#3 Pertemuan ke dua

4.4K 268 2
                                    


"Kenapa lo Kak?" Suara bariton dari sang adik mengagetkan Felix
"Emmmm gak papa lagi capek aja" jelas sang kakak
"Tidur aja gak papa Fel" saran sang mama
"Iya Ma ... Untung udah beres semua urudan di perusahaan cabang Felix Ma" gerutu Felix.

"Iya Fel" Marisa tersenyum
"Salah sendiri disuruh gantiin jadi direktur di perusahaan Papa gak mau" Dalen menyalahkan kakaknya.

"Namanya juga mau buat usaha sendiri Dal" sanggah Felix
"Udah gak papa ... mamah bangga sama kamu kog Fel udah mau buat usaha sendiri" puji Marisa kepada anak sulungnya "Dalen kamu fokus nyetir aja" sambung Marisa.
Hanya ada anggukan kepala dari Dalen, Felix hanya diam dan menatap keluar jendela mobil.

Tak terasa kantuk mulai melanda Felix.
"Kak Felix kasian ya Ma harus pulang pergi Indonesia-Belanda ?" Iba Dalen kepada kakaknya
"Iya Mamah juga kasian ... Tapi Mamah bangga sama Kakak mu, dia orangnya pekerja keras Dal" bangga sang mama kepada Felix

Selang beberapa menit, mereka sudah sampai di halaman rumah yang sangat mewah.

"Fel bangun ... Udah sampai rumah ini" Marisa membangunkan Felix dengan lembut.
"Iya Kak cepet bangun" Dalen ikut bangunkan kakaknya
"Euungghhh" ngerang Felix sambil mencoba membuka matanya.

Akhirnya Felix bangun dan turun dari mobil untuk ngambil kopernya terlebih dulu.
"Sini Kak gua bantu" tawar sang adik
"Gak papa gua bisa sendiri kog Dal" tolak Felix halus
"Ok" angguk Dalen yang langsung pergi menuju pintu rumah. Dan diikuti sang kakak dan mamanya.

Ting Tong...

Ting Tong...

Ting Tong...

Seorang perempuan paruh baya datang membukakan pintu.
"Eeehhhh maaf nyonya tadi saya lagi di taman belakang" permintaan maaf dari sang pembantu

"Iya gak papa bik" Marisa memaklumi
"Silakan masuk nyonya" sambung sang pembantu masih dengan menundukan kepalanya.
"Bik" suara bariton Felix mengejutkan sang pembantu.

"Den Felix?" kaget Bik Sri senang,
Felix menhampiri Bik Sri lalu memeluknya.
"Iya Bik, ini Felix" jawab Felix seraya melepaskan pelukannya
Dua orang yang menyaksikannya hanya tersenyum haru.

Felix dari kecil diasuh oleh Bik Sri jadi Felix lebih deket dengan Bik sri ketimbang sama Mamanya
Karena waktu Felix masih kecil Marisa sibuk dengan butik-butiknya.

"Aku ke kamar dulu ya Mah?" Pamit Dalen, Marisa menganggukan kepala.
"Kamu gak istirahat dulu Fel?" Tanya Marisa
"Iya den mending aden istirahat dulu" sahut Bik Sri
"Iya Mah Bik ... Felix istirahat, ini mau juga otw ke kamar"
Felix mulai menaiki anak tangga untuk menuju ke kamarnya.

***

"Umi sama Abi mau istirahat dulu ya sayang?" Pamit umi kepada anak-anaknya
"Iya umi" jawab anak-anaknya serempak
Aisyah dan Ibrahim langsung meninggalkan mereka semua dan menoel pipi gembul Rubi dengan gemas.

"Bik ini barang-barangnya tolong di pindahin ke dapur ya?" Perintah Davrina
"Iya Non" bik Nah meng-iyakan perintah dari Davrina
""Sini bik Zahra bantu ya?" Tawar pertolongan Zahra ke Bik Nah

"Gak usah Non bibik bisa sendiri kog" tolak halus bik nah
"Gak papa bik, inikan berat ... Pasti bibik capek kan?" Sanggah Zahra lembut
Bik nah mengaggukan kepala sambil tersenyum.

Davrina, Khalid, dan Wafiq sudah pergi duluan ke kamar mereka.
Tidak lama kemudian Zahra kembali dari dapur dan menuju kamarnya untuk menunaikan ibadah sholat asar.

***

Di meja makan semua sedang menunggu Zahra untuk makan malam.
"Dek tolong panggilin Kak Zahra ya?" Perintah sang abi kepada Wafiq
"Iya Umi" Wafiq langsung berdiri bergegas menuju kamar Zahra.

Jodohku Seorang Mualaf || Complete ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang