" Sana cepat menepis tangan Sehun dari payudaranya.

"Soalnya menggemaskan" jawab Sehun sekenanya seraya terkekeh geli melihat reflek istrinya.

Setelah diberi kesempatan meraba sendiri, Sehun membenarkan perasaannya bahwa ukuran payudara istrinya memang bertambag besar. Jari jarinya saja sampai harus melebar untuk mengenggamnya.

"Tambah besar kan?"

"Udah gak apa apa. Yang penting gak berubah seukuran buah kelapa. Nanti Saya bingung habisinnya. Yang sekarang aja gak habis habis"

Sana reflek menyubit lengan Sehun dan memukul mukul kecil suaminya. Sehun memang ahli dalam kemesuman. Ilmu mesum Sana saja sampai kalah.

"Iya ampun ampun. Jangan dipukul lagi"

"Mending Suami jagain banananya. Jangan sampe celup sana celup sini. Teh celup aja cuma buat sekali pake"

"Iya iya Nyonya Muda Wijaya"

"Ayo sarapan. Udah laper"

"Ayo"

Sehun dan Sana segera bergegas ke meja makan. Disana sudah duduk Kirana, Tuan Wijaya dan juga Junhui. Mereka bertiga reflek menoleh pada Sehun dan Sana yang baru saja menuruni tangga.

"Lama amat turunnya. Masih digoyang asoy ya?" Sambut Kirana.

"Sampe ngebor Mi" celetuk Sana.

Kedua mata Sehun membulat sempurna karena terkejut mendengar ucapan istrinya. Urat malunya memang benar benar harus di potong jika ingin bertahan hidup bersama Sana.

"Pokoknya mesen satu yang squishy. Yang kalo diuyel uyel bentuknya balik lagi ke semula"

"Tenang Mi, pasti sesuai request"

Semua tertawa kecuali Sehun yang menekuk wajahnya karena kesal. Pembicaraan antara mertua dan menantu paling tidak berfaedah.

Sehun mengambil posisi duduk di sebelah Junhui sedangkan Sana sebelah Kirana. Jadilah keduanya saling bersebrangan.

"Jun, cepetan minta ijin ke Suami" celetuk Sana kemudian, mengingatkan Junhui akan project yang diadakan teman temannya.

"Ijin apaan?" Tanya Sehun seraya mengunyah sarapannya. Ia memperhatikan Sana dan Junhui secara bergantian, menunggu penjelasan selanjutnya.

"Itu Kak. Sana mau ikut projectnya Jun"

"Kapan?"

"Besok lusa?"

"Dimana?"

"Di beberapa desa di sekitar gunung...."

"Gunung?" Sebut Sehun spontan dan langsung membuat Sana, Kirana, Junhui tersedak bersamaan karena terkejut.

Heartbeat LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang