Chapter 8

267 26 0
                                    

"Jungkookie apa kau di dalam." panggil Hoseok yang memamggilnya dari luar kamarnya.

"Sayang." Nari.

"Sebentar aku akan buka pintu untuk mereka." JK.

"Mereka?." Nari.

"Iya mereka, Para member."

Jungkook membuka pintu untuk mereka dan benar para member masuk dengan hebohnya. Nari tidak tahu kalau mereka akan ke kamar Jungkook semua.

"Oh Nari aa." Hoseok.

"Hai semua. Oppa, aku akan kembali ke kamarku ya." Nari.

"Disini saja. Tidak apapa." Taehyung.

"Aku harus menyelesaikan sesuatu jadi lebih baik aku tidak mengganggu kalian di sini." Nari.

"Sudah diam disini saja." JK.

Saat Jimin akan duduk di samping Nari, Nari malah berdiri dan berpindah ke samping Jungkook. Lebih tepatnya ke belakang Jungkook.
Nari memang menjaga jarak dengan Jimin karena kejadian di rooftop waktu itu.

"Oh Nari aa, kenapa kau begitu lengket dengan pacarmu." RM.

"Kerjakan tugasmu di tempat tidur. Aku dan yang lain ingin membahas sesuatu sebentar. Jangan kembali ke kamar dulu." JK.

"Iya." ucap Nari.

Member sedang melakukan meeting tentang konser sebelumnya dan Nari melanjutkan pekerjaannya dengan laptop milik Jungkook untuk memperbaiki file yang akan diberikannya kepada Sejin.


"Apa Dia tertidur?" Taehyung.

"Sudah cepatlah kalian keluar, jangan membuat keributan disini." JK.

"Kau jahat sekali tuan Kookie." Hoseok.

" Hyung, kau membuatku geli." JK.

.
.
.
🌹

Setelah beberapa hari di Chicago. Mereka berpindah ke New Jersey, USA.
Seperti biasa mereka akan melakukan gladi bersih sebelum acara.
Nari juga sedang fokus dengan kameranya.

"Hai Nari ssi."

"Hai, Kamu disini? Berlibur?" Nari.

"Aku sedang ada pekerjaan disini. Bagaimana denganmu?"

"Sama aku juga sedang bekerja." Nari.

"Kenapa kamu tiba tiba pindah kerja. Apa kamu menetap di Korea sekarang?" tanyanya.

Saat akan ke Hotel, Nari bertemu dengan temannya dari Jepang. Mereka dulu satu kampus, Dia orang Korea juga tapi tinggal di Jepang karena orang tuanya bekerja disana.

"Iya. Bukankah lebih nyaman kalo tinggal di negara sendiri." Nari.

"Benar juga. Apa kamu bermalam di Hotel ini?"

"Iya."

"Ya sudah aku harus segera pergi, Yuta menungguku. Ingatkan dengan Yuta? Dia akan marah kalo aku terlambat."

"Ah iya, siapa yang lupa dengannya. Salam untuknya." Nari.

"Iya. Apa nomor kamu tetap sama?"

"Lineku masih sama." Nari.

"Ya sudah. Nanti aku akan menghubungimu. Aku masih ingin cerita banyak denganmu."

"Iya."

Yuta dulu pernah dekat dengan Nari tapi saat itu Nari tidak ingin menjalin komitnen dengan seseorang, karena dia ingin fokus dengan kuliah dan pekerjaannya. Apalagi Yuta teman baiknya saat masih kuliah. Dia tidak ingin hubungannya dengan Yuta renggang hanya karena perasaan Yuta.

The Truth Untold (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang